3.4K 386 137
                                    

Changbin sekarang sedang menunggu Minho yang tengah pergi menemui Lucas untuk izin tidak mengikuti latihan futsal dikarenakan ia ingin menghabiskan banyak waktu dengan Changbin di apartemen mereka.

Minho hilang, 10 menit dia akan segera kembali. Namun, sudah hampir setengah jam lamanya pemuda itu tidak menampakkan batang hidungnya. Changbin yang menunggu di pos satpam sekolah nya berulang kali menghela nafas lelah. Dia mengantuk dan ingin segera bertemu kasur empuk kesayangannya.

"Eh kesayangan, sendirian aja nih. Babi nya mana?", Changbin yang sedang menundukkan wajahnya karena mengantuk itu mendongakkan kepalanya kala suara orang dia kenal memanggilnya diikuti dengan suara mesin motor yang mati.

"Gak tau lah, kak Minho hilang ditelan bumi", Changbin yang biasanya akan manja-manja dengan orang yang baru saja memanggilnya itu kini tak bernafsu bahkan untuk berdiri saja dia malas karena saking mengantuk nya. Ya, orang tersebut adalah Hyunjin.

"Ngantuk ya? Pulang sama pangeran Hyunjin aja kuy, daripada nungguin si babi. Paling lagi ngepet bareng titisan kingkong wakanda", Hyunjin turun dari motornya, lalu menghampiri Changbin yang 'merem-melek' karena mengantuk.

Baru saja Hyunjin ingin menarik Changbin agar pemuda yang lebih tua darinya itu naik ke motornya. Babi yang sedari tadi dia maksud akhirnya datang.

"Eh eh eh eh,, ngapain woi itu mau pegang-pegang babinya gue", Minho, setengah berlari menghampiri Changbin juga Hyunjin lalu dengan kasar menepis tangan Hyunjin yang akan menyentuh pundak Changbin.

"Biasa aja dong bi, pake mukul tangan gue segala", Hyunjin meniup punggung tangannya yang terasa sakit karena Minho tidak main-main menepisnya. Sedangkan Minho menatap Hyunjin jijik saat Hyunjin memanggilnya 'bi'.

"Ba bi ba bi,, jijik mble! Kagak usah ikut-ikutan manggil gue bi ya,,, itutuh khusus buat gue sama Changbin doang! Pergi sana lo, hilang dari muka bumi!", Minho menendang ke udara supaya Hyunjin menjauh. Namun, bukannya menjauh Hyunjin malah diam ditempat sambil menyilangkan kedua tangannya sambil sesekali mengibaskan rambutnya ke belakang. Changbin yang melihat itu tiba-tiba kantuknya hilang.

Minho yang sadar Changbin menatap Hyunjin dengan berbinar cepat-cepat menutup mata kekasihnya.

"Cukup Hyunjin, cukup di lapak sebelah saja aku tersakiti. Lapak ini adalah daerah kekuasaan ku! Hentikan Hyunjin! Hentikan!", Minho menuding Hyunjin dengan dramatis. Sedangkan Changbin lagi-lagi menghela nafasnya, pasti sebentar lagi drama gila akan terjadi dihadapannya.

"Tidak bisa Minho! Tidak! Di lapak sebelah aku selalu di anjing bangsat kan,, dan kau selalu di bela. Hatiku sakit Minho, sakit!", Hyunjin menggenang kepalanya dramatis, sedangkan Changbin sebagai penonton bersiap-siap ingin memuntahkan isi perutnya gara-gara kelakuan absurd dua pemuda tampan didepannya.

"Itu sudah deritamu kisanak, kau pantas mendapatkan nya prabu siliwangi"

"Anak durhaka kau kian santang, berani menyumpahi Rama mu sendiri. Akan aku kutuk kau jadi sempaknya kolor ijo"

"Kalian berdua kalo masih ngedrama gue tendang masa depannya satu-satu", Changbin akhirnya berdiri sambil mengambil kuda-kuda untuk menendang antara Minho dan Hyunjin.

"Ehehehehe,, iya-iya bi. Ayuk pulang, jangan deket-deket sama manusia jelmaan nenek lampir ini, takut ketempelan", Minho ingin membawa pergi Changbin ke parkiran sekolah, namun dengan cepat dihadang oleh Hyunjin.


[7]Dear ( Lee Minho - Seo Changbin) Selesai ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang