"Let her go! this is an order!"(lepaskan dia! Ini perintah). Ucap Nisa tegas kepada Alex
"Why? isn't this what you want?"(Kenapa? Bukankah ini yang kau inginkan). Mendengar Alex berkata seperti itu, Nisa hanya tertawa renyah
"No Alex, No! " Senyum licik Nisa mengembang
"Isn't this your father's wish?"(Bukankah ini keinginan ayahmu?). Ucap Nisa sambil tertawa licik kepada Alex. Tak sampai di situ, Nisa langsung menodongkan pistol ke arah Alex.
Riska langsung melongo menyaksikan permainan di depan matanya ini, hanya satu yang saat ini ia pikirkan Ada hubungan apa Alex dan Nisa?.
Tangan Kiri Alex yang tadinya memegang lengan kanan Riska erat, kini beralih merangkul dan membawa Riska mendekap ke tubuhnya. Riska dapat merasakan sebuah benda tertempel di kepalanya.
"You shoot me..."(Kau tembak aku...). Alex menggantungkan perkataannya
"And I shoot her"(Dan aku menembaknya). Ucap Alex licik membuat Nisa langsung menjatuhkan senjatanya.
"Don't be Alex! this is not part of the plan"(Jangan Alex! Ini bukan bagian dari Rencana). Ucap Nisa memperingatkan
"And what you make is also not part of the Plan, Rabbit"(Dan apa yang kau perbuat juga bukan bagian dari Rencana, Rabbit). Ucap Alex memperingatkan kembali. Rabbit adalah nama samaran untuk Nisa jika sedang menjalankan Misi.
"Don't waste my time. Shut up there if you still want to live"(Jangan membuang waktuku. Diam di sana jika kau masih ingin hidup). Kata Alex sembari menurunkan pistolnya dari kepala Riska. Sedari tadi Riska hanya terus berdoa di dalam hati, semoga ia di berikan keselamatan.
Alex langsung menarik lengan Riska kasar, lalu pergi dari tempat itu, menyisakan Nisa yang berdiri tak bergeming.
Alex langsung membuka pintu dan mendorong paksa Riska memasuki Mobil Sport itu. Tanpa lama-lama lagi, Alex langsung mengendarai mobil itu
"Where will you take me away?"(Kemana kau akan membawa aku pergi?). Tanya Riska penasaran.
"To a place that someone cannot find"(Ketempat yang tidak dapat di temukan seseorang). Jawab Alex datar
Riska mengangguk-angguk paham. "Continue your assignment"(Lanjutkan tugasmu). Jawab Riska Tenang, sangat tenang. Alex yang mendengar jawaban Riska itu,hanya menyiritkan keningnya bingung.
Lakukan tugas terakhirmu Alex, sebelum gue betul-betul membunuhmu- Batin Riska
***
Nisa hanya bisa menyaksikan Mobil sport yang di kendarai oleh Alex dan Riska itu pergi entah kemana. Setelah mobil itu menghilang, Nisa cepat-cepat memanggil Reyhan lewat Walkie talkie
"Rabbit Memanggil Wolf, ganti" Ucap Nisa
"Wolf di sini, ganti"
"Mobil yang di kendarai Alex sudah pergi, ganti"
"Baiklah, kau tetap di sekolah, jaga keadaan agar tak menjadi riuh, ganti"
"Perintah di terima" Nisa langsung berlari ke dalam sekolah lagi, seperti yang di bilang oleh Reyhan, Nisa harus menjaga keadaan agar tidak Riuh.
Nisa sudah berada di tengah lapangan, ia melihat semua kondisi siswa baik-baik saja. Nisa kemudian berlari ke ruang kepala sekolah lagi.
Tok! Tok!
"Masuk" Teriak seseorang di dalam Ruangan. Tanpa pikir panjang, Nisa langsung memasuki Ruangan itu.
"Ada apa? Anisa?" Tanya kepsek ikut berdiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Girl [Hiatus]
ActionKarena ini bukan tentang hak, melainkan tentang kewajiban! (Beberapa part cerita ini terinspirasi dari drakor: Descendants of the sun) ¤Warning⚠️ •Typo •Kekerasan •Bahasa non baku •Bahasa campuran (Indo/English) Jangan lupa vote and komen. Dan juga...