8

36 9 2
                                    

Wait...

Masih ad yg baca ni cerita?:v

Kalau masih yaa 'alhamdulillah' kalau kaga ada yah.. yahh..

Yah:((

Gadeng...

Cuma mau ngingetin, jangan lupa 'Voment!'

Udah gitu aja:D

Happy reading💖

***

Riska perlahan-lahan membuka matanya, pandangannya masih rabun, ia merasakan ruangan ini berputar

"Baguslah kalau kau sudah bangun" Ucap seorang gadis yang sedang berduduk manja di atas meja tepat di depan Riska.

Riska belum melihat secara detail Wajah gadis itu, tapi dari suaranya, ia sangat mengenalnya

"S-siapa kau?"

"Aku? Yahh, kau belum sepenuhnya sadar yah? Kasihan.." Gadis itu langsung berjalan mendekati Riska, lebih dekat

"Aku akan membuatmu sadar, gadis kecil"

Byuurr!

Se-ember Air panas langsung di buangkan ke wajah Riska

"Aghh, Apa yang kau lakukan?! Stop it!"

"Stop it? Apa maksudmu dengan kata itu? Kau menyuruhku untuk memberhentikan semuanya? Haha.. Riska Adelia Rahma, Seorang penjinak bom?" Gadis itu langsung berjalan memutari Riska

"Seorang yang cerdas, namun tak pandai" Ucap gadis itu dengan nada meremehkan.

"Aku yang memimpin di sini, Aku akan melakukan apapun yang kusuka, termaksud Menyiksamu atauu..." Ia menggantungkan perkataannya lalu mengambil sesuatu dari atas meja yang di belakangnya

"Membunuhmu?" Gadis itu langsung menodongkan Pistolnya kepada Riska

"Uuhhmm, sebaiknya tidak" Gadis itu langsung menurunkan pistolnya

"Aku mau melihatmu tersiksa dulu sebelum aku membunuhmu, bagaimana?" Gadis itu langsung meneguk segelas anggur yang berada di gelasnya

"Kudengar, kau sudah membunuh enam Anak buahku yah? Wahh, kukira kau hanya bisa menjinakan bom saja, namun.. Ternyata kau bisa menjadi penembak jitu yah? Belajar dari siapa? Reyhan?"

"Jangan bawa dia" Ucap Riska sambil menatap gadis itu dengan tatapan tidak suka

"Ahh.. Apa kalian sudah pacaran? Ah, membuatku iri saja, apa sebaiknya ku bunuh dia agar melihatmu menderita?" Gadis itu langsung tersenyum meremehkan

"Bunuh saja dia, tenang, aku punya duplikatnya"Ucap Riska Santai

"Kau pikir dia kunci? Bisa di duplikat?"

"Memangnya manusia tidak bisa? Begitu?, Wah, lantas kau ini apa? Bukannya kau duplikatnya ibumu? Perlakuan, sifat, semuanya sama saja!"

Plak

"Jangan membuat kesabaranku habis, Riska!"

"Aku? Aku yang membuatnya habis? Bukan aku! Tapi kau, kau yang bodoh, mengapa masih meladeni orang sepertiku"

Byuur!

Lagi dan lagi, Se-ember air panas di buangkan ke muka Riska

"Hahh, sudahlah sebelum kesabaranku habis, lebih baik aku menginterogasimu"

Mission Girl [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang