penghianat

57 6 0
                                    

"Pupu....uuttttt" teriak seseorang memanggil namaku
"Teh itu aya nu nyampeur"ucap mimih
"Eh iya silma sini masuk!"
"Hayu ih"
"Kemana?"
"Anter kerumah putra ngembaliin handphone"
"Hah putra?engga ah sok aja"
"Ih amit amit ga ngehargain aku jauh jauh kesini"
"Jangan ke putra dong ke yang lain gitu"
"Ayo buruan ganti baju"
"Ta..tapi"
"Udah gaada tapi tapian sana"jawab silma

Kali ini hatiku campur aduk rasanya,semua dirasakan oleh hatiku. Malam itu malam Jumat dan suasana sangat sepi padahal masih pukul 18.30 WIB

"Dimana sih rumahnya"tanya silma
"Entah"jawabku sambil menggeleng kepala
"Ih kamu mah aku kira kamu tau rumahnya"
"Ngapain harus tau?diakan bukan siapa siapa"
"Alah dalam hati mah masih belom move on kan haha"
"Paansi"

Kami pun menuju ke rumah Rafi,yap dia adalah temenya Putra dan kebetulan orang yang tau rumah nya Putra,jadi kami berpikir untuk kesana.jaraknya tidak terlalu jauh dari posisi kami.

"Rafi"teriak kami berdua
"Rafi nya masih diluar neng,ada apa?"ucap seorang perempuan dewasa yang kami pikir itu ibunya
"Oh engga bu ini mau minta anter kerumah putra"
"Oh yaudah sini masuk dulu bentar lagi juga pulang"
"Iya bu makasih"

Kami pun masuk kerumah itu dan menunggu beberapa menit.sampai akhirnya Rafi datang.

"Rafi anter kerumahnya putra lah mau ngembaliin handphone"
"Hayu atuh"
"Sok duluan"

Kami berdua mengikuti Rafi dari belakang dan yashh
Rumah yang cukup besar dan mungkin orang yang pertama kali melihatnya akan langsung berpikir bahwa dia orang kaya.

'rumahnya bagus'
batin ku sambil melongo.saat itu aku baru tau bahwa dia orang yang bisa dibilang 'kaya' tapi sumpah aku tidak mencintai nya karena harta dia.

"makasih fi"
"Yo duluan heeh"
"Oke"
"Putraaa"Ucap kami

Lalu keluar lah wanita yang terlihat masih muda menggunakan mukena,seorang bapak bapak dan tentunya PUTRA.aku langsung berpikir bahwa mereka adalah orang tuanya Putra.wanita yang sangat cantik dan terlihat sangat baik.

"Eh neng sini masuk dulu" ujar wanita itu
"Eh engga bu disini aja" jawab kami
"Put keluarin handphone nya kasiin ke putra" ucap silma
"Ohiya bentar" (karena disitu,putri yang membawa tas silma)
"Nih put" ucap Putri sambil grogi karena bisa berhadapan langsung dengan Putra

"Ohiya.eh chrgran nya mana" tanya Putra

'astagfirullah saking grogi nya aku sampe lupa' batinku

"Eh iya bentar maaf ya atuh da degdegan hehe"
"Iya gpp"
"Put anter pulang" ucap Silma
"Sok bentar ya" jawab Putra

Sungguh dia lelaki yang sangat baik menurut Putri.

"Kita anterin dulu putri udah itu kamu langsung anter kerumah aku ya" ujar Silma
"Iya" jawabnya

'apa?mereka bakal berduaan setelah aku gaada?'
batinnya

Setelah sampai dirumah putri,mereka langsung pergi lebih tepatnya kerumah Silma.

Beberapa menit kemudian

"Hallo silma?"
"Iya put ada apa?"
"Tadi gimana sama putra?dianterin sampe mana?"
"Oh tadi sampe depan rumah banget,tadi kita ngobrol dulu berdua"
"Apa yang diobrolin?"
"Kepo batt sih"
"Aku kan pengen tau"
"Tenang aja aku gaakan rebut dia kok,dia itu bukan tipe aku .diatuh blablablabla"(mengandung unsur hinaan)
"Ih kamu kok ngomong gitu sih,jangan ngehina dia!"
"Bodoamat lah"
"Yaudah sih bye!"
"Selamat malam cantik"
"Ih silma jijik batt tauga"

PUTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang