"halo kak, kenalin aku jaera temennya kak guanlin" jaera nyodorin tangannya ke arah somi
"oh, hai iya, salken gue somi pacarnya guanlin" ucap somi bales jabatan tangan jaera
"oh, yang sering ada dipost annya kak guanlin ya?"
ga sakit kok liat mantan jalan sama pacar barunya
iya kan?
"kalian reunian mantan atau apaan sih? masuk ra tadi katanya buru buru" haruto yang dari tadi diem aja udah ga tahan sama situasinya dan narik jaera masuk studio
"IH KAN LAGI KETEMU MANTAN JANGAN TARIK TARIK DONG!"
hubungan yang sangat barbar —haruto
"apaan sih?! ga sopan tau ga main pergi gitu aja"
"loh emang mereka siapa kamu?"
"kak guanlin itu mantan aku"
"yang satu lagi?"
"kakak kelas kita ih!"
"ya terus? aku kan ga kenal sama mereka apa urusannya sama aku?"
"IH! TADI KAN KAMU NANYA!"
"emang iya? yauda lah nonton aja"
film udah mulai daritadi sebenernya, tapi mereka masih mengerti jalan ceritanya
oh bukan, hanya haruto yang mengerti
karna daritadi jaera cuma fokus sama yang didepannya
—depan bawahnyamantan dengan sang pacar
pemandangan yang menarik bukan?
sebenernya jaera udah 100% move on. tapi ngeliat mantan tambah kece, berkurang 69%
pasti pada kek gitu kan?
ngaku
ayolah jaera, haruto juga ga kalah kece kok
iya kan?
"yah ra, popcorn nya kok dihabisin?" haruto yang sebenernya tau kalo doi nya ngeliatin mantannya dari tadi udah ga bisa tahan rasa cemburunya
"bodo"
"aku kan juga mau"
"beli sendiri sana"
"itu kan aku yang beliin?"
"bodo"
chu~
jangan tanya semana kagetnya jaera saat bibirnya menyatu dengan bibir haruto
first kiss dengan orang yang baru kenal
itu yang dialaminya
untung saja tidak ada satu orang pun yang melihat
bukan berarti tidak ada yang tahu trageti tadi selain mereka dan tuhan
"haruto kamu apa-apaan?"
"terima kasih dan maaf"
"k-kamu"
perlu diingatkan, tentu saja mereka bicara dengan suara rendah walaupun jaera rasanya ingin berteriak sekencang kencangnya
"iya maafin aku. aku khilaf. janji ga bakal ngulangin lagi"
"tapi kamu udah kelewatan"
"maafin aku please aku mohon"
haruto sudah menempelkan kedua telapak tangannya sedari tadi
jaera sangat berharap supaya lampu studio tidak tiba tiba menyala dan suara speaker tidak tiba tiba berhenti
supaya haruto tidak bisa melihat pipi merah rebusnya dan suara detakan jantungnya melebihi kecepatan cahaya
▪▪▪
"ra, please maafin aku"
"pleaseee aku mohon"
"aku bakal nurutin semua permintaan kamu asal kamu maafin aku"
"emang ini bibir aku tadi nakal banget!"
"HARUTO!"
jangan tanya seberapa banyak orang yang memperhatikan mereka daritadi
"yauda, aku minta kamu jangan bahas bahas yang tadi. aku udah maafin kamu"
"YEAY!" haruto reflek memeluk jaera kek orang bodoh yang mendapatkan nilai 80 di ujiannya
"kok pipi kamu merah? perasaan aku nyiumnya bibir bukan pipi"
"WATANABE HARUTO!"
—tbc
maaf kemaren ga jadi dabel, tapi diganti sekarang ya^^
vomment jnlup( ̄3 ̄)
KAMU SEDANG MEMBACA
serious; haruto
Fanficlove is complicated. a serious person is overrated, a person who does not care is considered unloving -masih anget nih cerita