Saat ini Doyoung sedang berkaca di depan cermin sambil terus mengagumi behel barunya yang berwarna putih biru muda itu.
Doyoung senang banget pake behel, soalnya kata Tante Jisoo dia tambah imut dan gemesin kayak anjing kalau pake behel.
Meskipun akhir-akhir ini dia jadi sering sariawan dan sakit gigi, tapi Doyoung gak peduli tuh.
"Yang penting tetap imut, hehe." Doyoung ketawa-ketawa gaje di depan cermin.
Kemudian ayah lewat depan kamar Doyoung yang pintunya kebuka.
"Udah ganteng udah. Sana cepet sarapan entar telat lagi," kata ayah sambil menggosok-gosok rambutnya yang basah menggunakan handuk.
"Iya yaaah," jawab Doyoung sambil nyengir yang lagi-lagi seolah memamerkan behel barunya dan segera menyambar tas sekolahnya dengan semangat.
Sesekali dia merapikan kembali rambutnya.
"Ganteng," katanya bangga sambil mengacungkan jempol di depan cermin.
Doyoung berjalan ke meja makan masih dengan cengiran lebarnya.
"Jangan nyengir-nyengir terus dek, nanti mulutmu kering," tegur bunda yang sedang menyiapkan sarapan.
"Tau nih bun, mau sombong mentang-mentang pake behel baru," ejek abang sambil mengunyah rotinya.
"Ah, abang juga sama aja dulu," kata bunda.
Doyoung yang mendengar itu langsung memeletkan lidahnya dan dibalas dengan gestur tangan abang yang seolah mau menonjoknya.
"Bang itu kan jam tangan gue!" Doyoung menunjuk jam tangan yang abangnya pakai.
"Enak aja lu ngaku-ngaku! Ini gue beli kemarin," balas abangnya sewot.
"Tapi jam tangan gue persis kayak gitu ilang, bang!" kata Doyoung sambil menekankan kata 'persis'.
"Ya mana gue tau dah! Emangnya jam tangan kayak gini cuma lo doang yang punya? Dih." Abang melempar remahan-remahan roti ke arah Doyoung.
"Abang nih jorok!"
"Berantem aja terus singa-singa kecilku. Ayah gak suka kalian akur," kata ayah dengan nada menyindir sambil duduk di sebelah Doyoung.
"Abang tuh duluan yah." Doyoung menunjuk-nunjuk abangnya.
"Abang jangan jailin adek terus ya," tegur ayah.
"Iya ayah, abang mah selalu salah, gak papa salahin aja terus abang," kata abang mendramatisir.
"Dek, udah bawa sikat gigi?" tanya bunda.
"Udah."
"Bawa tusuk gigi?"
"Udah."
"Minum?"
"Udah."
"Jangan lupa kalau habis istirahat, makan, langsung sikat gigi ya, nanti ada cabe di gigimu diketawain ntar."
"Iyaaa iyaa bunda."
"Ya udah cepet berangkat sana nanti telat. Abang jangan ngebut bawa motornya!"
Kedua kakak beradik itu pun segera menyalami ayah bundanya.
"Assamualaikum Doyoung pergi sekolah dulu!"
Dan sepanjang perjalan Doyoung tak henti-hentinya tersenyum memamerkan behelnya.
tbc
penampakan ayah
penampakan abang
(bunda nggak ada penampakannya soalnya bunda gak suka difoto hehe)(ayahnya banget)
(suka dikira kembar sama abangnya)
daaaan selamat mendekati debut anakku! perjuangan kamu gak sia-sia nak. makasih udah bertahan di yg meskipun gak masuk first team. mamah bangga, terharu sumpah.