Sebelum aku memutuskan untuk mencintaimu, ada yang ku putuskan terlebih dahulu yaitu keraguanku, dengan cara aku mencintai keyakinan, bahwa denganmu lah kelak semua hal ingin ku habiskan, itupun jika kamu sudi untuk menerimaku.
Telah ku pikirkan pula, jika nanti suatu saat waktu mengharuskan kita saling menunggu dan jarak menguji kita dengan rindu, maka jalan yang akan ku tempuh adalah dengan percaya pada rasa percayaku sendiri, tapi aku masih perlu rasa percayamu juga,untuk kita bisa saling percaya, itupun kalau kamu sanggup dan mau untuk mempercayaiku.
Dan aku tau terkadang waktu mampu merubah rasa sewaktu-waktu, entah itu rasaku ataupun rasamu, untuk setia aku masih perlu kamu menjaga rasa, begitupun dengaku menjaga rasa untukmu.
Bukankah cinta memang perlu rasa saling di antara kita, akan tetapi jika memang tak mungkin, jangan pernah memaksa dan juga merasa bersalah atas apa yang pernah terarah, sebab yang perlu tetap adalah langkah, bukankah arah jalan hanya sebatas petunjuk menuju sebuah tujuan akhir, bukan akhir dari perjalanan pulang.
Ada sebagian rasa yang tak perlu kita rasakan dan ada sebagian pikir yang tak perlu kita pikirkan, akan tetapi kedua perlu untuk kita renungkan, karena segala sesuatu baik itu mendekat ataupun menjauh pasti ada sebab dan akibatnya akan tetapi untuk menyikapi ya kita hanya perlu untuk menerima dan menghargainya, Entah itu datang ataupun kepergiannya.
"Sebab aku yakin tak pernah ada kata main-main, untuk sebuah pertemuan dan juga perpisahan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Awalku Berkata
Short StoryKau layaknya di simpan, bukan untuk di pertahanan.