3

3.9K 420 30
                                    

Bughh

Bughh

Oh Sehun, pria paruh baya itu menatap bengis kearah beberapa orang-orangnya yang kini tengah menundukkan wajah mereka, beberapa luka lebam terlihat jelas disana, membuat Sehun yang melihat hal itu langsung melayangkan tendangan kearah bawahannya itu yang hanya diam tidak berkutik.

"Gagal!! Gagal!!! Gagal!!! Aku melatih kalian agar lebih kuat! Tapi kenapa kalian bisa kalah hanya karna dua orang pengawal?!! Aku sengaja mengirim pasukan lebih banyak daripada bodyguard disana! Tapi kenapa kalian tidak bisa mengalahkan dua orang itu?!! Dasar bodoh!!!"

Sehun mengusap wajahnya kasar, wajahnya memerah lantaran kesal pada para bawahannya itu, ia sengaja mengirimkan orang-orangnya untuk menyerang kediaman Kim Chanyeol dengan jumlah yang lebih banyak dari jumlah bodyguard disana, tapi kenapa bisa orang-orangnya kalah hanya karna dua orang pengawal saja? Apa mereka pengawal khusus milik Chanyeol? Tapi rasanya tidak mungkin, karna tangan kanan Chanyeol selalu bersama dengannya. Lalu siapa mereka?

"Aarrgghh!! Sial!! Aku tidak mau tahu.. kalian harus mencari info tentang kedua orang itu lalu bunuh mereka dan cepat cari keberadaan anak Luhan untukku!!! Dan jangan gagal lagi!!"

"Baik tuan!"

Beberapa bawahan Sehun itu langsung mengundurkan diri untuk mengobati luka-luka mereka, meninggalkan Sehun yang kini terlihat mengepalkan kedua tangannya erat.

"Sial!! Kenapa selalu saja begini?!!"

Sementara itu,

Taehyung saat ini tengah bersama Daniel, dan Jimin- salah satu anggota teroris terbaik diantara anggota lainnya. Ketiganya saat ini sedang mengawasi latihan para teroris yang lain, dimulai dari latihan menembak dan berkelahi. Mereka adalah orang-orang kepercayaan Sehun, maka dari itu pria paruh baya itu selalu meminta ketiganya untuk menjadi pengawas bagi teroris lainnya.

Taehyung mengerutkan keningnya bingung saat melihat beberapa anggota teroris ayahnya masuk ke dalam tempat latihan dengan wajah lebam.

"Mereka kenapa?"

"Kau tidak tahu?"

Taehyung menoleh kearah Jimin yang berjalan mendekat kearahnya, "Tahu apa?"

"Ayahmu menyuruh sebagian anggota teroris kita untuk menyerang kediaman Kim Chanyeol siang tadi, tapi sayangnya mereka gagal hanya karna dua orang bodyguard milik pria itu." Jelas Jimin, membuat Taehyung semakin mengerutkan keningnya dalam.

"Kalah hanya karna dua orang bodyguard? Cih!! Yang benar saja, orang macam apa yang bisa mengalahkan setengah pasukan kita dengan mudah, apa mereka sekuat itu?"

Jimin tersenyum tipis mendengar penuturan Taehyung, "Mereka kuat, Tae. Dan salah satunya adalah orang yang selalu melukaimu setiap kali kita menyerang Kim Chanyeol." Tepukan pelan Jimin berikan dipundak Taehyung, sebelum pemuda berambut blonde itu berlalu dari hadapan Taehyung.

Sedangkan Taehyung sendiri kini menampakkan wajah datarnya,

Orang yang sama dengan orang yang selalu melukainya? Siapa?

"Aiishhh!! Lain kali aku harus melihat wajah orang itu."

* * *

"Sudah ayah bilang jangan berlagak seperti bodyguard lagi! Kenapa kau selalu melanggar perintah ayah?!!"

"Lalu aku harus bagaimana? Membiarkan mereka masuk kedalam rumah kita dan membunuh semua orang begitu saja? dan jika aku tidak melakukan perlawanan, mungkin saja sekarang aku sudah mati ayah!!"

Chanyeol mengusap wajahnya kasar lalu menghembuskan napas beratnya, saat tahu jika rumahnya di serang, pria paruh baya itu langsung pulang kerumahnya tanpa mempedulikan pekerjaannya lagi, hatinya merasa khawatir saat mengingat Jungkook, dan saat melihat anaknya itu terluka, Chanyeol seakan geram dengan dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga anaknya itu tapi ia malah melampiaskan kekesalannya pada Jungkook yang hanya bisa menunduk diam saat Chanyeol menatapnya tajam.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang