= Memancarkan cahaya seperti semburat pelangi.
"Fiola! "
Saat mendengar namanya dipanggil, anak bernama 'Fiola' itu pun spontan menoleh.
Terlihat, seorang anak perempuan berlari terengah-engah diujung koridor sekolah.
"Hei, daritadi gue manggil. Lo gak denger? " omel nya pada Fiola.
"Ahh, sorry. Gue tadi pakai earphone. Jadi ga kedengeran." *cengir-cengir gila.
"Btw, kenapa Ra? " tanya Fiola pada Dhira, anak yang memanggil-manggilnya tadi.
"Dipanggil pak Fikri tuh. Cepet sana, ditungguin di ruang OSIS. " suruh Dhira.
"Pak Fikri? Ngapa dah? Perasaan gue udah setorin dana sumbangan. "
"Tau tuh. Gue cuma disuruh manggil lo doang. Yaudah, gue ke kelas dulu ya. "
"Ok ok. Jangan lupa, pulang sekolah kumpul dulu ya. Ada yang mau gue bahas." Fiola mengingatkan dan dibalas anggukan kepala oleh Dhira
Fiola Nadda Carissa. Siapa yang tidak mengenalnya? Ketua OSIS SMA Leysin. Cantik, pintar, menarik, dan tegas adalah image yang selama ini melekat dalam dirinya. Hampir 70% populasi pria di SMA Leysin adalah fans beratnya dan setengah dari mereka telah menyatakan perasaannya pada Fiola.
Namun sayang, semua nya ditolak. Tidak ada pria yang menarik dimata Fiola. Bahkan, kapten tim basket, Marcel, yang menjadi idaman SMA Leysin pun ditolaknya. Padahal, mereka sering disandingkan sebagai couple tergoals se SMA.
🎀
Tokk.. Tokk.. Tokk...
"Good afternoon sir. Mr manggil saya?" tanya Fiola sopan.
"Ahh, Fiola. Ya, kemarilah. "
Disamping pak Fikri, ada seorang anak laki-laki yang terlihat asing di sekolah ini. Pria dengan wajah diatas rata-rata, tinggi, dan berkulit putih.
Pria itu menatap Fiola dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Ada apa ya pak? " tanya Fiola sambil menghampiri pak Fikri dan anak itu.
" Begini, setelah istirahat selesai, bapak dan guru-guru lainnya akan mengadakan rapat. Dan ini Aksa Mykael Calisto, murid pindahan. Dia sekelas dengan kamu. Tolong kamu antar dia ke kelas ya. "
Pandangan pria yang bernama 'Aksa' itu tak terlepas dari Fiola. Lensa mata nya yang hitam pekat, memandang Fiola sangat dalam.
Ok, kembali ke topik.
Saat mengetahui akan ada free class, rasanya, Fiola ingin menjerit bahagia di dalam hati.Mungkin seperti ini :
Huaaa senangnyaaaaa.
Ahaayy.."Ok pak tapi, kalau boleh tau, berapa lama ya rapat nya? " tanya Fiola.
"Mungkin 2 jam. "
"Baiklah, yuk Azka" ajak Fiola.
"Aksa. " jawab anak itu membenarkan namanya.
"Hehehe iya, Aksa. Sorry. "
"Yasudah, bapak ke ruang rapat dulu ya. Aksa, kalau kamu butuh sesuatu, katakan pada Fiola. Dia murid teladan + ketos disini. " Setelah mengatakan itu, pak Fikri pergi meninggalkan Fiola dan Aksa.
Terjadi keheningan selama beberapa menit.
Karena canggung.
Hingga Fiola pun memecahkan keheningan tersebut."Mau ke kelas?"
" Ahh, ya. "
Selama berjalan menuju kelas, seluruh mata tertuju pada keduanya. Terlebih dengan para wanita yang menatap Aksa dengan pandangan kagum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Come and Hug Me
Teen FictionCerita ini berdasarkan hidup seorang pria remaja bernama Aksa Mykael Calisto dan Fiola Nadda Carissa. Yang dulunya sedekat nadi, kini sejauh samudra. Bagai orang asing ketika bertemu kembali. Rasa penyesalan selalu menghantui Aksa. Rasa kecewa y...