'Drt... 'Drt... 'Drt...
Suara dering dari hp Roby yang berada di atas meja dekat kasur.
"Siapa siih telfon pagi-pagi gini?" mata Roby belum sempat terbuka, dia ambil hpnya.
Dia coba buka mata dan melihat siapa yang telfon.
"Looh!" Roby bangkit dari tidurnya dan langsung duduk.
Belum sempat Roby angkat, telfon itu sudah mati.
Tampak ada pesan masuk berkali-kali.
"Waduh..., sudah 7 pesan masuk" Roby buka kotak pesan itu dan ternyata Aini yang sedari tadi mengirim pesan dan telfon berkali-kali.
Roby mencoba membuka pesan-pesannya yang masuk.
Aini Sayank
"Pagi sayank ;)",
"Sayank belum bangun!?",
"Sayank ini sudah pagi looh",
"Sayank!!!",
"Bangun sayank!!!",
"Say!!",
"Yank!!",
"Sayank!!".Roby langsung membalas pesan itu juga berkali-kali.
Gue
"Maaf yank, baru bangun",
"Maaf yaa sayank ^-^",
"Mau ketemuan ta yank?".Roby tak bergerak sedikit pun menunggu balasan Aini.
"Semoga aja enggak telat gue balesnya" gumam Roby dalam hati.
'Cleng...
Suara pesan masuk.
Roby membuka pesan itu dengan terburu-buru.
Aini Sayank
"Iya udah yank, aku maafin. Iya yank ayo ketemuan seperti biasanya^-^".Setelah membaca pesan Aini, Roby loncat dari atas kasur, bergegas siap-siap ketemuan dengan Aini.
"Pakai kaos apa ya?" Roby mencari kaos yang cocok.
"Ini aja deh" Roby mengambil kaos warna merah bertuliskan Nevada.
Dia lepas kaos yang dia pakai tidur tadi dan dia pakai kaos merah itu.
"Mana yaa parfum gue?" Roby mencari kesana kemari di dalam kamar.
"Ini dia" Roby menemukan parfumnya di dalam tas sekolahnya.
'Puffft... 'Puffft... 'Puffft... 'Puffft...
4 kali Roby menyemprotkan ke badannya.
"Sudah wangi lah, walau enggak mandi" Roby mencium bau badannya sendiri.
"Oh iya belum cuci muka" segera Roby berlari ke kamar mand.
'Byur...
Suara percikan air kamar mandi.
"Oh iya, hp!!" Roby teringat belum membawa hpnya.
Roby menuju kamar terlebih dahulu mengambil hpnya.
Setelah itu Roby bergegas ke pintu depan.
'Klek.. 'Klek...
Suara gagang pintu yang tidak bisa di buka.
"Looh masih di kunci!" segera Roby mencari kunci pintu di jendela dekat pintu itu.
"Ini apa" Roby ambik kunci itu dan dia buka pintu depan itu.
Segera Roby menuju gerbang.
"Laah ini juga masih di kunci!" tampak kesal wajah Roby.
Roby berlari ke dalam kamarnya dan mengabil kunci cadangan yang dia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidup atau Cinta
Romance"Sekarang aku mengerti... Kenapa kamu begitu padaku.." batin Roby. Roby pun memeluk bantal erat-erat dan mulai meneteskan air matanya di dalam dekapan bantal itu.