Kami Kembali

5 0 0
                                    

Ily sekarang tengah berada di kamarnya yang bernuansa biru laut dan putih. Ia tengah merebahkan tubuhnya sambil mengotak-atik ponselnya untuk menelpon seseorang.

"halo Fy! "sapa Ily membuka pembicaraan.

"ketemuan, yuk! "ajak Ily.

"sorry. Gue lagi pemotretan "jawab orang disebrang yang tak lain adalah Ify.

"ya, udah. Nanti boleh nggak sehabis lo pemotretan? "tanya Ily.

"boleh, deh. Dimana? "tanya Ify balik.

"Cafe biasa "jawab Ily.

"oke. Gue mau lanjut pemotretan. Byee "ucap Ify.

"byee "balas Ily lalu menutup ponselnya. Ily lalu mengusap wajahnya. Gue rindu, apa gue harus kembali? Batin Ily.

***

Ify telah berada di cafe biasa tempat ia dan Ily akan bertemu sebentar lagi. Ia sesekali meminum kopinya dan mengotak-atik ponselnya. Tak lama datanglah Ily dengan menyeret sebuah koper berwarna biru muda.

"mau kemana lo? "tanya Ify.

"gue mau balik ke London. Fy, udah 5 tahun. Kita harus bertemu dengan mereka. Ini sudah saatnya. Lo mau ikut gue? "ucap Ily. Ify hanya diam tak bersuara.

"jika lo nggak mau ikut, nggak apa-apa. Tapi, maaf. Gue tetap akan pergi. Gue rindu dia. Fy, gue pergi. Byee "Ily lalu berbalik dan mulai melangkahkan kakinya.

"tunggu! "cegah Ify. Ily lalu menghentikan langkahnya. Ia lalu menekan nomor di ponselnya dan meletakkan di telinganya.

"siapkan pesawat sekarang! "

"... "

"lo, nggak usah banyak bacot! Lo nggak usah peduliin barang-barang gue. Saat gue sampai di bandara semuanya harus ready! "Ify lalu mematikan ponselnya. Ily hanya tersenyum senang.

***

Pagi hari di London...

"selamat pagi Mom, Pa! "sapa Raina saat ia tiba di meja makan.

"Sayang, hari ini hari pertamamu sekolah, kan? "tanya Izy. Raina mengangguk mantap.

"ayo cepat sarapan dan segera berangkat! "ucap Izy.

***

"capek, ya "keluh Ily saat ia sampai di rumah yang baru Ify beli untuk mereka berdua. Ia langsung saja merebahkan tubuhnya.

"oh, ya. Lo udah nanya soal informasi gaje dari Tyrant sama Gina ama ortu lo? "tanya Ily.

"nggak "jawab Ify singkat.

"kayaknya gue nggak cinta lagi ama dia "lanjut Ify. Ily lalu duduk di pinggir kasur.

"lo gila Fy! Baru kemaren lo jadian ama dia dan sekarang lo... "kata-kata Ily terpotong.

"heh, kemaren? "Ify lalu maju ke dekat jendela yang menampakkan keadaan disekitarnya.

"lagian, gue udah ambil keputusan. Gue bakalan nikah ama Aldo "Ify lalu berbalik. Ily pun terkejut.

"kenapa? Jangan bilang lo juga suka ama Aldo. Kalo iya, maaf. Gue nggak bakalan ngasih dia ke lo. Gue tau, dia selalu curhat ke lo. Gue tau, dia selalu nelpon lo, chat lo, dan sebagainya. Tapi, gue bakalan tetap nikah ama Aldo "jelas Ify panjang lebar.

"heh, buat apa kita selalu larut dalam masa lalu? Buat apa mengingat-ngingat cinta lama? Gue nggak mau lagi ngingat itu "kata Ify.

"cepetan lo beresin barang-barang lo. Habis, tu, turun sarapan "ucap Ify lalu keluar dari kamar Ily.

Lo nggak perlu tau Ly. Batin Ify.

***

"Do, lo ikut, kan, buat nganterin di hari pertama Raina masuk sekolah? "tanya Izy. Aldo lalu melirik jam tangannya.

"gue harus ketemu temen. Soalnya udah janjian. Maaf, ya "balas Aldo.

"tak masalah. Sana, gih, ketemu temen lo "ucap Izy. Aldo langsung saja keluar dari rumah.

***

"Zack, maaf, ya. Mama nggak bisa nganterin kamu. Kamu dengan Papa ya? "ucap Luna.

"tak apa, Ma "balas Zack. Luna lalu mencium kening Zack sekilas lalu segera pergi.

"Zack? "panggil Gelo.

"ya, Pa "jawabnya.

"ayo berangkat! "Zack lalu segera melangkah keluar rumah diikuti Gelo dibelakangnya.

Sama-Sama CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang