Badan Yura menggigil ditengah perjalanan tanpa arah. Ia mencari tempat yang cukup hangat untuk dibuatnya istirahat sebentar. Ditemukannya tempat untuk berteduh, didepan toko kue yang dirasanya tidak terkena percikan air hujan. Wajahnya pucat pasi, badannya semakin menggigil, pandangannya buram, semakin memburam, dan gelap
----------------------------
"Uhrgggh dimana aku?" Tanya Yura seraya mengerjapkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya
"Hei nona akhirnya kau bangun" Ucap wanita separuh baya. Terkesan ramah
"Kenapa aku bisa disini? Dimana aku? Siapa kau?" Tanya Yura lemas
"Kau sedang sakit. Istirahatlah dulu. Kalau ingin makan ada diatas meja. Santai lah disini nona. Saya tinggal dulu"
"H..hei kau belum menjawab ku" Mencoba untuk duduk sedangkan ucapannya tidak diindahkan oleh wanita separuh baya itu
"Istirahatlah dulu" Ucap wanita separuh baya seraya menutup pintunya
'Aneh, wanita itu sepertinya wanita baik tapi kenapa pakaiannya seperti kekurangan bahan. Aku ingin keluar. Batin Yura'
Dengan lemas Yura bangun dari tempat tidurnya, suhu panas yang menjalar ditubuhnya membuatnya sedikit pusing untuk berjalan
Klek klek
"Pintunya terkunci! Tolong! Tolong yang mendengarku buka pintunya! Tolongg" Teriak Yura seraya menggedor keras pintu dengan segala kekuatan yang dikumpulkannya. Tiba-tiba seseorang dari luar meneriaki nya
"Jangan berisik bodoh!" Teriaknya
"Tolong buka pintunya" Mohon Yura
"Aku tidak bisa. Aku bukan bos disini" Kata orang itu dibalik pintu
"Aku ada dimana?" Tanya Yura
"Rumah bordil"
Deg. Seketika kaki yura terasa lemas. Yura terduduk dengan nafas tercekat di dadanya
'Apa kau benar benar membuat takdirku Tuhan? Takdir yang kau buat selalu menyakitiku. Adakah satu takdir yang kau buat untukku, takdir yang selama ini belum pernah kurasakan? Jika ada, aku akan tetap bertahan. Aku akan bertahan. Batin Yura merasakan sesak di dadanya'
Bagai burung tanpa sayap. Itulah keadaan Yura sekarang. Hanya mampu diam dengan segala kenyataan pahit yang ia rasakan. Tuhan tidak adil, Tuhan tidak adil terhadapnya.
"Hey nona bangun. Ini sudah jam 7 malam. Kau seperti orang mati! Cepat mandi dan bersiaplah"
Ucap wanita separuh baya yang tadi mengunci kamarnya. Dengan segala nyawa yang Yura kumpulkan, ia membuka mata. Ia tidur dengan terduduk"Kenapa aku bisa ditempat ini?" Tanyanya datar
"Kemarin ada anak buahku menemukanmu dijalan, kau sangat cantik, tersenyumlah" Rayu wanita separuh baya seraya memposisikan wajah Yura untuk menghadapnya
"Apa kau memperbudak ku?"
"Apa kau ingin kabur?"
"Kukira kau adalah wanita yang baik. Ternyata aku salah"
"Terimakasih opininya nona. Ternyata aku juga salah mengiramu kabur. Kau belum memakan makananmu, kau belum makan seharian ini"
Yuna tersenyum miring menatap wanita paruh baya itu "Apa kau berhak mengatur ku?"
"Aku adalah bos disini, aku berhak mengatur budak ku" Ucap wanita paruh baya itu seraya tersenyum penuh kemenangan menatap mata Yura
"Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Wanita jalang!" Ucap Yura menepis tangan wanita itu yang menyentuh dagunya
"Kau sangat berani" Wanita separuh baya itu tersenyum miring "Cepatlah mandi dan pakai pakaian ini" Lanjut wanita separuh baya itu melempar pakaian yang sedari tadi digenggaman tangan kanannya mengenai muka Yura "Malam ini aku akan melelang mu" Lanjut wanita paruh baya itu lalu meninggalkan kamar Yura dan tak lupa untuk menguncinya juga
Dengan wajah tak berekspresi, Yura menuju kamar mandi. Ia pasrah, pasrah akan takdir yang tak pernah berpihak padanya. Ia lelah dengan semua ini
'Ikuti saja alur takdirmu Yura. Batin Yura'
Sebuah bar khusus rumah bordil itu dipenuhi manusia haus akan kenikmatan dunia. Semua pria terlihat seperti orang yang tak bisa dibilang miskin. Setelan jas melekat ditubuh kekarnya. Wanita dengan pakaian tak layak pakai ditempat umum, dengan tak tahu malu mereka memakainya ditempat ini. Seperti vampir haus akan darah, para wanita itu menggoda para kaum adam dengan bentuk tubuhnya serta memperlihatkan kelihaian mereka dalam berhubungan seks hanya untuk mengajak satu pria yang akan diseret untuk melakukan One Night Stand bersamanya. Sungguh tempat ini terasa seperti neraka bagi Yura. Ia sedang berada diambang pintu masuk bar bersama wanita paruh baya yang mengaku bos ditempat terkutuk ini. Ia memakai pakaian yang sama seperti para wanita itu. Dress ketat sepaha tanpa lengan dengan potongan belah dada yang sangat rendah, memperlihatkan bentuk tubuhnya, membuatnya tak nyaman. Terkadang ia menutupi dada dan pahanya dengan tangan kanan menutup dadanya dan tangan kiri menutup pahanya. Ditengah ia memperhatikan keadaan sekitar, tanpa sengaja ia melihat seorang pria yang berdiri menghadapnya dengan wanita membelakanginya bercumbu tanpa malu dipojok ruangan. Yura bergidik ngeri
"Hei hei perhatian. Untuk kalian para pria" Teriak wanita separuh baya menggunakan toa di tangan kanannya dan kirinya memegang lengan Yura "Wanita ini, ada yang berani memberinya harga" Lanjutnya
Pria 1: "500 USD untuk one night stand" (±7juta) Ucapnya seraya mengerlingkan matanya pada Yura
Pria 2: "850 USD untuk one night stand" (±12juta) Ucapnya seraya tersenyum licik mengadap Yura
Pria 3: "1433 USD untuk one night stand" (±20juta) Ucapnya seraya memberikan kiss jauh pada Yura
"Apa ada yang menawarnya lebih tinggi bila tidak ada akan kuserahkan dia ke pihak paling terakhir" Ucap wanita paruh baya atau bosnya itu
Pria 4: "71623 USD untuk ku beli" (±1miliar) Ucapnya penuh percaya diri menghadap Yura seraya tersenyum miring
'Pria itu! Pria yang bercumbu dengan jalang dipojok! Apa pria itu gila. Tidak, aku tidak ingin jadi budak pria hidung belang. Batin Yura'
"Apa tidak ada yang berani menawarnya lebih tinggi?"
...
"Bila tidak ada akan kuserahkan dia kepihak empat" Lanjut wanita paruh baya itu seraya mendorong Yura kehadapan pria yang membelinya
'Kau bodoh Yura, kenapa kau tidak kabur. Kabur sekarang bodoh. Batin Yura berbicara pada dirinya sendiri'
Sepertinya kata batin Yura tidak mendukungnya. Kaki Yura terasa lemas, ia tak tahu harus berpikir seperti apa, kepalanya terasa pening, lagi lagi pandangannya buram, dan ia tak bisa menyeimbangkan tubuhnya, sebelum ia jatuh, pria itu, ya pria itu menahan beban tubuhnya
"Y..you b...bastard" Ucap Yura sebelum pandangannya gelap
---------------
TBC
---------------Jangan lupa vote klik ⭐ dibawah, comment and follow author agar dapat notif kalau cerita udah author publish😁🙏
Love sel♥
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY
RomanceKonten dewasa🔞 "Apa kau benar benar membuat takdirku Tuhan? Takdir yang kau buat selalu menyakitiku. Adakah satu takdir yang kau buat untukku, takdir yang selama ini belum pernah ku rasakan? jika ada, aku akan tetap bertahan, aku akan bertahan" ~Di...