Sementara kepala pelayan itu berbincang dengan pelayan yang dimaksudkan ditopik rencana tadi, Yura mengendap-endap layaknya cicak yang menempel di dinding. Rencana mereka aman terkendali dan amat sangat lancar. Yura masuk kedalam garasi yang dimaksud bi Sati dan ia mengacungkan jempol pada bi Sati dan dibalas kedipan mata serta anggukan dari bi Sati. Akhirnya Yura terbebas dari rumah pria lady killer itu.
------------------------------
Senja yang mencekam memperlihatkan kemurkaan bulan terhadap matahari. Seperti suasana hati dari seseorang yang kini mengendarai mobil dengan amarah yang dibawanya, mencari wanita yang kini hilang entah dimana. Ya, dia Argo. Sepulang kerja tadi, ia mencari Yura dikamarnya, tetapi nihil, ia tidak menemukan siapapun disana dan menyuruh semua petugas serta pelayan untuk mencari Yura tetapi hasilnya sama. Setelah kemarin ia menahan gairah yang memuncak, kini ia dibalas dengan perginya wanita itu
"Shit! Kemana perginya wanita itu!" Umpat Argo. Ia mengelilingi kota dengan amarah yang sudah memuncak di ubun-ubun dan sesekali melirik kanan kiri dibalik kaca mobil untuk menemukan wanita yang dicarinya itu.
Sementara yang dicari~
"Yura kau mau berjalan beberapa jam lagi?!" Kata Yura kepada dirinya sendiri. Uang 100 ribu pemberian bik Sati tadi ia berikan kepada pengemis kecil cacat yang mengelilingi pengendara dilampu merah yang ia lewati tadi
Malam kini tiba. Waktu menunjukan pukul 7.30 malam. Sementara Yura berdiam diri dikursi taman kota Manhattan, seraya memandang langit yang dipenuhi oleh bintik kecil terang berwarna putih berkilau
"Mah pah, kalian bisa lihat Yura kan? Sebenarnya Yura tidak baik baik saja, Yura harap ada seseorang baik yang ingin menarik Yura dari kegelapan ini dan uhmm... " Kata Yura terpotong karena tiba tiba dari belakang ada yang menutup mulut dan hidungnya dengan tangan kekar dengan wangi maskulin yang ia pernah kenal, oh tunggu...
"Hey baby girl. Why you're alone in here? Don't you miss me?" Kata orang itu membisik ditelinga Yura
'A.. Argo! Mah pah sepertinya takdir Yura memang ada di kegelapan. Batin Yura'
"Ikut aku!" Ucap Argo dengan amarah yang ditahannya. Menarik kasar pergelangan tangan Yura
"Lepaskan! Ini sakit tuan lepaskan" Yura meronta mencoba melepaskan genggaman erat Argo di pergelangan tangannya. Argo melepaskan tarikan kasarnya dengan menghentakan tubuh Yura kasar hingga punggung Yura menabrak pohon besar didekat taman itu. Suasana taman itu hanya di isi oleh dua orang saja, mereka.
Dengan punggung Yura yang membelakangi pohon besar dan tangan kanan Argo yang menarik keatas dagu Yura untuk melihat ke arah matanya sedangkan tangan kiri Argo mengunci tangan Yura diatas kepala Yura dan kaki kanan Argo yang ditempatkan diantara kaki Yura dengan dengkul milik Argo yang mengenai area sensitif Yura. Satu kecupan kasar diterima di bibir Yura. Yura membelalakan matanya.
'Dia merebut ciuman pertamaku. Dasar bastard! Batin Yura sedih serta kecewa karena ia tidak bisa menjaga apa yang ia berikan pada seseorang yang ia cintai saat ia sudah menikah kelak'
"Apa kau perlu bersetubuh disini gadis ku? Oh atau mungkin kau sudah bukan gadis lagi?" Kata vulgar Argo yang mengenai hati Yura yang terdalam. Tanpa aba-aba air mata yang tadi membendung dikelopak mata Yura akhirnya menetes
"Apa yang kau mau!" Ucap Yura sarkastik
"Tubuhmu untuk penghangat ranjangku" Ucap Argo seraya tersenyum miring "Mari kita buktikan apakah kau masih gadis atau bukan" Lanjut Argo seraya menggendong Yura bak karung beras
"Dasar kau bastard! Lelaki hidung belang yang hanya memanfaatkan wanita. Lebih baik kau pergi saja di dunia ini!" Ucap Yura seraya meronta tetapi tetap kalah dengan kekuatan yang Argo punya
"Diam dan hentikan tangisan bodohmu itu!" Ucap Argo menuju mobilnya untuk kembali membawa wanita ini ke mansion miliknya
Sesampai di Mansion. Yura ditarik kasar oleh Argo menuju kamarnya sementara pelayan lain tidak terkecuali bi Sati yang memandang Yura merasa kasian dan bi Sati menyesal atas tindakan untuk menolong Yura jika akan begini jadinya. Tetapi apalah daya, mereka hanya seorang pelayan yang dibayar oleh Argo.
Sampai dikamar, Argo membanting kasar tubuh Yura di atas kasur hingga Yura telentang dengan tangisan Yura yang sampai kini tidak kunjung berakhir.
"Tangisanmu dan air matamu itu serta suaramu akan jadi spesial jika kau menikmati apa yang kuberikan nanti baby girl" Ucap Argo menutup kasar pintu
"Baby girl, you should to give me something beautiful this night. Give me yours" Lanjut Argo
---------------
TBC
---------------Vote⭐, comment nya🙆
Maaf kalau membosankan🙍
Happy Reading ;*
Love sel♥
![](https://img.wattpad.com/cover/177208656-288-k908202.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY
RomansaKonten dewasa🔞 "Apa kau benar benar membuat takdirku Tuhan? Takdir yang kau buat selalu menyakitiku. Adakah satu takdir yang kau buat untukku, takdir yang selama ini belum pernah ku rasakan? jika ada, aku akan tetap bertahan, aku akan bertahan" ~Di...