Beberapa keuntungan menjadi penulis adalah kita bisa bekerja kayak freelance—freelance writer gitu inggrisnya. Maksudnya freelance sama kayak independen. Penulis freelance lagi tren sekarang; sama juga kayak self-publisher yang lagi banyak diambil sama penulis-penulis muda. Tapi gue nggak akan ngebahas dua hal itu. Itu lain lagi urusannya—karena udah berhubungan dengan “melahirkan” novel/buku.
Alasan gue suka jadi penulis adalah kerjanya enak, gak ada bos yang ngatur ini itu. Trus gue bisa nulis dimanapun serta kapanpun gue mau. Murah lagi. Cuma perlu pulpen sama buku kosong/kertas nganggur. Udah deh nulis.
Kalau pakai laptop juga sering sih, cuma akhir-akhir ini isi laptop udah mulai semrawut sama draft-draft nggak jelas dan 99%nya belum selesai ditulis haha. Oke kok jadi curcol ujung-ujungnya.
Tapi (ada tapinya) biarpun jadi penulis kesannya gampang dan “remeh”, sebenernya nulis itu nggak gampang… tapi nggak susah juga. Bingung? Iya sama.
Gini maksudnya. Nulis itu nggak gampang karena, untuk menciptakan tulisan yang bagus ada triknya. Bagi orang yang pengen hasil tulisannya cuma sekedar sih ya tinggal nulis-nulis aja apa yang dipikirin juga bakal beres. 15 menit juga bisa jadi kok 1 cerpen.
Tapi kalau kalian pengen jadi penulis seperti Ernest Hemingway, J.K.Rowling, Raditya Dika, J.R.R. Tolkien (yang nulis sekuel Lord Of The Rings), atau kayak sama yang nulis Twilight (maaf yang ini gue lupa siapa namanya) , kalian harus tahu trik-triknya.
Sama aja kayak nulis di Wattpad. Dapetin pembaca 100 orang aja (pembaca ya, belum vote) itu susahnya minta ampun. belum lagi buat penulis baru yang ngepost 1 chapter dan udah sok-sokan bilang di author note “vote minimal 50 baru lanjut”.
Nah, penulis yang kayak gitu sebenernya… jangan diladenin aja deh mendingan. Syukur-syukur deh kalau ceritanya bagus dan bikin kepo readers—tapi kalau nggak?
Tapi gue pribadi ngepost cerita (www.wattpad.com/GreysChancerINA) nggak pernah kok ngasi batasan vote minimal berapa untuk lanjut next chapter. Ya logika aja, kalau misalnya chapter itu kalian nggak sampai target selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun… trus kalian mau apain cerita itu? Berhenti?
Keadaan yang paling buruk juga bisa aja terjadi. Misalnya kalian nemu ide bagus untuk kelanjutan chapternya dan udah semangat untuk nulis. Tapi pas kalian mau ngepost, ternyata chapter sebelumnya belum sampai target vote yang kalian minta.
Akhirnya apa? Kalian nggak jadi ngepost. Siapa yang rugi? Kalian juga. Dan readers yang nungguin cerita kalian.
Gue nggak ngelarang kalian mau minta target vote sebelum lanjut next chapter, itu hak setiap penulis. Tapi, gue pernah baca salah satu buku lain tutorial menulis di wattpad, authornya menyebutkan: nggak perlu nyisipin kalian minta batas minimal vote berapa untuk lanjut. Kalau cerita kalian bagus, readers juga bakal ngevote dengan sendirinya.
So, just take it easy, rite?
oke, kembali tentang “trik-trik menulis yang baik” (kita sebut saja begitu) sebenernya trik-trik itu nggak susah untuk kalian bongkar. tinggal cari aja di om google dan “boom!!!” Dimana-dimana ada, kayak jamur bertebaran.
Sekarang kuncinya—supaya trik-trik itu berhasil bekerja—kembali lagi pada diri kalian sendiri sebagai pelaksananya. Karena memang faktanya, penulis baru itu semangatnya cuma diawal-awal.
Hayoooo siapa yang kayak gini? Ngaku deh wkwkw yang ngaku ntar dapet permen
Banyak banget orang yang semangat nulis, udah nyiapin segala setting, konsep alur, nama tokoh, judul, dsb… namun ketika dia menulis, baru 30 menit dia bosen, dia mentok, dia laper, dia ngantuk..
ujung-ujungnya dia nggak jadi nulis.
Orang itu bilang pada dirinya sendiri “Ah iya udah nulisnya nanti aja.”
Atau, tipe orang kedua: dia nulis satu cerita dan udah selesai. di posting ke blog/Wattpad tapi dikit yang baca. Akhirnya dia kehilangan motivasi menulis dan berhenti menulis.
Orang itu bilang pada dirinya sendiri “Malas ah nulis. Toh nggak ada yang bakal baca.”
Biasanya, kalau sudah menemukan kendala begitu, orang-orang bakal menyalahkan diri sendiri seperti ini: “Ah gue emang gak bakat nulis.”—atau dengan kata lain, dia nggak bisa nyelesaiin satu cerita dan dia menyalahkan genetis turunan yang dikasih sama orangtuanya.
Menurut gue kayak gitu wkwkw.
Gue sendiri masih kelas 1 SMP dan tulisan gue pada masa itu..sumpah alay banget. Nggak ada mutunya sama sekali wkwkw. Tapi gue belajar gimana menulis cerita, dan dari tahun 2010 sampai detik ini (cielah bahasanya “detik ini” wkwkw) gue selalu menyempatkan waktu untuk menulis. Dan sepertinya, itulah yang mengasah kemampuan menulis gue hingga seperti ini (kalian bisa baca cerita di wattpad gue yg fanbase)
Kesalahan fatal penulis baru adalah mereka ingin cepat terkenal, tapi mudah menyerah. Dan cara mengatasinya gampang—kembali lagi ke diri kalian sendiri. Kalau kalian ingin bisa mendapat 1000 vote di wattpad, sebelumnya kalian harus sering-sering menulis.
Menulislah setiap hari. Anggap aja menulis itu narkoba dan kalian ada pecandu narkoba (gila serem amat perumpamaannya).
Coba kalian searching , cari tips-tips menulis sukses. Rata-ratanya semuanya mengatakan untuk menjadi penulis yang sukses, penulis itu sendiri harus rajin menulis dan mengasah kemampuan menulisnya. Sesibuk apapun, sisihkanlah uang dan waktu sejam aja, atau 30 menit untuk menulis. Kata Mama, menyisihkan uangnya juga penting lho. Bukan untuk segi keberhasilan menulisnya sih, tapi untuk urusan pribadi kayak jajan wkwkwk.
Awal-awalnya gue masih sering banget ngerasa super males untuk nulis. Tapi selalu inget the first step is the hardest (lirik Waiting Outside The Lines nya Greyson Chance; bisa didownload lagunya karena itu sangat memotivasi gue waktu itu)
Dan taruhan sama gue, ketika kalian sudah bisa melewati ‘si tahap pertama’ dalam menjadi penulis baru—mengatasi rasa males, nggak tergoda meniru karya orang, berpikir kreatif, dsb—rasanya itu sangat “sesuatu”. Tsaahhhh
**
Masih ingin tau lebih banyak tentang #BeWriter? Atau ada yang pengen curhat tentang kendala-kendalanya?
Berikutnya gue akan membahas tentang masalah di 1st Open Question Book. nggak banyak sih yang komentar, tapi gue bakal bahas itu semua pertanyaannya di next chapter of #BeWriter.
Thank you for read, and see you on the next chapter
ImaginationPeople (written by @kikikristi98)

KAMU SEDANG MEMBACA
#BeWriter
No FicciónSebuah cerita tentang gue (@kikikristi98) mengawali cerita sebagai penulis cerita. Untuk yang baru mau jadi penulis, high-recommendation dari tim Imagination People untuk baca buku ini