《 CLARETTA • 2 》

38 5 7
                                    

Komen dan vote yak! Hargai kami yak yang udah berfikir keras hehe^^

Jangan jadi silent readers okee😙
Share juga yak Cerita ini ke temen-temen kalian:)

》》》》》¤《《《《《

Seorang cewek berambut pirang sepungung, bertubuh munggil itu terus saja mengerutu tak terima dihukum lantaran terlambat, pasalnya ia bangun kesiangan ditambah kakinya yang pincang. Ya, dia Retta. Sahabatnya yang katanya setia sehidup semati tidak menjemputnya.

Retta berlarian disepanjang koridor celingak-celinguk ke kanan dan kiri berharap ia tak bertemu dengan guru. Benar, gadis itu kini tengah kabur dari acara hukumannya.

Gadis itu terus saja berlarian sampai sesosok makhluk halus menghantam tubunnya, Ralat, manusia tiang yang menabraknya.

Brukk.

Retta jatuh tubuhnya mencium lantai begitu saja. Sedangkan manusia tiang yang menabraknya itu malah diam tak berekspresi.

"Aduuhhh buset tolongin kek!" Omelnya tak terima sedangkan manusia tiang itu hanya menatapnya tanpa ekspresi. Kembaranya Tembok donk yah?!

"Punya tangan, Punya kaki bangun sendiri lah!!" Ucapnya dingin lalu melengang pergi.

Retta melongo bibirnya menganga lebar. Ia hanya pasrah menatap kepergian makhluk halus tadi, maksudnya manusia tiang. Sosok itu membuat Retta terdiam sebentar, astaga GANTENG ANJER!!

"Yatuhan!! Apasih salah Retta. Kemarin udah jatuh gara-gara Aga sekarang jatuh lagi!" Kesalnya.

Retta bangkit dengan kesusahan. Ia mencak-mencak sendiri tak terima sekaligus kesal tingkat akut. Inginku teriak!!! Inginku menangis!!

》》》》》🐣《《《《《

Kelas XI-ipa A tengah tenggelam dalam keadaan riuh lantaran belum ada guru yang mengisi pelajaran. Sementara didepan pintu tersedia siswa yang bersedia mengamankan kelas apabila ada guru khiller yang ingin melintas agar image kelas tetap terjaga.

"Woy!! Bu Endang Datang!!!" Begitulah cara mereka  mengirim sinyal, Lebih tepatnya cara mereka menjaga image kelas supaya tetap unggul padahal mah kelas terabsurd.

"Ucup!! Lo amanin para cowok yang lagi mode HP miring dah," Astra, siswa yang berotak gesrek, Ralat maksudnya kurang otak, dengan jabatan penjaga pintu kelas. Termasuk super hero kelas XI-Ipa A,

"Gue mau amanin para cewek yang lagi dandan kayak ondel-ondel noh,"

"Lo mah, untung!!!" Ucup, berambut ikal dengan kaca mata yang membingkai diparasnya dan juga salah satu siswa dengan jabatan yang sama dengan Astra.

"Gila kuping Lo mau panas!! Gara-gara nyinyiran tuh mulut cabe!! HA?!" Astra menyahut penuh penekanan.

"Yeee, Terserah lo dah!!" Ucup hanya pasrah. Kemudian melaksanakan tugasnya dengan cepat. Begitupun suara Bu. Endang mengelegar membuat para murid menatapnya kembali.

"Selamat pagi anak-anak!!" Ucap Bu. Endang guru dengan penampilan casual dan bertubuh tinggi. Sekaligus wali kelas XI-ipa A.

"Pagi, Bu!"

"Mohon perhatiannya, saya selaku wali kelas kalian ingin meminta bantuan kalian agar membantu murid baru untuk menyusul pelajaran yang tertinggal!! Alfa silakan masuk!!" Mulai terdengar bisik-bisik yang membuat suasana kembali sedikit kembali riuh.

Seseorang berbadan tegap, hidung mancung, mata tajam dengan alis tebal, parasnya datar namun itu tak membuat kharismatiknya berkurang.

"Wiihh!! Pangeran Surga Gue."

"Pangeran Gue!!"

"Gue gebet ah."

"Duh meleleh adek bang."

Itulah tangapan dari beberapa siswi yang menjerit dalam hati memuji cowok yang ada didepan papan tulis itu tanpa henti.

"Perkenalkan, Nama gue Zien Alfano Regantara. Panggil aja alfa, Gue minta tolong ke kalian semua buat bantu gue nyusul pelajaran yang uda--- "

Tiba-tiba

Bruk!

Suara pintu di gebrak begitu keras dengan menampilkan sosok gadis cantik yang tengah kesusahan mengatur nafasnya.

Kini semua pandangan semua murid tertuju memandang Retta dengan melongong tak percaya. Berbeda dengan Bu Endang wali kelas XI-Ipa A yang menatap Retta penuh amarah.

"Retta!! Kamu datang terlambat lagi? Sekarang apa alasan kamu, HA?"  Bentak nya.

Retta diam celingak-celinguk berusaha mencari alasan. Senyum Retta seketika mereka menemukan seseorang yang tengah menenggelamkan kepalanya dibangku pojok belakang.

"Anuu-- Bu, Salahin AGA!" Yah, sosok itu adalah Aga. Semua pandangan lantas tertuju pada Aga yang masih belum menyadari keadaan sekitarnya. Satu kelas diam hening, tak mengerti jalan pikiran gadis bar-bar itu.

"Kok Aga?" Pertanyaan yang logis untuk jawaban yang tidak begitu logis.

"Ya kan, Dia enggak nungguin Retta, Bu!! Ibu tau Retta abis jatuh dua kali, dua kali bu!!" 

Siapa saja tolong Retta, mungkinkah otak Retta masih tertinggal dirumah? Ah, Retta tak bisa berpikir lagi. Tolong Retta pemirsah.

Mata Retta sempat menangkap sosok yang tidak begitu asing yang berdiri di samping Bu.Endang, apakah dia? Dia manusia tiang yang menabrak Retta tadi pagi? Benar, itu manusia tiang.

"KAMU!!" Telunjuk Retta mengarah menunjuk sosok makhluk itu. Sementara Alfa yang merasa dirinya yang ditunjuk mengangkat sebelah alisnya mengarahkan telunjuk miliknya ke arah dirinya.

"Kamu yang bikin Retta jatuh kan!!" Suara nyaring yang membuat seisi kelas semakin hening. Aga yang sedari tadi menengelamkan kepalnya jadi ikut tersentak kaget.

"Gue?!"

"Iya kamu, Masak pak. Maman." Seisi kelas pecah dengan gelak tawa. Ah, gadis ini memang polos atau pura-pura polos.

Apakah makhluk tiang itu, eh, Ralat alfa maksudnya mirip dengan pak. Maman? Petugas  kebersihan SMA SATU BANGSA dengan sepasang sandal swallow sebagai ciri khas penampilannya.

》》》》》🐣《《《《《

Colab by : ME & naaeee13
.
.
.

고마워 💗
Saranghaeyo
.
.
.

ClarettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang