First: I met him

19 3 0
                                    

Halo, aku angelina, tapi orang-orang biasa memanggilku angel. Aku kelas 3 SMA di salah satu kota di jawa tengah. Saat ini aku tengah fokus belajar untuk mengikuti serangkaian test yang disediakan untuk masuk ke perguruan tinggi. Aku mendaftar disalah satu universitas swasta. Aku mengambil fakultas kedokteran.
Pagi-pagi sekali, aku diantar ayahku pergi ke universitas tersebut, aku mengikuti serangkaian tata caranya, tiba saatnya untuk test kesehatan yang mana mewajibkan test kejiwaan yang harus dilampirkan dari rumah sakit.
"Ayah, ini ternyata masi pake test kejiwaan segala, hm." Aku berkata kepada ayahku, kesal.
"Oh, yaudah, test kesehatan dulu aja, masih ada waktu kan?" Jawab ayahku.
"Masih kok yang cbt sampe tanggal 2 agustus."
"Yaudah tes dulu aja di rsu deket rumah."
"Iya deh."
Akhrinya kami pulang, sebenernya agak kesel sih, tapi ya mau gimana lagi. Udah itu prosedurnya dan harusnya aku udah persiapan dari awal. Hehehe.
Keesokan harinya, hari jumat, aku izin untuk tidak masuk sekolah karena jadwal untuk test kejiwaan di rsu itu pagi, jadinya aku lebih baik persiapan dari pagi.
Sekitar jam 09.00, aku berangkat ke rsu ditemani abangku. Kemudian sampailah kami di rsu. Sampai disitu, aku tidak langsung test, aku masih harus menunggu soal test yang diambilkan. Setelah itu masuklah aku ke ruangan test untuk test kejiwaan.
Tebak!
Yap! Kalian benar!
Aku bertemu dia disini. Sosok yang sempat mengalihkanku, mengalihkan perhatianku, cowok dengan wajah mirip calum hood. Sumpah. Xixixi
Dilihat dari almamater yang dia pakai, sepertinya aku tau dia berasal dari SMA mana. Hm, kalian benar lagi! Dia berasal dari SMA yang dekat dengan SMA ku, sangaaaaat dekat. Ehehe.
Setelah menyelesaikan test kejiwaan tersebut, aku tak tau harus bagaimana, jadi aku tanya ke 'mereka'. (Ohiya, si cowok ini test kejiwaan dengan temennya, CEWEK.)
"Maaf, mau tanya, setelah ini kita ngapain ya?" Aku tanya ke mereka, yang aslinya, mandangin si cowok ini.
"Ngga tau, kayanya ini aja deh, ngga ngapa-ngapain lagi" jawab si cewek.
"Oh oke, makasih".
"Iya".
Setelah itu, kami bertiga keluar dari ruang test tersebut. Duduklah kami bertiga, aku-si cewek-si cowok. Yah, aku tau, ngga asik emang.
Kemudian, ternyata, tahap terakhir adalah wawancara dengan dokter spesialis jiwa. Nah si cewek ini yang pertama. Xixixi.
Setelah si cewek ini masuk untuk diwawancarai, aku gugup dong berdua sama si cowok ini, tapi masih pede aja buat tengok ke dia, memastikan dia ini mirip calum hood apa malah kembarannya wkwk. *Plaak* becanda kok. Ehehe
Terus beberapa saat kemudian, ada bapak-bapak yang ngurus berkas kami.
"Ini perlunya kapan?" Tanya bapak tersebut.
"Secepatnya sih pak." Aku menjawab.
"Loh emang mau testnya besok?" Tanya bapak tersebut, heran kenapa aku tergesa-gesa untuk mengambilnya.
"Soalnya, kalau besok sudah siap, mau langsung ke universitasnya pak." Aku meyakinkan.
"Masnya juga besok?"
"Engga kok pak, tapi kalau bisa ya besok hehe" Dia menjawab. (SUARANYA ANJAY, I ALREADY LOVE HIM. HAHAHA)
"Mau daftar mana sih?"
"Mau daftar di X, pak" Aku menjawab.
"Masnya juga?"
Nah pada kesempatan ini, aku berani berterus terang melihat dia ehehe.
"Iya pak". Jawabnya dengan senyum. (WOI MELELEH AKUTU).
"Pendaftaran sampai kapan?"
"Tanggal 2 agustus(?), iya kan?" Aku berani bertanya sama dia.
"Iya kalau ga salah." Jawabnya sembari tersenyum.
Terus sambil menunggu, kami diem-dieman, ngga lama kemudian si cewek keluar, giliran dia masuk. Disitu aku ngobrol apa ya, banyak sih sama dia, disitu aku menemukan fakta bahwa tebakanku benar, dia dan temennya berasal dari SMA yang dekeeet banget dari SMA ku. Ohiya namanya Sinta. Baik orangnya, cantik juga, kayanya pinter. Ngga kaget kalau misalnya, mereka berdua pacaran.
Nah setelah menunggu dan menunggu, akhirnya si cowok ini keluar, giliran aku yang masuk, dan ya emang diwawancari sederhana banget. Setelah itu, aku keluar, tebak! Dia sudah pergi. Eh mereka, sudah pergi.
Setelah itu aku ngga kepikiran lagi sih soal si cowok ini, yang artinya, aku ngga terlalu peduli, bisa ketemu lagi atau tidak. Mungkin saat itu, aku udah males sama cowok yang KEBANYAKAN ya gitu, ngga bisa jagain perasaan cewek...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tapi ini masi berlanjut, belum selesai ceritanya. Masih panjang banget.
Stay tune!💓

WHO'S BELONG WITH ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang