Gada prolog"an langsung aja dh ya:v
Happy reading.
"mengapa kau meninggalkan ku" tanya pemuda bermarga jeon kepada wanita yang sedang memeluk nya saat ini
"sudah seharusnya begini, jalan hidup kita adalah takdir, aku pergi juga takdir tuhan jeon" wanita itu mengusap surai coklat seorang jeon
"itu pertanyaan yang sama yang telah kau tanyakan padaku berpuluh puluh kali, aku bosan mendengar nya" lanjutnya
"bahkan kau meninggalkan ku saat aku masih mencintaimu"
"sampai detik ini, aku memeluk mu disini, demi tuhan aku pun masih mencintaimu jungkook"
"tidak bisa kah kau kembali?" tanya nya berharap
"hahahaha mana mungkin, sudah lah cukup ingat saja bahwa aku selalu mencintaimu dari sini"
"semua nya terlalu sulit untuk ku sayang"
"aku yakin jeon, perlahan lahan kau pasti bisa menerima kenyataan ini"
"aku bersumpah tidak akan mencintai wanita lain setelah engkau, kau yang terakhir bagi ku"
"kau ini, jangan bersikap seperti ini jeon, masih banyak orang yang menyayangi mu lebih dari aku. Kau butuh teman hidup untuk menemani mu hingga seperti ku, cintailah wanita lain jeon"
"aku tidak ingin kau sakit hati jika aku memiliki kekasih"
"tidak akan, percaya padaku, aku akan selalu mencintaimu selamanya meskipun kau memiliki kekasih"
"aku juga tidak ingin kau meninggalkan ku jika aku tidur dengan wanita lain nanti"
"tidak jungkook, aku sudah berjanji padamu untuk selalu memeluk mu bukan?"
"ku harap begitu nona jeon"
"berhenti memanggil ku nona jeon anak nakal"
"cih, kau selalu saja benci dengan sebutan itu"
"karena aku bukan istri mu"
"baiklah baiklah maafkan aku sayang"
"tidur sekarang jeon"
"aku selalu enggan untuk sekedar membuka mata di pagi hari"
"mengapa seperti itu?"
"disaat itu juga kau akan hilang. Aku tidak mau bergerak saat tidur karena pelukan mu akan hilang jika aku bergerak, aku tidak pernah mau untuk membalas pelukan mu karena aku tahu itu tidak nyata, tapi rasa ini rasa saat kau memeluk ku sepanjang malam itu sangat nyata, ini sulit. "
"jeon berhenti membicarakan tentang ini, tidur lah"
°°°
Jungkook's pov
"masih sangat pagi" aku menyimpan handphone di nakas setelah melihat jam masih menunjuk pukul tujuh pagi, ku regangkan tubuh ku dan mengambil posisi duduk.
"nona jeon" ucap ku sambil tersenyum
Lagi lagi aku teringat gat akan hal semalam
halusinasi, mimpi, pelukan, soyeon. Sudah beberapa kali aku mengalami hal ini semenjak soyeon pergi, apa yang terjadi dengan ku? Semua nya terasa sangat nyata bagiku bahkan saat soyeon memeluk ku aroma tubuh nya akan tercium sampai bangun tidur, seperti saat ini aku menarik sedikit bagian baju ku dan mencium aroma nya, benar itu aroma soyeon.Ku raih bingkai kecil yang menampakan foto seorang wanita cantik yang tersenyum lebar, soyeon.
"kau terlihat bahagia di foto ini sayang"
Aku ingat foto ini ku ambil saat kita berdua makan malam untuk merayakan hari jadi yang kesekian kali, tujuh bulan lalu kalau tidak salah.
"entah aku bisa atau tidak melupakan mu nona" ku usap kaca bingkai yang membatasi nya dengan selembar foto di dalam.
"aku akan menemui mu sore ini, tunggu aku"
°°°
"jungkook kau datang lagi nak"
Ah! Dia bibi son, wanita paruh baya yang menjaga rumah abu ini, aku cukup akrab dengannya karena aku rajin sekali datang ke rumah abu.
"iya bi, sudah seminggu aku tidak datang kesini"
"kalau begitu cepat temui soyeon, pasti dia rindu padamu"
Aku tersenyum dan mengangguk menanggapi pembicaraan bibi son, ku lirik bucket bunga di tangan ku dan berjalan ke ruang abu soyeon
"kalau begitu aku duluan bi sampai jumpa" aku melambaikan tangan yang di balas senyuman oleh bibi son.
Sesampainya di depan abu soyeon, aku duduk di lantai dan menatap sebuah foto ukuran kecil di depan ku.
"apa kabar soyeon-ah"
"maaf aku baru bisa menjenguk sore ini"
"seperti biasa aku membawa bunga untuk mu, ku taruh disini ya" aku menaruh bucket itu dan menopang wajah ku dengan kedua tangan.
"kau tahu, semalam aku bermimpi lagi tentang mu, kau memeluk ku sangat erat dan itu terasa hangat, aku senang bisa melihat mu di mimpi aneh ku itu tapi sayang jika terus seperti ini, jika kau terus menghiasi mimpi ku kapan aku bisa merelakan mu, kau bilang padaku jika aku harus segera mengikhlaskan mu bukan? Kurasa ini semakin sulit"
Senyum di bibir ku menyusul perkataan ku tadi, aku terbiasa seperti ini, mengobrol sendiri di depan abu nya, aku menceritakan semua nya dan nanti malam dia akan datang lagi di mimpi ku untuk membalas perkataan ku sekarang, kadang dia akan mengomel jika aku menangis.
"pabo! Mengapa kau menangisi aku lagi huh?! Berhenti terpuruk seperti ini jeon"
Seketika aku tertawa jika mengingat hal konyol itu, aku rasa ini gila.
"andai saja, kejadian tiga bulan lalu tidak pernah terjadi, aku tidak pernah singgah kesini, aku tidak akan pernah menangis"
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheated | Jeon Jungkook
FanfictionBersamamu, aku merasa bahwa kita memang seharusnya menjadi kita. Namun lagi lagi ku enyahkan semua fikiran ku kala dia berada di antara kita, kata kita tidak akan ditujukan lagi untuk kau dan aku , maaf aku masih menyayangi nya saat aku mulai mencin...