D I A

38 9 0
                                    

Dulu kita pernah bahagia bersama, aku akui itu.

Dulu aku yang sangat bangga memperkenalkanmu kepada kawan - kawanku.

Dulu kamu yang selalu hadir disaat aku berada dikondisi apapun.

Dulu kamu bagai penyempurna beberapa puzzle hidupku yang hilang.

Dulu aku dan kamu pernah menjadi kita.

Tapi sekarang hanya ada aku dan kamu, bukan kita.

Dibalik semua yang sudah aku berikan, tapi kamu malah membalas dengan sesuatu yang menyakitkan.

Dulu kamu meninggalkan dengan senyamanmu sendiri, namun sekarang kamu kembali tanpa peduli dengan luka yang kau lukis disini.

Sebegitu menariknya aku untuk kau sakiti?

Entah aku yang terlalu buta atau memang kau yang tak punya rasa.

Dulu aku terpuruk, lantas kamu bahagia disana.

Dan sekarang, hatiku sudah membaik, tapi kamu kembali mencabik.

Namamu sudah tak ada dihati.

Sudah muak rasanya hati ini menahan pilu hanya karena manusia tak tau malu.

Diluar sana masih banyak yang pantas bersanding denganmu.

Dia yang kuat ketika kau hina.

Dia yang bertahan ketika kau menyakitinya.

Dia yang sabar ketika menanggapi sikapmu.

Dia, bukan aku.

QuotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang