Dal: Some shits can't never let you go.

5.2K 804 63
                                    

Hari ini gue punya 2 kabar baik, dan 2 kabar buruk. Gue bener-bener gak tahu, kudu bahagia apa sedih. Jatuhnya, hari ini moody banget.

Kabar buruk yang pertama dateng dari manager gue sendiri, dia lupa ngasih tahu gue kalau ada perubahan jadwal. Jadi, hari ini yang gue kira bakal santai-santai kayak pengangguran, harus keluar rumah dari subuh buat kerja.

Kabar baiknya, gue gak dimarahin waktu telat 1 jam, gara-gara manager gue tahu, keterlambatan gue kali ini adalah salah dia.

Kabar buruk lainnya datang dari Newwiee.

Gue baru aja dapet panggilannya pagi ini. Gue kira itu semacam panggilan salam selamat pagi setelah beberapa hari gak nelpon gue.

"Tay?" Dia manggil gue, setelah gue beberapa menit diem aja gak ngejawab. "Tay Tay Tay!"

"Kau benar-benar tidak bisa kembali hari ini?"

Newwiee mengela napas di sebrang sana, "Gak. Aku kan udah bilang, rekaman di Jepang ternyata memakan waktu lebih lama dari yang di jadwalkan. Awalnya bilang 3 hari, terpaksa jadi 4 hari. Terus ini aku lagi siap-siap ke Swe"

"Newwiee, gak bisa pulang aja? Tay tahu, di Swedia bukan termasuk masalah perfilman ini. Gak juga masalah pekerjaan kan?"

Gue melembut—merajuk sebenarnya. Gue udah tahu, jadwal ke Swedia nya Newwiee bukan sebuah perjalanan untuk film barunya, bukan juga buat pekerjaan dia lainnya. Walaupun gue gak tahu pasti alasan kenapa dia ke sana.

"Tapi ada sesuatu yang di urus. Kamu gak usah manja, gak cocok sama wajah. Aku kembali 3 hari lagi, oke?"

"Ini jadi lebih dari seminggu, kau tahu?" Gue mengeluh.

"Masih seminggu, hanya lebih satu hari."

Giliran gue yang mendengus keras, "Tapi besok ulang tahunmu, gak bisa kam—"

"Gak masalah, Tay. Gak terlalu penting juga."

"Tapi penting buat Tay. Newwiee, pulang na, na? Please?"

Gak tahu, gue selalu merajuk pake sikap dan tata cara bicara seperti ini. Biasanya berhasil buat ngebujuk Newwiee. Tapi, kayaknya gue lagi sial.

"Tay, nikmatiah waktumu sebelum aku kembali. Jangan lupa bersihkan rumah, aku gak mau kembali untuk tidur di atas sampah."

Dan Newwiee menutup panggilannya.

Kabar baiknya gue ada waktu tambahan buat ngebersihin segala kekacauan ini. Yang harusnya dijadwalkan hari ini, tapi lagi-lagi kudu tertunda.

---

"Murung aja lu, bukannya bini lu balik hari ini ya?" Pertanyaan itu meluncur dari mulut Off tepat setelah gue masuk ruangan make-up artis.

"Gak."

Pekerjaan gue kali ini bareng sama Offgun dan SingtoKrist.

Kayaknya seluruh semesta bekerjasama ngeledek gue, dengan cara—selalu—mamerin kemesraan bucin-bucin ini tepat di depan mata gue.

[1] Sewindu; taynew ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang