FLASHBACK

44 10 1
                                    

Tanpa gue sadari, jantung gue berdegup lebih kecang saat ada di dekat lo.
Tatapan mata yang begitu teduh menjadi candu bagi ku memandang nya.

******

Sheilla sangat kesal kepada lelaki di samping nya.
Enak aja main seret seret tuh orang aneh.
Ia memajukan bibir nya.
Menggemaskan.
Tapi, beberapa detik kemudian mata nya berbinar saat melihat es krim coklat kesukaan nya.

"AL BERHENTII!!!" Teriak sheilla.
Al segera memberhentikan mobil nya dengan perasaan yang panik.

"Kenapa?" Tanya nya, terlihat ada ke khawatiran di mata nya

"Mau beli dulu es krim tunggu"
Al mengelus dada nya.
'Huh kirain ada apa'

"Lo mau ikut apa tunggu" tanya sheilla disertai gelengan dari al.
Ia pun segera turun dari mobil al, namun tangan nya di cekal oleh al.

Sheilla mengerutkan kening nya.
"Tunngu" ucap nya.
al mendongkang payung dari jok belakang mobil nya dan memberikan nya kepada sheilla.

"Ujan nanti lo sakit" sheilla segera mengambil payung yang ada di genggaman al.
Ia langsung pergi membeli es krim yang ia mau.

Dan kini ia menyembunyikan pipi nya yang sudah seperti kepiting rebus.

'Dasar cewek' batin al

Setelah selesai membeli es krim ,sheilla langsung masuk kembali ke dalam mobil al.
Dan al pun melajukan mobil nya dengan kecepatan rata rata.

Sheilla memandang jalanan yang hujan deras lewat kaca mobil al.

'Hujan itu ibaratkan luka dan bumi bagaikan hati.
Hujan turun ke bumi secara bertubi tubi.
Bumi tak mengeluh.
Ia tak merasa sakit.
Ia kuat.
Karna, bumi tahu setelah hujan akan ada pelangi.
Artinya setelah luka akan ada kebahagiaan."

"jam 7 gue jemput" kata al.
Sheilla bingung, memang mau ada apa?, ia pun mengumpulkan keberanian nya untuk menanyakan hal itu.

"Ma-mau apa kak?" Tanya sheilla dengan gugup.

"Bisa aja ngomong nya jangan gugup, lagian gue cuma mau belajar bareng bukan mau ngajak lo jalan" ucap al dengan terdengar dingin.

"Lo dingin ngeselin, lo ngomong panjang lebih ngeselin" ucap sheilla.
Al hanya terkekeh pelan.

"Serba salah emang" ucap al.

"Tumben jawab nya panjang" sindir sheilla tanpa menatap al.
Entah ada keberanian dari mana ia berbicara seperti itu.

"Cuma sama lo" jawab nya dengan cepat.

"Hah apa gue gak denger" ucap sheilla pura pura, padahal ia mendengar nya dengan jelas.
Jantung nya berpacu lebih cepat, ia pun menyembunyikan kegugupan nya di depan al.

" gak ada pengulangan" ucap al, membuat sheilla cemberut.

" gue ngomong apa sih tadi? Gila apa gue?" Batin al.

******

Sepulang mengantar sheilla pulang, al langsung pergi ke kafe tempat tongkrongan ia bersama sahabat nya.
Tanpa mengganti baju nya terlebih dahulu.
Tetep wangi baju nya walaupun sudah di pakai seharian.

Disana sudah terdapat ardy, tristan, adnan, dan bima.
Al pun menghampiri mereka.

"Weh, dateng juga nih babang ganteng gue" ucap ardy dan mendapat toyoran dari bima.

"Itu babang ganteng gue nyet" ucap bima.

"Brisik nyet" ucap al, menyudahi perdebatan kecil tersebut.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang