Sambil menguap, Kamui melewati pintu otomatis menuju markas Divisi Satu. Dia menangkap botol minuman isotonik yang ditujukan padanya berasal dari Bansai yang sudah stanby di atas sofa.
"Kau sangat kacau, Taichou." komentar Bansai pada Kamui yang baru duduk di sofa berhadapan dengannya. Kamui membuka minuman isotonik dan meminumnya.
"Adikku yang sangat imut kabur dari rumah." Nobume yang baru saja masuk mendengar kalimat itu mendadak berjengit jijik, jangan bilang dia siscon. Nobume tidak berkomentar apapun. Dia masuk ke dalam ruangan kaca menghampiri Shinpachi yang sudah berada disana.Sedangkan Abuto yang berjalan di belakangnya berbelok menghampiri ketua teamnya, duduk di samping Bansai.
"Kagura-chan?" Abuto menimpali.
Kamui mengangguk sambil merengut, kemudian menatap Abuto penuh harap. "Abuto!! Tolong bantu aku! Tolong temukan Kagura. Aku tidak bisa hidup tanpanya."
"Ew," seruan jijik itu menyautnya dari belakang, kemudian tanpa ijin Matako duduk disamping Kamui. "Kau harus mengurangi sifat siscon-mu, Taichou. Tidak heran kau masih lajang sampai sekarang. Mana ada gadis yang mau dengan makhluk menjijikan sepertimu." lanjutnya dengan kalimat yang mematikan.
"Kau seharusnya melihat dirimu sendiri, Matako-san. Kau kan juga masih lajang." timpal Abuto dengan nada kalem. Matako membulatkan matanya dan menatap Abuto dengan pandangan yang sulit diartikan, antara marah, sedih dan juga kesal. Setelah menatap dia berhela nafas kasar. Mendengarnya saja sudah membuatnya tertusuk.
"Hm!" Matako membuang muka, dia berdiri sambil melipat tangan. "Lebih baik aku bersama Nobume, kalian memang jahat!" Mereka menatapnya dengan aneh dan mengabaikannya.
"Padahal dia sendiri yang memulai percakapan itu." komentar Bansai sambil memetik gitarnya.
Abuto mengalihkan pandangannya kepada Kamui, menatapnya serius. "Apa kau masih memerlukan bantuanku untuk menemukan Kagura?" dia melihat Kamui yang terdiam, pria itu bersandar pada puncak sofa menatap langit-langit.
"Inginnya sih begitu." gumam Kamui rancu. Dia ingin jika bukan dia sendiri yang tau, setidaknya jika orang lain yang menginvestigasi ada harapan jika mereka tidak memberitahukan hal yang membuatnya menggila namun dia tidak bisa melakukan hal apapun untuk meredakan kegilaannya tersebut. Dia berdiri tegak dan menatap Abuto datar. "Katakan padaku apa yang harus aku lakukan pada Okita Sougo?"
Bansai tidak mencoba memasuki pembicaraan karena dia tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan.
"Hah? Kenapa jadi Okita Sougo? Bukan kah dia Sahabat kecilmu? Setauku kalian pernah bertetangga hingga sekolah menengah." Abuto juga tidak mengerti apa yang sedang Kamui coba katakan. Apa hubungannya dengan pria itu?
"Tidak mungkin kan jika dia menculiknya?"
"Hampir sejenis. Tapi dia penyebab Kagura bisa kabur." Kamui menutup wajahnya frustasi. "Dia memberikannya uang setelah menidurinya." Bansai dan Abuto berseru kaget saat mengetahui ada yang berani meniduri adik kesayangan seorang monster. "Aku ingin sekali membunuhnya." gumamnya masih menutup wajah.
Kamui membuka tangan yang menutupi wajahnya dan berekspresi kebingungan kemudian menggebrak meja di depannya, dua pria di depannya berjengit kaget dan menghela nafas lega saat melirik meja kaca itu, untung tidak pecah.
"Tapi aku tidak bisa berbuat apapun! Pria itu alasan Kagura kabur dan pria itu juga yang membantunya kabur. Masalahnya, Kagura kabur karena akan dinikahkan dengan Okita Sougo!!" teriak Kamui frustasi.
Abuto tersenyum bingung, dia tidak tau harus menanggapi apa? Dia justru ingin tertawa mendengar kefrustasian Kamui yang tidak bisa melalukan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Secret X Mission Imposibble
General FictionTrilogi dari FF Love In Secret X Sexy Night. Pair Kamui X Nobume Warning! OOC kelas berat. Nobume Imai. Gadis itu disebut-sebut sebagai lulusan terbaik Akademi Intelegent FBI di wilayah kerja negara China. Dia dipilih sebagai anggota baru Tim Khusus...