Diving Up

00

Terik mentari pagi memancarkan sinarnya, cuaca hari ini bisa dibilang sangat cerah. Liburan baru saja telah usai setelah semua murid SMA Bakti Widyatama menerima rapot kelas sebelumnya, kelas X dan naik tingkatan ke kelas XI.

"Ashera Martadinata, perkenalkan dirimu di depan" panggil Nina selaku wali kelas.

Dengan sedikit gugup, Shera pun beranjak dari tempat duduknya dan memperkenal kan diri didepan.

"Halo, ehm, haiii semuaa! nama saya Ashera Martadinata, kalian bisa panggil apa aja yang kalian suka, saya harap kalian semua bisa berteman dengan baik, terimakasih".

"Gue panggil cinta aja boleh nggak?" teriak seorang cowok berjambul dengan kacamata, Deven.

Semua orang dikelas pun menyoraki Deven si tukang modus itu.

"Huuu modus lo"

"Sheraaa, duduk deket gue aja kan kita pernah satu sekolah dulu pas smp? Inget gakk?" ucap Tisha kepadanya.

"OH IYA GUE INGETT, GUE TAU LO KOK, ga nyangka ya bisa sekelas! Wkwk" jawab Shera.

Tak lama berbincang Shera dan Tisha pun langsung akrab dan bernostalgia ketika mereka masih disekolah yang lama, ya sekolah menengah pertamanya.

"Ra, ke kantin yuk?" tanya Tisha setelah selesai pelajaran dan berganti jam istirahat.

"Gak deh sha, gue lagi males ntar aja lagian pasti penuh disana" jawab Shera.

"Ih masa gitu! Ayo dong temenin gue!" ajak Tisha lagi kepada Shera.

"Yaudah ayo"

Keadaan dikantin dipenuhi dengan siswa-siswi yang berlalu lalang ingin membeli sesuatu dikantin ini, Kedua cewek itu pun duduk di antara kursi kantin yang dipenuhi banyak orang.

"Lo mau makan apa?" tanya Shera.

"Nasi goreng deh satu, gue cari tempat duduk ya lo yang mesen"

Ketika hendak memesan makanan, tiba tiba saja cowok bertubuh besar menyelonong antrian Shera, Shera yang tidak suka pun menegurnya.

"Kok nyelonong sih? Kan gue duluan!" ucap Shera kepada cowok itu.

"Lo sih mau aja diselonongin" jawab nya cuek tanpa menoleh kepada Shera.

"Gue duluan!"

"Bodo amat"

"BI NASI GORENG DUA PEDES! POKONYA SAYA DULUAN YANG BELI DARI PADA DIA NIH" teriak Shera sembari menunjuk cowok itu dan memberi uang kepada penjual nya.

Pesanan pun datang, Shera dan Tisha pun menyantapnya, tiba tiba saja Kevan duduk disamping Tisha. Tisha yang tidak suka pun langsung berteriak dihadapannya.

"NGAPAIN LO KESINI, SANA JAUH JAUH!" teriak Tisha kepada Kevan.

"Galak amat sih lo gue kan cuma duduk doang, gak ngambil makanan punya lo" balas Kevan.

"Gue nggak suka lo disini! Sana pergi atau nggak gue aja yang pergi!, ayo Ra kita pergi"

"Iya elah gue pergi nih, dah mantan terindah" kekeh Kevan.

"Siapa itu?" tanya Shera.

"Orang gila" jawab Tisha

"Ohh mantan terindah? Wkwkwk"

"Bacot lo, jangan ngomong gitu deh gue nggak suka!"

"Iya sha, nggak lagi deh gue ngomong gitu"

🌤🌤

"Rezan!, gawat nih gawat!" ucap Bastian kepadanya.

Rezan yang sedang duduk di kursi pun membalikkan tubuhnya untuk melihat Bastian. "Kenapa?"

"Rifki tauran sama anak bigbozz Zan!" jawab Bastian.

"Dia sama siapa?"
"Sendiri Zan, ayo cepet susul si Rifki keburu dia babak belur"

Dengan tergesa menuju parkiran, Rezan tak sengaja menabrak Shera yang sedang membawa buku dari perpustakaan. "Kalo jalan liat-liat dong!" teriak Shera kepada Rezan.

"Gue gak sengaja!" ucap Rezan tanpa menoleh dan berlari menuju parkiran.

"Ck! Sialan, ngeselin banget sih jadi berantakan kan!" gerutu Shera.

"Gilban!" panggil Shera. "Bantuin gue dong tolong" pinta Shera kepada sahabat cowoknya, Gilban.

"Yeu ni anak nyusahin mulu, kenapa bisa berantakan gini coba? Makanya jangan rusuh, sini gue bawain" ucap Gilban.

Satu jam yang lalu Bel pulang sudah berbunyi, Shera pun meninggalkan aktifitas disekolah nya dan kembali ke rumah.

Dering ponsel Shera berbunyi, nama Tisha tertera di layar ponselnya. "Halo, Ra?" ucap Tisha disebrang sana.

"Iya Sha, kenapa?" jawab Shera.

"Hehe, nggak temenin gue beli buku yuk? Atau nongkrong kek di kafe gitu, gue yang bayarin deh mau kan lo?" tawar nya.

"Yaudah yuk, lo aja kesini kan biar deket"

"Oke Raa!" otw nih.

tbc

gatau gue, gatau bikin cerita apa nih baca aja deh hehe
voment jangan lupaa