Disaat sore yang sedang cerah Shera dan Tisha pergi ke toko buku yang ingin mereka kunjungi, tak perlu lama ,di dalam toko buku itu mereka sibuk dengan buku novelnya masing-masing, membaca prolog dan ringkasan kisah -kisah novel dan buku yang akan mereka beli."Gue udah nemu buku yang gue cari nih! Yang punya lo udah ketemu belum?" tanya Tisha kepada temannya itu.
"Ih belom sha, gue bingung yang mana ya labil banget deh gue sumpah" jawab Shera.
"Beli dua duanya aja kalo lo gabisa milihnya"
"Nggak mau, gue beli ini aja deh" ucap Shera sambil menunjukkan buku yang dipilihnya.
Setelah selesai membeli buku, dua sejoli itu pun pergi mengunjungi cafe yang biasa ditempati oleh anak anak sebayanya.
"Pesen makanannya sha" titah Shera kepada Tisha.
"Lo mau apa?" tanya Tisha
"Gue mau steak sirloin sama kentang"
"Lo aja yang pesen sana, gue mau baca buku baru. Oh ya pesanan gue samain aja sama punya lo oke?" titah Tisha sembari memberikan uang kepada Shera.
Uang itu pun di ambil Shera tanpa basi basi, cewek itu beranjak untuk memesan pesanan dan membayarnya. Tak sengaja ia menabrak seseorang, dengan kaget Shera pun sontak menolong orang itu dan memperhatikannya.
"Eh aduh, astaga maaf. Gue nggak sengaja" ucap Shera. Orang yang ditabraknya pun menatap Shera dengan tatapan dingin.
"Sini gue bantu bersihin baju lo" ucap cewek itu dan mengambil tisu tepat di meja sampingnya. Cowok itu pun hanya diam dengan maksud meng- iya kan Shera.
Perasaan tadi gue liat dia deh, batin Shera dalam hati sembari membersihkan baju yang terkena tumpahan kuah makanannya. "Nah udah, sekali lagi maaf ya gue nggak sengaja" ucap Shera kepada cowok itu dan pergi meninggalkannya.
"Tunggu!" teriak cowok itu,
Shera pun menoleh kembali ke belakang.
"Tas lo" tunjuk Cowok itu kepada Shera.
Shera pun menghampiri cowok itu dan langsung mengambil tasnya, tanpa basa basi ia pun pergi meninggalkan cowok itu.
"Kok lama sih" omel Tisha kepada Shera.
"Tadi gue nabrak orang" jawab Shera santai.
"Kok bisa?"
"Karna gue gak punya mata"
"Heh omongan adalah doa!" semprot Tisha.
Shera terkekeh. "Iya maaf tadi tuh gue nggak sengaja nabrak cowok tadi. Mana mukanya lebam kayak di tonjok gitu deh, ah gatau jadi gue bersihin dulu bajunya" jawab Shera panjang.
Yang bertanya hanya ber oh ria dan melanjutkan makannya, karena sudah ke laparan.
"Oh iya, wajah dia sih kayaknya satu sekolahan sama kita deh soalnya tadi gue ngeliat dia juga di sekolah. Tadi dia yang nabrak gue pas lagi bawa buku dari perpustakaan" cerita Shera kepada Tisha
"Siapa ya?" tanya Tisha
"Mana gue tau, gue nanya malah di tanya balik oon ih "
"Hehehe bodo ah, gue mau abisin dulu makanannya laper nih, abisnya lo lama banget tadi" elaknya.
Setelah jalan- jalan sore tadi Shera mengantarkan Tisha terlebih dahulu ke rumahnya dikarenakan rumah Tisha tidak terlalu jauh dari cafe yang tadi, lalu kembali ke rumah tanpa terburu buru, Ia pun membuka dan membaca novel barunya.
"hari demi hari
esok bertemu esok
kamu dan kamu lagi
yang selalu memutar dipikiran ku,
aku tak mengerti,
harus kah seperti ini?
harus kah kamu
yang menempati pikiran ini?
kamu. bisa kah kamu jaga perasaan perempuan itu untukku?
jangan buat ia menyesal
jangan pernah menyakiti
aku disini, bahagia
bahagia dengan cara
bertemu dengan mu
bertemu di kantin."Shera tertawa di akhir kalimat sajak yang dibacanya itu.
"Kantin" batin Shera.
-----
Hari menunjukkan pukul 06.20 pagi yang dimana seharusnya Shera sudah bersiap untuk pergi ke sekolah, tetapi tidak untuk hari ini karena cewek berambut coklat itu kesiangan dan baru saja bangun dari kasur ter-pewenya.
"ASTAGAA, SHERA TELATT!!" teriak Shera, langsung lompat dan lari menuju kamar mandi.
Dengan terburu-buru ia turun dari lantai atas kamarnya menuju ruang makan dekat dapur dan menghampiri Bundanya yang sedang membuat roti selai kacang susu kesukaan putrinya.
"Bunda kok nggak bangunin Shera sih?" tanya Shera kepada bunda.
"Kamu ya pagi pagi udah cemberut, senyum dong anak bunda! Jangan cemberut" goda bundanya.
"Ih bunda aku nanya"
"Abisnya kamu keasyikan tidur, terus tadi bunda liat kayaknya mimpi kamu seru banget deh abisnya kamu sambil senyum senyum gitu ra" cerita ibunya.
"Hah? Bunda liat emangnya"
"Iya dong, makanya bunda nggak mau ganggu kamu, yaudah abisin nih sarapannya abis itu cepat pergi, nanti telat lho"
Tanpa menjawab Shera pun langsung menyantap sarapan pagi nya itu berdua dengan ibunya, karena adiknya Shera masih tidur dan sekolah di jam siang.
"Bunda, Shera berangkat dulu yaa" pamit Shera kepada bundanya.
"Iya ra, hati hati ya" jawab Bunda.
Entah kesialan atau emang takdir yang menimpanya di pagi ini, Shera terjatuh dari atas motor bersama driver grabnya karena bertabrakan dengan seseorang yang mengendarai motor juga.
Shera terbangun dari pingsannya, penglihatannya masih agak buram karena baru terbangun, ia duduk dan melihat sekeliling ruangan ini, penglihatannya tertuju kepada sosok cowok yang sedang tertidur pulas di sofa berwarna biru tua. Shera mengingat ingat wajah cowok itu, ia merasa bahwa pernah bertemu dengan cowok tersebut. Cowok itu pun bangun dan beranjak menuju ranjang yang di duduki Shera.
"Lo..?"
"Kenapa gue bisa disini?"
tbc, hehehe
be a good readers guySs🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
Diving Up
Teen Fictioncewek yang labilnya kebangetan, mempunyai selera humor yang sangat rendah dan nggak pernah ngerasain jatuh cinta. be a good readers everyone!🔥🌤 #43 - pacar 🌈💖