"Maaf" ucap seorang cowok didepan Shera seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Kenapa?" jawab Shera
"Lo jatuh gara gara gue tadi dijalan, maaf" jawab cowok itu sembari menundukkan kepalanya
"Ohh iya, udah gapapa. Gue juga kan udah baikan kok nggak ada luka parah, btw lo emang ga jatuh? Seinget gue tadi lo jatuh juga" ucap Shera sambil melirik sikut cowok itu. "Eh itu sikut lo luka! Duh, obatin dong"
"Ngga, udah biasa ini gak sakit kok"
"Pake betadine sini!", Shera membuka laci samping ranjang nya itu untung saja ada kotak P3K yg disediakan.
"Sakit nggak?" tanya Shera sambil mengobati sikut cowok itu dan mengoleskan betadine
Cowok itu sedikit meringis, karena rasa perih betadine yang mengobati luka disikutnya.
"Perasaan gue sering ketemu lo" ceplos Shera sendiri
"Nama lo siapa?" tanya cowok disampingnya
Hah? Ehm, "aduh gue ngomong apa coba, sering ketemu aduh Shera ngapaing coba ngomong gitu oon " batin Shera
"Gue Shera, lo?" akhirnya Shera menjawab
"Gue Rezan, kita satu sekolah kan? Gue pernah liat lo. Lo udah gapapa kan? Ayo cabut" ajak Rezan
"Tapi kan sekarang udah pasti telat, masa iya mau ke sekolah" bantah Shera
"Terus lo mau kemana? Pulang? "
Shera tidak menggeleng dan juga tidak mengangguk, ia bingung jika menelfon Bundanya untuk dijemput dan bertemu Rezan bersamanya, Shera takut Bunda akan memarahi Rezan.
Rezan berdeham untuk menyadarkan lamunan Shera yang bisa dibilang lama.
"Udah ayo ikut gue!" ucap Rezan menyadarkan lamunan Shera. Shera pun langsung melirik Rezan yang sedang membereskan barang yang dibawanya, cowok itu menuju pintu kamar dan hendak keluar. Rezan berbalik dan menatap Shera yang masih terduduk di atas ranjang, cowok itu menghampiri Shera dan menuntunnya menuju keluar.
"Ngga terlalu sakit kan? Lo bisa duduk di motor kan? tanya Rezan kepada Shera karena takut orang yang diboncengnya tiba tiba pingsan.
Shera terkekeh mendengar pertanyaan yang diajukan cowok bertubuh tinggi itu, "Gue nggak apa apa"
Shera pun menuruti cowok itu dengan pergi bersamanya, setelah beberapa menit kemudian mereka berdua sampai di sebuah markas yang agak sepi, Shera bingung mengapa ia di ajak ke tempat yang tidak dikenalinya sama sekali.
"K-kok kesini? Ngapain?" tanya Shera bingung seraya turun dari motor
"Ini markas anak- anak, lagian masih sepi jadi disini dulu aja sampe bel pulang, ayo masuk" ajak Rezan kepada cewek itu.
Ketika hendak melangkah masuk kedalam ruangan yang agak berantakan itu, tiba tiba saja perut Shera berbunyi karena cacing diperut nya mendemo ingin menyantap makanan. Mendengar suara itu Rezan berbalik dan menatap bingung Shera, tanpa basa-basi cowok itu pun menarik Shera kembali keluar seraya tertawa kecil.
"Kenapa ketawa?" tanya Shera to the point
"Lo laper kan?" cari makan aja ayo" ajak Rezan sembari menggunakan helm
Sebenarnya Shera merasa segan ketika bersama orang yang baru dikenalnya, tetapi saat ini kondisi perutnya sedang sakit menahan lapar dan ia pun terpaksa menuruti Rezan.
"Masih laper?" tanya Rezan sembari memperhatikan Shera yang sibuk melahap makanannya
Shera yang mendengarnya pun langsung berhenti mengunyah makanannya yang masih ada didalam mulutnya, cewek itu pun membalikkan tubuhnya dan menghadap ke tembok dan buru buru sambil mengunyah dan menelan makanan di mulutnya. Karena terlalu cepat menelan, Shera pun tersedak dan refleks batuk.
"Nih minum" ucap Rezan sembari menyodorkan minuman yang dibeli nya tadi "Makannya jangan cepet cepet, jadi tersedak kan?" titahnya sembari tertawa
Shera pun menatap Rezan dengan sinis, dan langsung meminum minuman yang diberikan Rezan.
"Abisnya lo sih"
"Kok gue, kan tadi udah dikasih minum juga"
Setelah perut Shera sudah terisi dengan kenyang, Shera pun diantarkan pulang oleh Rezan.
"Abis ini belok kiri" ucap Shera kepada Rezan "Berhenti disini" ucapnya lagi ketika sudah berada di depan rumahnya seraya turun dari motor.
"Makasih ya" ucap Shera
"Gue minta maaf ya soal tadi lo jatuh" jawab Rezan
Shera tersenyum, "Gue nggak apa apa"
"Gue pamit ya kalo lo mau bilangin gue yang nabrak lo tadi, gapapa aduin aja gue siap dimarahin"
"Nggak, gue nggak bilang ke bunda"
"Gak apa apa, gue siap dimarahin, gue duluan ya" Rezan pun langsung pergi meninggalkan lingkungan rumah Shera dengan motornya itu.
"Heeeyyy si Sheraaaa, jangan menyeraah ayo sekolahh, jangan menyerahh, karna hujan ajaahh, bawa payung nyaahh, pake sweater nyaahh, plastikin tasnyahhh, jangan lupa doaaa" ucap Lily, adiknya yang chubby nya itu sembari bernyanyi dan berjalan menuju hadapan Shera.
"HAHAHAHAHAHAHA" lagu apaan coba ly? tanya Shera kepada adiknya itu
"Lagu si nopal, itu kesukaan aku tau" jawab Lily sembari menatap Shera sinis "Eh kak Shera pulang bareng siapa tadi? sama cowo yaah? Ily bilangin ke Bunda aah" ancam Lily
"Eh eh apaan sih ly, itu bukan siapa siapa kakak lagian kok kamu bisa tau sih kamu ngintip-ngintip kakak ya?"
"Enggak, kakak aja yang liatin ke Ily jadi Ily liat" jawab Lily seraya berlari ke kamar Bundanya
Tbc hehehe
nyambung ga sih gais?
voment dong tolong, ini karya ku bukan koran yang abis dibaca langsung dibuang yaa😭🌻Maapkeun author yang telat post harusnya seminggu sekali, aku bakal update 2x minggu ini sebagai ganti nya hehehe , 🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Diving Up
Teen Fictioncewek yang labilnya kebangetan, mempunyai selera humor yang sangat rendah dan nggak pernah ngerasain jatuh cinta. be a good readers everyone!🔥🌤 #43 - pacar 🌈💖