2.

71 9 2
                                    












06.30

Bi dayu yang sedang masak segera mematikan kompor dan meninggalkan dapur. Lalu bergegas  menuju kamar sheza untuk membangunkan sheza agar segera siap-siap sekolah.
Bi dayu mengetuk pintu kamar eza terlebih dahulu dan masuk kedalam kamar eza.

"Non..non eza bangun, sekolah non entar terlambat loh." usaha bi dayu membangunkan eza sambil menarik-narik dan menguncang-guncang kecil badan mungil eza yang masih terbungkus rapi oleh selimut.

"Ish!iya iya bi nanti eza bangun ya 5 menit lagi tapi" jawab eza kesal. Lalu eza kembali menarik selimut yang sudah berada di kaki akibat tarikan dari bi dayu yang sedang berusaha membangunkannya dan misahkan dirinya dari pacarnya,iya kasur hehe.

"Non sudah jam tujuh non ayu cepat bangun" bohong bi dayu kepada eza. Bi dayu yang sudah menganggap eza seperti anak sendiri hanya mengelus dada untuk menghadapi sikap eza yang susah di bangunkan saat pagi.

"Iiiihh iya bii! Yauda kalo emang sudah jam tujuh mah biarin aja emang kenapa lagi dih!" bentak eza yang benar-benar kesal sama bi dayu,sebab mengganggu kenikmatannya yang sangaaat haqiqi.

"Ih si non. Bener ni biarin aja? Emang non ga mau sekolah? Yaudah deh bibi keluar ya. Jangan salahin bibi kalo non telat ke sekolahnya terus kena hukuman. Masa masi murid baru aja udah telat kan malu. Yauda bibi keluar mau lanjut masak."

"APAA! UDAH JAM TUJUH?! BI KENAPA GA BANGUNIN EZA SIHH!" teriak eza saat sadar dengan bi dayu yang bilang bahwa sekarang sudah jam tujuh pagi.
Eza dengan tergesa-gesa turun dari kasurnya dan langsung menyambar handuk yang berada di jemuran dekat pintu kekamar mandi. Bi dayu terkikik geli akibat melihat tingkah laku eza yang masih sama seperti SMP.

"hahaha, pelan-pelan non jangan garadak guruduk nanti jatuh" eza yang mendengar itu pun seketika memberhentikan langkahnya dan menoleh ke arah bi dayu yang masih saja terkikik geli. Eza merasa telah di bohongi oleh bi dayu langsung memberi tatapan tajam setajam singlet eh ralat setajam silet.

"Ish anjir gue di tipu vangsath" gerutu eza dalam hati lalu kembali masuk kekamar mandi dan bersiap-siap sekolah.

10 menit eza menyelesaikan ritual mandinya. Setelah ritual mandinya selesai eza berpakaian dengan rapih dan mempercantik wajahnya dengan memoleskan tipis bedak bayi di wajahnya dan memakai liptint. Eza berlalu ke meja belajarnya langsung menyabar tas dan turun ke meja makan. Eza menuruni anak tangga dengan hati-hati agar tidak jatuh, saat sudah di anak tangga nomer dua paling akhir eza melompat dan langsung mendapat teguran  dari bi dayu.

*haap

  "Non! Jangan suka kebiasaan kayak gitu! Nanti kalo non jatuh gimana hah?! Emang non mau masuk rs lagi?!"cerca bi dayu emosi.

Eza hanya menujukan senyum tipisnya. Bi dayu menaruh roti dengan selai coklat yang ditambah taburan keju kesukaan eza di atas piring dan segelas susu putih.setelaah selesai makan eza langsung berangkat dengan pak bowo supirnya.

10 menit eza sudah sampai di depan gerbang SMA GEMILANG 1, eza sampai di sekolah pukul 06.45. Eza turun dari mobil dan masuk kedalam sekolahnya.

Megah. Satu kata yang mewakili perkataan eza pada sekolah ini. Saat sedang memandangi gedung sekolah barunya tiba-tiba ada yang memanggil namanya

"Sheza jesslyn rayya?" tanya wanita yang seusia dengan eza.

"Eh, i..iya?"jawab eza dengan gugup sambil menoleh ke arah suara itu. Eza terkejut saat mengetahui bahwa yang memanggilnya tadi adalah sahabat SMPnya dulu tapi ia lupa siapa namanya, ya namanya juga manusia emang suka lupa.

Hujan&pelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang