[04] Balikan sama fadil?

203 12 0
                                    

Terkadang yang dianggap special itu sering membuat kita kecewa.

❄❄❄

Seorang cewek yang baru saja datang dari kantin pun langsung terkejut melihat mejanya berantakan akan banyak sampah mulai plastik, kertas hingga bekas minuman sampe sampe Susu dan Pepsi terlukis abstrak dimejanya.

Cewek culun itu pun tau apa yang akan terjadi setelah ini, Mereka yang sekelas dengan Cewek itu pun tau jika Aku yang membuat mejanya seperti itu.

Aku pun memasuki kelasnya, seketika kelas berubah menjadi horor. Aku pun menarik rambutnya kasar.

"Hai, salam kenal dari Na-Ya." Aku mengeja namaku, mereka yang melihat itu pun mengeguk silvanya. Dan akhirnya.

"Bawa dia, gue ga mau tangan gue kotor hanya gara gara menyentuh dia." kataku kepada Rifa dan Mufi.

"Kak lepasin" kata cewek itu lirih yang tangannya kini di tarik dengan kasar oleh Rifa dan Mufi.  Aku pun tak peduli meski semua orang menatapku.

Aku pun langsung masuk kedalam kamar mandi cewek lalu mendorongnya ke tembok dengan keras hingga punggungnya terbentur ke tembok. Ia pun menangis kesakitan.

"Tutup pintunya" titahku kepada Rifa dan Mufi. Rifa pun menutup pintu, Aku tersenyum iblis melihat cewek itu menangis ketakutan sambil menunduk membuat kacamata yang ia kenakan mengembun karna air mata.

"Liat gue!" bentakku, ia pun mengangkat kepalanya namun tak berani menatapku.

Aku pun menarik kacamatanya, Aku pun berniat untuk membuang ke lantai lalu menginjaknya. Namun Aku langsung teringat kejadian sekitar 2 tahun lalu dimana aku yang berada diposisinya, Aku pun mengurungkan niatku untuk mematahkan kacamatanya.

Rifa dan Mufi pun menatapku heran.

"Kenapa nay?" tanya Rifa yang melihatku terdiam, Aku hanya menggeleng lalu Aku memasukkan kacamatanya kedalam sakuku.

"Lo udah berani sama gue?" tanya ku yang disertai dengan bentakan.

"Sa-saya ga tau maksud kakak itu apa" kata cewek itu dengan gugup tak lupa dengan air matanya yang mengalir dari tadi.

"Gue cukup terkejut dengan kejutan yang Alvian kasi buat Gue." Aku menunjukkan Screenshot Chat si Cewek culun itu dengan Alvian. Cewek itu cukup terkejut melihat isi Chat itu.

"Lo kalo gasuka sama Gue gausah jelek jelek in gue didepan Alvian! Atau" Aku menggantungkan ucapanku namun cewek itu menatapku bingung.

"Lo suka Alvian kan? Jawab!" bentakku sambil menarik kerah bajunya

"I-iya kak" katanya pasrah.

"Wah hebat" Aku dan teman temanku pun tepuk tangan

"Baru kali ini gue denger langsung perkataan kaya gini, dan baru ini gue dapet target yang jelek jelekin gue. Baru lo yang berani sama gue, karna lo pemberani. Gue punya hadiah buat lo" Aku pun menjambak rambut cewek itu lalu menariknya tepat didepan kaca.

"Ini hadiah lo" Aku mendorong kepalanya hingga ia pas didepan kaca sambil melihat dirinya yang kacau.

"KACA" kataku, Rifa dan Mufi kompak sambil tertawa.

"Lo harusnya ngaca! Cewek kaya lo ga bakalan dapetin Alvian. Cupu.  Hahaha" Aku, Rifa dan Mufi tertawa mengejek sambil keluar kamar mandi. Disana sudah banyak siswa yang berdiri kepo. Tiba tiba cewek itu pun memanggilku lalu Aku menghentikan langkahku.

"Kacamata saya kak" katanya sambil menunduk menahan tangisnya.

"Ooo... Kacamata ya" Aku mengambil kacamata disakuku lalu menjatuhkan kelantai tepat disamping kakiku.

Story About HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang