PROLOG

3 2 1
                                    

Apapun keadaan kita saat ini, jangan menyesal.... Karena tuhan punya rencana yang lebih baik daripada rencanamu

Earphone masih terpasang di telinga Alita, sembari memandang ke arah luar jendela, menyisingkan suara klakson bus, angkot dan kendaraan umum yang tengah berlomba-lomba agar mudah melewati macet

Alita enggan untuk memindahkan pandangannya dari arah jalanan ditambah lagi lagu kesukaannya di putar lewat radio yang ada di dalam handphone nya

Bus telah berhenti ditujuan akhir, dan orang berlalu lalang mulai turun dari bus satu persatu. Ya Alita tidak turun di halte sekolah melainkan di halte menuju suatu tempat yang sepi, yang di situ hanya ada pohon dan suara gemercik air yang mulai menetes dari awan yang gelap.

Hujan semakin deras, namun Alita enggan menepi atau menunggu hujan reda, ia masih terus menelusuri jalan hingga akhir tujuannya. Setelah kurang lebih 30menit ia menelusuri kota, ia sudah sampai ke tujuannya

Tujuannya adalah rumah kecil yang berisikan anak-anak kecil yang sedang bermain. Anak kecil tersebut terlihat senang ketika melihat Alita datang, dengan senyuman khas anak kecil, mereka bersama-sama datang menghampiri Alita

"Ka lita kemana aja, aku rindu"
"Ka ita sibuk ya, belajar terus"
"Aku ingin kaya ka Alita bisa sekolah dan belajar seperti kaka"

Alita hanya tersenyum, senyum khas nya. Ah, tidak tau seberapa bahagianya Alita bisa bertemu anak-anak ini

"Kalian sudah makan belum? " tanya Alita
"Belum ka"seru mereka
"Kaka bawa ini" ujar Alita mengeluarkan makanan dari tas nya. Ada beberapa makanan ringan, juga nasi bungkus yang cukup untuk mereka

"Hore-Hore kita makan enak" seru anak tersebut, mereka langsung berebutan untuk mengambilnya
-

--

Tak jauh dari keberadaan Alita, dia merasa ada yang sedang merhatiin, mulai lah Alita mencari ke kanan dan kiri namun belum menemukannya, sudahla mungkin itu hanya perasaan Alita

Selesai menemui anak-anak tersebut, Alita jalan menelusuri kota ini dengan jalan kaki, rasanya begitu panas tapi tidak menghalangi Alita.

"Masih belum berubah ya kamu lit" bisik orang disamping Alita

Alita kaget dengan bisikan tersebut dan menoleh, betapa tidak di sangkanya orang yang buat luka sejauh ini ada di hadapannya, rasanya campur aduk rasa kesal, marah semuanya meluap.

"ngapain? " ujarnya

Thaks for reading, see u next part 🔜

O L D WOUNDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang