4

18 2 0
                                    

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan

****

Penyakit yang diderita Laura semakin parah. Apalagi setelah ia tahu bahwa Ismail dan Putri balikan. Hatinya hancur berkeping-keping. Tidak ada lagi pria yang ia harapkan selain Ismail.

Ismail, pria yang pertamakali mengajarkannya apa itu rasa cinta. Apa itu kesetiaan. Namun, ia pula yang menghancurkan segalanya.

Lama kelamaan, papa, mama, dan guru-guru Laura mengetahui bahwa Laura menderita penyakit kanker otak. Papa dan mama Laura sangat terpukul mengetahui hal tersebut. Sedangkan Ismail sama sekali tidak mengetahui penyakit Laura dan hanya memikirkan Putri.

~~~~

"Ma, maafin Laura ya, gak ngasih tau mama sama papa" Laura berbicara sambil menangis

"Sayang, kamu yang kuat ya nak, kamu harus sembuh!"

"Iya ma" Laura tersenyum haru

~~~~

Dokter memvonis umur Laura tidak akan lama lagi, paling lama ia bertahan hanya 7 bulan lagi. Dan it7 waktu yang amat singkat.

Laura mengeluarkan senyum manisnya dan ia menulis disebuah buku diary, yang kelak jika ia telah tiada buku itu diberikan kepada pria yang amat ia cintai siapa lagi kalau bukan Ismail.

~~~~

Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan berganti dan ini adalah bulan ke-6 (enam), dan Laura terharu karena waktunya untuk hidup tidak akan lama lagi.

Sementara itu Ismail selalu dicuekin oleh Putri. Putri telah berubah dan tidakk mau lagi jalan, duduk, dan cerita bersamanya.

Ismail pun teringat akan kisah cintanya pada Laura 5 (lima) bulan yang lalu. Laura selalu menunggunya ditempat yang telah ia janjikan. Tetapi ia selalu menghindar dan tak mau menemui Laura. Barulah Ismail merasa bersalah dan kecewa. Karena beberapa bulan ia tidak pernah lagi melihat wajah Laura.

"Kemanakah dia?"

"Apa dia sudah pindah sekolah?" Ismail bertanya-tanya dalam hatinya

~~~~

Bulan ke-6 (enam) ini Laura tidak mau dirawat dirumah sakit, ia memilih untuk dirawat dirumahmya saja.

Hari minggu, pagi yang amat cerah Laura menyempatkan diri untuk berjalan mengelilingi rumahnya, karena sudah lama ia tidak mengelilimgi halaman rumahnya yang sangat luas.

Laura merasakan sejuknya udara yang segar ditaman belakang rumahnya. Walaupun wajahnya tidak seceria matahari yang bersinar, ia tetap memancarkan senyumannya.

Lalu Laura duduk disebuah kursi yang berada di taman itu. Namun lama-kelamaan kepala Laura terasa sakit lagi dan akhirnya ia pingsan.

"Laura...." pekik sebuah suara yang tidak lain adalah Ismail

"Laura bangun, kenapa kamu pingsan dan kenapa mukamu sangat pucat? Laura bangun" ucap Ismail

Laura tak kunjung bangun, Ismail pun segera membawa Laura kerumah sakit dan ia juga takupa menelpon mama dan papa Laura.

****&****

Duh gimana tu nasib Laura?

Yuk terus pantengin Lost You😊

Jangan lupa Like, Vote, and Comment

Thank You😘

Lost You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang