3(The Boy?)

22 0 0
                                    

Diam seribu kata. Tak tahu apa yang harus dikatakan olehnya. Dan ia juga tidak tahu apa yang harus dilakukan olehnya. Ia menoleh ke arah perempuan paruh baya yang sedang mengelus dada nya. Mencerna setiap kejadian yang rutin terjadi setiap pagi seperti ini dirumahnya. Ibunya selalu saja bertengkar dengan ayahnya. Mereka selalu meributkan masalah, uang, uang, dan uang.
Topik itu selalu menjadi utama di perdebatan di antara mereka berdua. Entah apa pun yang akan di bicarakan oleh kedua orang tua nya. Pada akhirnya, segala sesuatiu itu akan berakhir pada uang.

Hari ini. Jennie akan berangkat untuk pertama kalinya ke sekolahnya. Sekolah barunya yang ia pun tidak tahu seperti apakah sekolahnya itu. Ibunya, memaksanya untuk pindah sekolah ke sekolah berasrama. Tidak. Lebih tepatnya, mereka mengusirnya. Mengusir Jennie jauh. Agar ia tidak menganggu semua yang terjadi di kediaman nya yang setiap hari selalu terjadi hal tidak berguna layaknya sampah.

Jennie menghembuskan nafas untuk kesekian kalinya. Memantapkan kemaunnya untuk segera menenangkan ibunya. Dan menyuruh ibunya untuk segera mengantarnya berangkat ke sekolahnya. Sekolah barunya.

Ia berjalan mendekati ibunya yang sekarang sednag duduk di sofa panjang. Lalu mengelus pundak ibunya. Ibunya menoleh padanya. Lalu tersenyum.

"Kamu pasti kerasaan disana, percaya ibu!" Ibunya tersenyum kecil.

Senyuman aneh yang tak bisa ia mengerti. Senyuman itu seperti menyembunyikan sesuatu yang terlarang baginya untuk diketahui. Tapi, dia tidak tahu. Dia juga tidak peduli. Ia hanya ingin pergi jauh dari sini. Bahkan ia senang saat ibunya menyuruhnya untuk pindah ke sekolah berasrama HWSS.

__

Jennie menatap bangunan itu takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie menatap bangunan itu takjub. Bangunan itu sangat megah dan indah.

Sekolah ini terdiri dari berbagai departemen akademik. bangunan fasilitasnya tersebar di seluruh pusat kota. Pengajaran murid di HWSS (Hiktoria Willyem Senior Highschool) diselenggarakan di sekitar tutorial mingguan di Sekolah dan aula, didukung oleh kelas, ceramah, seminar, dan pekerjaan laboratorium yang disediakan oleh fakultas dan departemen Sekolah;

beberapa pengajaran mencakup tutorial yang diselenggarakan oleh fakultas dan jurusan. mengoperasi kan museum Sekolah tertua di kota. dan sistem perpustakaan akademik terbesar di Negara. Sekolah ini secara konsisten masuk dalam peringkat lima besar sekolah terbaik dunia. dan mendapat peringkat pertama oleh Times Higher Education Peringkat Sekolah negara pada tahun 2001.

HWSS telah mendidik banyak alumni terkenal, termasuk 34 perdana menteri Negara dan banyak kepala negara. Pada tahun 1995, 3 Fields Medalists, dan 6 pemenang Turing Award telah belajar, atau mengadakan fellowship kunjungan di HWSS, sementara alumninya telah memenangkan kurang lebih 211 medali Olimpiade. HWSS adalah rumah bagi banyak beasiswa, termasuk Beasiswa Echoes yang merupakan salah satu programmer Professional ternama Dunia yang sangat dibanggakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang