Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jena pov's
Ramai
Hari ini aku ke Kafe milik Ryujin. Seperti biasanya, Hari ini sangat ramai. Aku memesan caramel macchiato dengan red velvet miles crepe. Sungguh ini kesukaanku. Aku duduk di pojokkan Kafe. Aku masih memikirkan ucapan kakakku kemarin,
"Jaehyun nggak bakal natap dingin orang, kalo orang itu nggak bersalah ke dia."
Jadi maksudnya aku sudah bersalah gitu? Ketemuan sama dia aja baru kemarin, salah apaan coba.
"Ngelamun aja neng" ucap ryujin yang tiba-tiba datang dan duduk di depanku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eh Ryujin"
"Apaan, btw ngapain ngelamun? Mikirin apa? Cerita sini."
Ryujin tuh sahabatku dari kecil, dia emang yang paling pengertian, baik banget orang nya, dia tau aku luar dalam, ea dalam apa coba ( ͡° ͜ʖ ͡°) .g
"Ah itu" mengalirlah ceritaku tentang Jaehyun kemarin, tanpa melebih dan mengurangi.
"Gausah lo pikirin banget deh Jen. Jangan sampe lo stres terus 'dia' bangun. Lo pikir positif aja, si jahe jahe itu lagi pms, makanya sebel kalo ngeliat muka lo."
"Gue rasa gabakal bangun,soalnya udah 5 tahun gak ada tanda-tanda sama sekali. Lagian muka gue napa dah, cantik gini, masa dia sebel ngeliat muka gue"
"Dih, muka lo tuh kadang nyebelin, ngebosenin, males gue kadang liat lo. Lo juga napa ke cafe gue lagi njir"
"Sialan, nggak gue larisin lagi mampus cafe lo jin."
"Hehe, canda nyai."
"Canda your head."
"Udah ah, Jeno dateng tuh, gue mau masuk dulu mau istirahat, bye."