57

987 69 1
                                    

Jeno POV

Gw merenggangkan otot lengan gw lalu menggosokkan mata gw sambil mengumpulkan nyawa. Setelah sepenuhnya sadar gw melihat layar handphone gw, pukul 02.00 jst.

"Baru jam 2 pagi kok ada suara berisik sih?" monolog gw
"Apa jangan jangan ada maling ya" kata gw lalu beranjak keluar kamar.

Takut, tegang, itu yang gw rasain. Gw mendengar suara gaduh berasal dari arah dapur.

Gw pun berjalan kearah dapur. Namun langkah gw terhenti karena

"Nara?""Kebiasaannya ternyata nggak pernah hilang yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nara?"
"Kebiasaannya ternyata nggak pernah hilang yaa. Selalu haus tengah malam" monolog gw lalu menghampiri nara

Ketika gw menghampirinya, dia terlihat kaget

"Uhuk.. Uhuk"

"Eh, kamu nggak apa apa?" kata gw yang reflek duduk disebelahnya dan menepuk pundaknya pelan.

Namun nggak lama gw sadar dan menghentikan aksi gw.

"Hmm.. Kaki udah baikan?" kata gw melihat kakinya. Jujur gw jadi merasa bersalah. Kalau tau gitu, gw langsung obatin nara

"Udah" kata nara tak menatap mata gw. Jujur gw malah kangen sama dia, nggak tega liat dia sakit dan begonya malah gw bentak. Tapi kan itu semua karena...

"Kamu kenapa sih suruh xiyeon jauh in aku?" kata gw yang ingin medengar alasan dari nara

"Huft" terdengar helaan nafas nara yang sangat berat
"Kamu nanya kayak gitu, seolah itu yang bener-bener aku lakuin kan?" kata nara yang membuat gw bingung

"Maksud kamu ra?" tanya gw

"Jen, terserah kamu mau percaya aku atau nggak. Tapi asal kamu tau, tadi xiyeon yang ngajak aku ketemu dan dia yang nyuruh aku jauh in kamu" kata nara menatap mata gw dengan mata berkaca nya.
"Aku tadinya pengen berjuang lebih jen, tapi kayaknya kamu malah lebih percaya sama xiyeon dan ngebentak aku didepan xiyeon dan yang lainnya" terdengar helaan nafas
"Aku nggak kuat jen, kita udah in sampe sini aja yaa. Aku tau aku yang mulai masalah ini, makanya dari awal aku yang berjuang untuk dapetin kamu. Tapi maaf jen aku udah nggak bisa" kata nara memegang tangan gw.

Gw melihat matanya dan mencoba mencari kebohongan. Nihil, dia berkata jujur, malah gw melihat rasa sakit dan kecewa di matanya.

"Maaf" cuma kata itu yang berhasil keluar dari mulut gw. Gw melihat nara menggeleng dan tersenyum ke gw

"Kamu nggak salah jen. Aku yang salah" balas nara
"Dan maaf juga, kayaknya kita nggak bisa lanjut lagi deh.. Heheh" kata nara sambil tertawa yang membuat gw semakin sakit melihatnya

"Jangan ra" balas gw. Jujur, gw baru sadar dan nggak mau kehilangan orang yang gw cinta untuk yang ke dua kali

"Udah jen. Aku mau tidur dulu, ngantuk" kata nara sembari melepas genggamannya.Lalu dia berlalu meninggalkan gw sendiri.

Because of You ( Lee Jeno ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang