Bunus Chapter 1

1.7K 77 11
                                    

Hmmm... Ada yang masih nyimpen cerita ini gak yaaa???

Nara POV

Menikah dengan jeno adalah salah satu hal yang sangat gw syukuri.

Setelah gw resmi menyandang status sebagai istrinya, jeno selalu memperlakukan dan memperhatikan gw dengan baik. Menurut gw, dia adalah sosok pemimpin yang baik.

Tak hanya sikap baiknya yang bertambah setelah kami menikah, sisi liarnya pun bertambah juga, hmmm. Tapi tak apa, gw sebagai istri harus berbakti serta 'melayani' jeno dengan semampu gw.

Dan sekarang sudah hari terakhir kami di California. Fyi, gw dan jeno melakukan bulan madu disana. Yaa, walaupun usia pernikahan kami sudah masuk ke 3 bulan. Tapi apa salahnya merasakan bulan madu seperti orang yang lainnya? Ya kan??

Tapi, rencana pulang besok hampir gagal karena gw yang mengalami mual dan lemas. Kalo nggak gw paksa pulang besok, mungkin kami masih ada di California hingga 2-3 hari kedepan. Sebenernya gw nggak masalah berlama-lama di California, tapi dengan seperti itu pewrjaan jeno akan lebih banyak. Dan berujung dia harus lembur

Nara end POV

✨✨✨✨✨

Jeno POV

Lelah, satu kata yang sekarang menggambarkan kondisi gw saat ini.

Wajar saja, sedari kemarin gw cemas dengan kondisi nara. Kemarin pun gw harus mengemasi barang kita untuk pulang hari ini. Nggak mungkin dong nara yang mengemas barang-barang kami seperti biasanya disaat dia kurang sehat seperti ini.

Tak hanya menjadi kondisi kesehatan nara. Gw pun juga harus menjaga perasaan nara yang sedah down karena hasil testpack kemarin yang negatif.

Fyi, beberapa hari yang lalu memang gw sempat menyuruh nara untuk menggunakan alat itu berdasarkan saran dari kak sewoon. Katanya, itu tanda-tanda orang hamil.

"Jen, besok aku ke butik yaa" kata nara yang memecahkan keheningan karena sebelumnya kami telah larut pada acara di televisi.

Posisi kami sekarang ini adalah gw yang duduk lesehan di atas karpet dengan nara yang berada di pangkuan gw.

"Ay, kamu belum sembuh" balas gw sambil mengelus rambutnya untuk memberikan pengertian

"Udah sembuh jen, lagian butiknyakan nggak mungkin aku tinggal terus" kata nara dengan nada manjanya

"Udah sembuh apanya sih ay, nggak inget 15menit yang lalu kamu ngapain" kata gw rada nge-gas.

Gimana nggak ngegas? Si nara nggak pernah perduliin kesehatannya. Bilangnya sehat, tapi kenyataannya berbanding terbalik.

"Aku udah nggak mual-mual lagi jen. Boleh lah" kata nara dengan nada memohonnya

"Nggak sayang. Kamu istirahat dulu yaa. Paling enggak senin depan kamu boleh ke butik kalo nggak mual yaa" balas gw pelan
"Kalo masalah butik, nanti aku mampir sebentar deh sehabis pulang kantor. Yaa" bujuk gw

"Nggak jen. Urusan kantor kamu aja udah banyak, masa kamu harus ngusrusin butik juga" balas nara lalu membangkitkan tubuhnya menjadi duduk di sebelah gw

"Nggak sibuk ay, cuma mampir sebentar ini kan" dusta gw, karena sebenernya ngurus butik nggak secepat yang gw bilang. Karena itu yang menjadi alasan kenapa gw nggak ngizinin nara ke butik

Because of You ( Lee Jeno ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang