Ibu pernah bercerita padaku bahwa cinta tidak tau kanan dan kiri.
Dia mengalir sesukanya, menghampiri siapapun dan berhenti dimana saja.
Itu cinta anakku, dia tidak bisa kau kendalikan, dia bukan dirimu meski dia ada didalam dirimu, dia mampu tanpamu meskipun kamu tak mampu tanpanya, dan ketika kamu tak sanggup untuk menaunginya, dia akan mengalir lagi, sesukanya lagi dan tidak satupun yang mampu mengendalikannya lagi.
Mencari tempat untuk berteduh, mencari telinga yang mampu mendengar, mencari senyum yang mampu hadir untuk menghabiskan hitam dan putihnya hidup.
Karna dirimu sudah menjadi abu abu, ketika dirimu tak sanggup menaunginya. Dan yang perlu kamu ingat, dia tidak butuh keabu-abuan.
YOU ARE READING
IBU
Short StoryUntuk wanita hebat yang rela mengorbankan sisa hidupnya untuk mendampingi ku melewati semua hal di bumi ini. Dia ibu ku, manusia terhebat yang aku miliki. Aku sayang Ibu.