7. Approval

2.5K 291 30
                                    

You only need your approval.
Anyone else is just a bonus.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Aku sampai pukul tujuh malam, dengan tampilan bak pangeran atas usulan Kak Jiae. Sesampainya di sana Kak Jiae dan Bang Yoongi menyambutku, sebelum membawaku kepada Yein yang nampak masih menata rambutnya di kamar. Iya. Kedua suami istri itu mengatarkanku ke kamar yang dikleim Yein miliknya jika menginap di rumah kakeknya. Gadis itu tampil manis berbalut gaun putih di atas lutut dengan cape tipis yang melingkar di seputaran lehernya. Bahkan aku mesti menjaga ekpresi ketika mendapati pemandangan indah, walau berakhir nihil ketika Bang Yoongi tiba-tiba berbisik.

"Jangan bengong begitu, Kook," katanya.

Dan ketika itu aku baru sadar bahwa sedari tadi aku menampilkan ekpresi semacam ini.

Dan ketika itu aku baru sadar bahwa sedari tadi aku menampilkan ekpresi semacam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untung Yein tidak melihat. Jadi selama beberapa menit kami menunggu Yein selesai bersiap. Setelah merasa tampilannya sempurna, Yein datang menghampiri kami, sambil tersenyum manis. Astaga bidadari darimana ini? gumamku dalam hati.

"Ayo kita turun," ujar Yein sambil membenarkan mahkota bunga yang dikenakannya.

Kak Jiae mengangguk, lalu mengaitkan tangannya di sekitaran lengan Bang Yoongi, sedang aku masih nampak bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Jiae mengangguk, lalu mengaitkan tangannya di sekitaran lengan Bang Yoongi, sedang aku masih nampak bingung. Jadi aku hanya mengikuti dari belakang, bertemankan Yein di sebelah.

"Gandeng tangan Jungkook, Yein," kata Kak Jiae, mirip seperti perintah.

Yein mendengus sebal, dengan bibir yang mengerucut lucu, kendati begitu dia tetap menurut dan melingkarkan tangannya di lenganku. "Jangan salah paham, jika bukan karena Kak Jiae aku tidak akan melakukan hal ini," katanya.

Aku mengindik bahu, berusaha senormal mungkin, walau jauh di dalam sini jantungku berdebar tidak karuan. Tenangkan dirimu, Kook. "Santai saja, aku juga hanya mengikuti Kak Jiae."

Sepanjang perjalanan menuju taman belakang, kami berdua memilih diam. Aku yang mencoba mengatur detak jantung yang bertalu tidak karuan, sedang Yein yang nampak memikirkan suatu halㅡentah tentang apa.

Logolepsy [JJK-JYI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang