6. Researcher

2.1K 297 10
                                    

excuse me,
I AM NOT A STALKER!
i am a...
RESEARCHER.
and YOU just happened to be a good subject.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Hari ini aku telah bertekad kuat untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai Yein. Jadi, untuk memuluskan hal ini aku pun pergi menemui Kak Jiae di cafe miliknya selepas pulang sekolah. Beruntung perempuan itu sedang berada di sana. Terima kasih, terima kasih.

"Kak Jiae," panggilku.

Perempuan itu menoleh bersama seorang pria berwajah dingin yang juga menatapkuㅡ suaminya mungkin. "Eh, kau, Kook. Ada apa?" tanya Kak Jiae.

"Ada yang ingin aku bicarakan," kataku sambil sedikit melirik pria tadi. Rasanya menyeramkan, jika dipandangi dengan tatapan membunuh begitu.

Kak Jiae menoleh sejak dan langsung menggandeng lengan pria tadi. "Kenalkan, ini suamiku. Namanya Min Yoongi. Yoong ini Jungkook, teman Yein yang kuceritakan tempo hari."

"Halo, Bang," sapaku canggung.

Yoongi mengangguk sambil tersenyum kecil. "Ah, jadi kau pacar Yein?"

Aku tersedak liurku sendiri mendengar penuturan pria itu. Astaga. Pacar? Jantungku berdetak lebih cepat entah mengapa, sedang Kak Jiae telah menyikut suaminya, tak tahu kenapa juga.

"Jadi, ada apa, Kook?" tanya Kak Jiae setelahnya.

"Ah, ituㅡ" aku menggantung ucapan, bingung ingin memulai dari mana. Menyadari hal itu Kak Jiae pun menggiringku ke salah satu kursi, setelah meminta suaminya untuk menyajikan minuman. Jadi dengan berat hati Bang Yoongi pun mengalah, padahal nampak jelas ikut penasaran.

"Jadi?"

Aku menghela napas dalam-dalam sebelum mulai bersuara kembali, "Apa Yein dan Chérie orang yang sama?"

"Maksudmu?" Dia bertanya, nampak bingung. "Aku kurang paham arah pembicaraan ini mau ke mana. Coba kau jelaskan lebih dulu, Kook."

"Beberapa bulan lalu aku menemukan sebuah akun instagram bernama Chérie J. Kami beberapa kali berkomunikasi, tapi sekeras apa pun aku meminta dia untuk mempertunjukkan wajahnya, dia bersikeras tidak mau." Aku mulai menjelaskan perlahan, dan Kak Jiae tetap diam walau sesekali ada raut yang membuat aku curiga. Tetapi dia memintaku untuk melanjutkan.

"Jujur aku menyukainya, Kak. Nah akhir-akhir setelah aku mengenal Yein, aku jadi merasa dia mirip dengan seseorang."

"Jadi maksudmu Chérie dan Yein adalah orang yang sama, begitu?" Kak Jiae bertanya pada akhirnya.

Rasa gugup makin mendominasi, membuatku jadi takut jika tebakanku salah, dan mengakibatkan semua orang jadi tidak nyaman. Namun walau begitu aku tetap terus berbicaraㅡ lagi pula sudah kepalang basah, jadi mari selesaikan saja.

"Ya. Sejak postingan Chérie mengenakan gaun bermodel backless aku jadi yakin dia Yein. Aku tahu aku seperti orang mesum karena memperhatikan punggung orang sampai segitunya. Tapi mataku tidak bisa berbohong, Kak. Punggung itu sama."

"Setelah itu pun aku jadi makin terobsesi menguak ini semua. Jadi aku mulai menyelidiki dan menemukan beberapa fakta."

"Hari minggu kemarin pun Kakak memanggil Yein dengan sebutan Chérie, lalu menyinggung soal instagram, dan juga pakaian. Jadi aku makin yakin mereka orang yang sama."

"Lalu fakta bahwa mereka sama-sama pernah tinggal di Prancis juga menjelaskan semuanya, Kak. Chérie J, atau Chérie Jung adalah Jung Yein. Benarkan?"

Kak Jiae tidak memberi respon, dia tetap terdiam di kursinya, sampai Bang Yoongi datang membawa tiga gelas americano dingin. "Kenapa diam begini?" tanya bang Yoongi, namun tidak mendapat jawaban apapun dari Kak Jiae, apalagi diriku.

Hingga pada akhirnya Kak Jiae menghela nafas pendek namun begitu dalam, sampai-sampai sangat terdengar. "Aku tidak bisa membeberkan semuanya, Kook. Ini bukan bagianku untuk mengatakannya. Kau mesti bertanya langsung dengan Yein," jelas Kak Jiae yang membuatku tidak puas.

"Dia pasti tidak mau mengaku, Kak," kataku. Tanganku terulur mengambil salah satu gelas di hadapanku, meminumnya, berharap ini bisa membuatku sedikit tenang.

"Jika kau memang yakin bahwa Yein dan Chérie adalah orang yang sama, kau mesti bertanya langsung pada Yein, Jungkook," dia menjeda ucapannya, melirik Bang Yoongi yang nampaknya sudah mulai paham ranah pembicaraan kami.

"Yang dikatakan Jiae memang benar, Kook. Kau mesti bertanya langsung," Bang Yoongi ikut menimpali.

Jemariku terulur menyisir rambutku ke belakang dengan memberi sedikit tekanan di kulit kepala. Bertanya memang cara satu-satunya, tapi entah bagaimana aku jadi begitu tidak yakin.

"Begini saja, yang dapat kukatakan adalah aku memang seorang perancang busana dan Yein yang menjadi modelnya. Untuk urusan Chérie dan Yein adalah orang yang sama aku tidak tahu. Kau mesti mencari tahu sendiri, Kook."

Aku mengangguk mengerti. Ini satu-satunya cara, pikirku. "Baiklah, Kak. Aku akan bertanya padanya."

Kak Jiae tersenyum manis, "Bicaralah dengannya di pesta yang diadakan Kakek kami. Aku dan Yoongi akan mengaturkan waktu sehingga kalian bisa berdua."

"Aku juga ikutan?" Bang Yoongi bertanya dengan tampang yang amat malas. Tetapi mendapati tatapan mematikan dari Kak Jiae dia pun hanya mengangguk setuju tanpa bantahan.

Aku tertawa kecil, ternyata pria dingin seperti itu bisa juga takluk, ya. "Terima kasih, Kak Jiae dan Bang Yoongi, atas bantuannya."

"Tak perlu dipikirkan, entah mengapa aku jadi punya firasat kalian akan bersama nantinya."

"Semoga saja," celetukku cepat.

Jadi selama sisa minggu itu, aku mempersiapkan segalanya, terlebih mental untuk pembicaraan panjang berkenaan dengan Yein atau pun Chérie. []

Logolepsy hampir selesai nih hehehe...
Mungkin 1 atau 2 part aja jadi ditunggu saja ya kkk...

Logolepsy [JJK-JYI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang