Pagi ini taeyeon berencana untuk menyelidiki kasus ayahnya tanpa sepengetahuan siapapun. Ia memakai pakaian casual kemeja kotak-kotak dengan dalaman kaos putih dipadu celana jeans. Ia sengaja tidak mengenakan pakaian yang mencolok karena niatnya berpenampilan polos seperti anak remaja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun keberuntungan sepertinya sedang tidak berpihak pada taeyeon. Buktinya tiffany sudah bangun dan tengah duduk santai menonton televisi sembari makan sereal.
Tiffany menyadari kehadiran taeyeon. Ia pun menolehkan kepalanya. Dan matanya seperti alat sensor yang menatapi taeyeon dari ujung kepala sampai kaki.
"Mau pergi kemana tae?" selidik tiffany.
"Mm anu.. anu ke rumah sakit. Aku sudah memantabkan diri, jadi hari ini akan melakukan psikoterapi"
"Cepat juga yaa. Mau aku temani?" tawar tiffany.
"Tidak perlu. Sepertinya terapi ku memakan waktu cukup lama. Jadi aku takut kau bosan"
"Hmm betul juga. Ya sudah hati-hati tae~"
"Oke.. kalau gitu aku pergi dulu. Bye tiffany" taeyeon melambaikan tangannya sebelum pergi keluar.
---------
> Kantor Polisi District Gangnam <
Kini taeyeon sudah tiba di tempat pertama untuk mulai penyelidikan. Ada perasaan takut menghampirinya, takut kalau rasa sakitnya kambuh. Tapi ia ingat kalau sudah membawa obat di dalam tas. Segeralah taeyeon tepis rasa takut itu jauh-jauh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kretttt * bunyi pintu terbuka
Taeyeon membuka pintu kantor itu. Di dalamnya ia mendapati banyak sosok polisi dan detektif, tak lupa juga para tersangka kejahatan. Hal itu membuat taeyeon sedikit linglung.
Salah satu polisi yang sedang bertugas menyadari kedatangan taeyeon lalu menghampiri taeyeon.
