•>02

3.6K 422 34
                                    

Happy Reading :)














Disinilah mereka Mark,Jaemin,Renjun, serta adik Mark -Jeno. Di sebuah cafe langganan mereka.
Mark dan Jaemin yang sibuk berpacaran, mengabaikan fakta jika mereka sedang berada di tempat umum. Menyisakan suasana canggung di meja seberang bagi Jeno maupun Renjun.

Walaupun ini bukan pertama kali nya bagi mereka -Jeno dan Renjun menjadi obat nyamuk bagi Markmin, namun tetap saja mereka tidak sedekat itu! apalagi mereka sama-sama pendiam, tidak seperti Mark ataupun Jaemin yang dengan mudah berbaur.

Renjun memilih untuk tidak peduli, lalu mengeluarkan sebuah buku dari tas nya dan mulai membaca.

Jeno memilih untuk memainkan handphone nya,
Beberapa saat kemudian melirik buku yang Renjun baca. Merasa tertarik ia meletakkan handphone-nya tersebut.

"Sejarah ya?" tanya Jeno

"Hmm" Renjun bergumam tanpa mengalihkan atensi dari buku yang sedang dibacanya. Renjun memang agak buruk dalam pelajaran sejarah

"Kurang lengkap gitu" Jeno berkomentar sambil ikut membaca deretan kalimat dibuku itu, menyebabkan mau tidak mau tubuh mereka berdekatan.

Renjun mengalihkan atensi nya kepada orang yang mengajak nya bicara tersebut.

Sedetik kemudian dia menyesal, wajah Jeno begitu dekat dengan nya! bahkan ia bisa merasakan nafas hangat Jeno berhembus diwajahnya!

Manik mereka bersibobrok, membuat Renjun tanpa sadar menahan nafasnya. Dia baru menyadari bahwa Jeno itu -ekhem tampan.

"Gue tau gue itu tampan" ujar Jeno percaya diri

Renjun mendengus lalu mengalihkan pandangan nya.

"Mau ikut ke perpus? gue juga mau belajar disana" tawar Jeno

"Lebih baik daripada jadi obat nyamuk disini" jawab Renjun

Lalu dengan segera mengemasi beberapa barang milik nya.

"Eh, kalian mau kemana?" tanya Mark yang menyadari adik dan sahabat nya berkemas

"Sudah lah hyung, jangan ganggu mereka yang akan berkencan!" Jaemin menyela sambil memasukkan secendok ice cream pesanan nya yang mulai meleleh karena terabaikan.

/poor ice cream, terabaikan -author

"Kami mau ke perpus, bukan berkencan!" sangah Jeno

"Berkencan di perpus? Hmm not bad, seleramu boleh juga Jen" goda Mark

"Hyung aku sungguh prihatin, sepertinya otak mu bermasalah" jawab Renjun sambil memasang mimik prihatin yang tentu di buat buat

"Sadis sekali, lagi pms?" Jaemin menimpali omongan Renjun

"Mulut lo Na! pengen banget di sumpal pake bibir Mark hyung" balas Renjun

"Wah! boleh juga. Terima kasih saran nya princess" Mark menjawab antusias sambil mengedipkan sebelah matanya, lalu menatap Jaemin di sebelah nya dengan alis yang dinaik-turunkan menggoda.

Tidak ingin mendengar perdebatan lebih lama lagi, Jeno akhirnya memilih menggandeng Renjun keluar cafe tsb.

"Nikmati kencan kalian!" seru Markmin

"Dasar gila" gerutu Renjun

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kenapa masih menggenggam tangan ku sih?!" perotes Renjun

"Kenapa?" Jeno balik bertanya

"Malah balik tanya!" sungut Renjun

"Nanti kalo hilang gimana?" balas Jeno

"Dikira anak kecil?!" Renjun memberengut, masa dia di samaain sama anak kecil? yang right saja,

"Emang" Jeno menjawab dengan enteng

"Yak!"

Sebelah tangan Renjun yang bebas bergerak untuk menjambak rambut Jeno, walaupun ia harus sedikit berjinjit untuk melancarkan aksinya itu

"Aduhh, sakit njun! lepasin dongg" protes Jeno,
Lalu ia bergegas memegang tangan Renjun yang satu nya.

Sekarang, kedua tangan Renjun berada dalam genggaman Jeno, Renjun mendengus, padahal jantung nya mulai berdetak tidak karuan! Menurut nya rambut acak-acakan Jeno membuat nya semakin tampan! ok! Renjun sedikit menyesal merusak tatanan rambut Jeno!

'Tidak tidak! Gue lebih tampan' -Renjun

"Kasar banget sih??" Jeno memprotes sambil membenarkan tatanan rambut nya

"Bd y" Renjun menjawab cuek

"Mulut nya juga pedes" Jeno memprotes lagi

"Emang iya! kenapa?!"

Nahkan, Renjun jadi ngegas

"Suka deh yang kasar kasar, jadi pengen BDSM di ranjang" Jeno cengegesan

"MULUT MU JUNG JENO!"

"Hehe, pengen juga deh di sumpal pake bibir mu"

"Mesum!"

Dan dengan itu Renjun menginjak kaki Jeno dengan tidak berperasaan lalu meninggalkan Jeno yang kesakitan memegangi kaki nya yang menjadi korban keganasan Huang Renjun.

Beberapa pasang mata menatap dengan tanda tanya, Jeno segera berdehem dan kembali memasang wajah datar andalan nya, lalu segera menyusul Renjun yang sudah mendahului nya.














































Jangan lupa klik bintang dipojok kiri :))

05-02-19

tbc...

OUR STORY [NOREN × MARKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang