•>04

2.7K 310 16
                                    

Sesuai janji nihh, double update
Hehe..

Happy reading~




















Renjun mengeratkan pelukan pada tas nya yang sengaja ia letakkan didepan badannya.

Jam menujukkan pukul 18.30,
Ia sedang menunggu bus ketika hujan tiba-tiba turun dengan deras serta berangin.

Jadi disinilah Renjun, menunggu di halte bus dekat sekolahnya seorang diri.Renjun merutuki dirinya sendiri dalam hati

'harusnya tadi gue bareng felix aja'

Apalah daya, nasi telah menjadi bubur.

Renjun menggosokkan kedua belah tangan nya mencoba menghalau rasa dingin yang menjadi-jadi.

Hujan+angin bukan lah kombinasi yang bagus.Halte itu tidak bisa melindungi Renjun dari cipratan air hujan yang terbawa angin.

Seragamnya kini terasa lembab,
Chenle sudah pulang bersama Mark dan Jeno sejak tadi.
Sedangkan Renjun harus pulang terlambat karena harus mengerjakan tugas kelompok.
.
.
.

Renjun mengumpat dalam hati, bus yang ditunggunya tak kunjung datang, sementara dirinya kini semakin kedinginan.

Tangan nya bergerak mencari handphone nya, namun sesaat ia teringat bahwa handphone kehabisan daya tadi.

Sial, Renjun mengerutu entah untuk keberapa kalinya.

Dewi Fortuna mungkin sedang tidak berpihak kepadanya.

Tak lama, muncul sebuah mobil yang ia kenal, tentu karena tadi pagi dia berangkat menggunakan mobil yang sama.

Mobil itu berhenti dihadapan Renjun, disusul sesosok pemuda keluar dengan sebuah payung.

Renjun mengerjapkan mata, sedikit tak percaya bahwa Jeno yang menjemputnya.
Karena seingatnya kemarin Jeno terlihat selalu cuek seperti awal mereka bertemu.

Renjun kira Jeno tidak menyukai kehadiran nya dan Chenle dirumahnya. Apalagi dia memanggil Taeyong dengan 'mom'

"Ayo pulang, lo nggak kedinginan?"
suara husky Jeno menyeret kembali kesadaran Renjun. Ia segera bangkit dari duduknya lalu dan segera ikut ke mobil -dengan dipayungi Jeno tentu saja.

Setelah memastikan Renjun masuk kemobil, Jeno segera menuju ke kursi kemudi.
Menyalakan mesin mobil nya lalu bersiap melajukan kendaraan itu, jika saja Renjun yang kedinginan tidak merebut atensi nya.

Dilihatnya seragam Renjun yang terlihat basah, tangan mungilnya yang terus digosok secara bergantian, bibir yang mulai pucat yang kadang mengigil benar-benar merebut atensi seorang Jung Jeno!

Tangan Jeno bergerak mengambil sesuatu dari jok belakang, lalu memberikannya kepada pemuda yang lebih kecil disampingnya.

"Ganti pake ini" ujar Jeno sambil menyerahkan sebuah sweater

"Eh?" Renjun masih memproses

"Seragam lo basah, nanti sakit ngerepotin" Jeno menjelaskan

Renjun mencebikkan bibirnya, tidak terima dikatai merepotkan.

'Dasar aneh! kadang baik kadang jahat kadang ngeselin kadang mesum!' inner Renjun

"Gausah manyun manyun, ga bakal gue cium juga" Jeno berbicara dengan tanpa dosa, Renjun gelagapan namun sedetik kemudian melotot galak.

Jeno tersenyum tipis melihat tingkah ajaib Renjun.

"Apa liat-liat?! hadap sana! jangan ngintip!" bentak Renjun

"Siapa juga yang napsu sama badan triplek gitu" balas Jeno yang dihadiahi pelototan dari Renjun -lagi

.
.
.
.
.
.
.
.
.










Mau nanya? Kalian lebih suka oneshot atau chaptered??

Kek nya oneshot kurang diminati deh :v

Jangan lupa tinggalkan jejak....

09-02-2019

OUR STORY [NOREN × MARKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang