Clek!
Bruk!
Minho mendorong Taemin ke dinding dan kembali mencium Taemin. Mereka baru saja memasuki kamar hotel bahkan mereka belum melepas sepatu mereka, tetapi Minho sudah mencumbu Taemin.
Minho melumat bibir Taemin namun berbeda ketika mereka ditaman tadi. Ciuman yang lebih menuntut agar lawannya membalas. Taemin hanya pasrah menerima perlakuan Minho tanpa ada niatan membalasnya.
Bukan Minho namanya jika ia menyerah begitu saja. Minho menggigit bibir Taemin dan membuat sang pemilik terpaksa membuka sedikit bibirnya karena berteriak. “Ah!”
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Minho memasukkan lidahnya kedalam mulut Taemin. lidah mereka bertemu dan saling mengecap satu sama lain. Taemin mulai menikmati permainan Minho, pria yang sejak jaman sekolah ia sukai kini meciumnya. Taemin merasa senang namun disatu sisi ia merasa bersalah karena berciuman dengan pria beristri.Minho melepaskan panggutannya pada bibir Taemin dan beralih pada rahang Taemin lalu turun ke leher putih Taemin. Ia bisa mencium aroma khas Taemin yang memabukkan baginya. “Ngh~” Taemin menggeram tertahan kala ciuman Minho beralih pada cuping telinganya. “Taemin sangat beruntung.” Desah Minho tepat di telinga Taemin.
‘Taemin sangat beruntung.’
Deg!
Taemin mendorong tubuh Minho menjauh dari tubuhnya. Pundak Taemin bergerak naik turun serta nafas yang memburu.“Aku tidak bisa.” Kata Taemin menatap memohon pada Minho.
“Aku tahu kau menyukaiku. Sejak pertama aku datang direstoran, kau selalu menatapku.” Ucap Minho melangkah maju namun Taemin menahan pundak Minho dengan kedua tangannya. “Kau ingin aku berhenti?” Minho menatap kedua manik kecoklatan Taemin yang menatapnya dengan tatapan bingung.
Taemin mulai merasa bimbang, ia hanya tidak ingin merasakan kesenangan semu yang hanya akan bertahan beberapa menit saja. Setelah kesenangan semu ini selesai maka Minho pasti akan menghilang, Jika boleh egois maka Taemin menginginkan kesenangan yang kekal bersama Minho. Tapi, apakah bisa?
Kedua tangan Taemin mulai mengendur dan hal ini digunakan Minho untuk mendekatkan kembali tubuhnya pada tubuh Taemin. “Katakan, aku akan melakukan apapun yang kau mau.” Bisik Minho tepat di telingan Taemin.
Apakah Minho sengaja berkata seperti itu dan kemudian akan pergi lagi? Kesempatan tidak datang dua kali, Lee Taemin. Meskipun hanya kesenangan semu namun setidaknya kau pernah serasakan kesenangan itu, bukan?
Taemin melingkarkan kedua tangannya ke leher Minho dan Minho merengkuh pinggang ramping Taemin kemudian segera mencumbu Taemin. Ciuman mereka semakin liar dan suara kecapan memenuhi kamar hotel mereka. Minho melepaskan ciumannya lalu tersenyum ketika melihat wajah Taemin yang bersemu dan bibir Taemin yang basah.
Minho menarik tangan Taemin menuju ranjang kamar hotel yang empuk, sebelumnya mereka telah melepas alas kaki mereka. Lalu Minho mendorong tubuh Taemin ke atas ranjang hingga terlentang. Manik mata mereka saling memandang sayu satu sama lain. Minho membuka satu per satu pakaian yang ia pakai tanpa melepaskan tatapannya pada Taemin, “Lepas bajumu.” Ucap Minho ada Taemin yang tengah menatapnya.
“Lepaskan cincinmu.” Kata Taemin bangkit dan mendudukan dirinya.
“Apa ini mengganggumu?” Taemin hanya diam. “Baiklah.” Minho melepaskan cincin dari jarinya dan meletakannya di atas meja nakas didekat ranjang. Taemin segera melepaskan pakaiannya dengan posisi masih duduk diatas ranajng hingga menyisakan celana dalam sama seperti Minho.
Taemin menatap intens pada tubuh Minho yang lebih berotot ketimbang saat mereka masih sekolah dulu, juga warna kulit Minho yang agak kecoklatan mebuatnya terlihat semakin seksi. Berbeda dengan tubuh Taemin yang sejak dulu tidak berubah.
Minho tersenyum tipis kemudian melangkah mendekat pada Taemin dan membungkukkan badannya hingga wajah mereka berjarak beberapa centi saja. “Kau semakin cantik.” Suara berat Minho membuat pipi Taemin memerah.
.
.
.*skip adegan naena nya😂 otak gw lagi bersih dan suci dari hal2 yg kotor jd g bisa berimajinasi yg kotor😂
.
.
.Minho meraba sisi kasur disampingnya dengan keadaan setengah sadar. Ia hanya merasakan sprei rkasur yang halus, yang menandakan jika tidak ada siapa-siapa disampingnya. Sontak Minho langsung membuka matanya dan mendudukan dirinya.
“Taemin?” Minho menoleh kearah sekitar ranjang dan tidak menemukan pakaian milik Taemin. ia segera bangkit lalu melangkah menuju kamar mandi. Ia harus segera mencari Taemin-nya.
.
.
.Taemin berjalan menjauh dari hotel. Ia segera kabur sebelum Minho bangun. Ia tidak ingin menunggu Minho bangun dan berlama-lama didekat pria itu karena akan semakin berat baginya untuk melepaskan Minho.
Taemin menghela nafas kasar dan merogoh iphone yang ada didalam kantung jaketnya. Tanpa sengaja pandangannya menangkap benda berkilau di jari manisnya. Cincin? Sejak kapan Taemin memakai cincin? Ia mengamati cincin yang ada di jari manisnya dengan seksama. Betapa terkejutnya Taemin ketika mengetahui jika cincin yang ia pakai sama dengan cincin milik Minho. Tapi bagaimana bisa?
Taemin mengalihkan pandangannya kearah depan. Menatap kosong kearah jalan raya yang masih sepi dari lalu-lalang kendaraan. “Taemin!” Taemin tidak merespon panggilan yang ditujukan padanya.
“Taemin!” Sekali lagi panggilan terdengar namun orang yang dipanggil hanya diam mematung.
“Taemin!” Seseorang menepuk pundak Taemin dan membuat Taemin menoleh kebelakang. “Minho?”
Minho menarik dan memeluk erat tubuh Taemin. “Aku tidak pernah menikah. Cincin itu, hanya aku gunakan sebagai tameng saja.” Ucap Minho menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Taemin. Taemin terkejut dengan perlakuan Minho yang memeluknya juga dengan perkataan Minho yang berkata jika pria itu tidak pernah menikah.
Taemin membalas pelukan Minho tak kalah erat. Ia tersenyum dan menangis secara bersamaan. Hatinya senang karena kebahagiaan yang ia harapkan akhirnya bisa ia rasakan.
Minho melepas pelukannya lalu menangkup wajah Taemin dengan kedua tangannya. Ia menatap kedua manik mata Taemin yang berarir. Minho tersenyum dan berbisik pada Taemin, “Aku mencintaimu, Lee Taemin.”
Kedua bola mata Taemin melebar. Ia meremas mantel Minho dengan kedua tangannya yang berada dipinggang Minho dan menarik pria dihadapannya itu untuk kembali memeluknya. “Aku juga mencintaimu. Gomawo.”
.
.
.END
Awalnya mau di bikin 2 chap tp krn terlalu panjang jd di bagi jadi 3 chap😊
Terima kasih buat teman2 yg sudah vote dan komen maupun yg menjadi silent reader😚
Silahkan saran dan kritiknya jika ada💭
A/N: jangan minta sequel ya! 🔫
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyperventilation - 2MIN
FanficDi musim salju, Taemin menghadiri pesta reuni sekolahnya hanya demi bisa bertemu dengan Minho, pria yang diam-diam ia sukai. Meskipun pada nyatanya, Taemin sulit untuk berbaur dengan lainnya karena sifatnya yang pemalu. Ia memutuskan pergi keluar re...