》 Kemping (2)

849 28 15
                                    

Disclaimer
#Saint Seiya © Masami Kurumada
#Saint Seiya The Lost Canvas © Shiori Teshirogi

Warning
Aneh, abal-abalan, typo bertebaran, ngakak? Dijamin 100 persen kaga

Chapter 2

***

Mereka semua mulai berjalan melalui kaki gunung yang semakin lama semakin menanjak. Mereka sudah mulai lelah karna mendaki kaki gunung yang sepertinya tak ada habisnya.

Pohon-pohon besar dan semak belukar liar menambah masalah mereka. Mereka sedikit kesulitan berjalan karna semak belukar yang tumbuh dimana-mana, dan pohon-pohon yang menjulang tinggi itu menutupi jalan yang hendak mereka lalui. Sehingga mereka harus berputar untuk melalui pohon itu. Dan karna berputar, mereka kehilangan jalur untuk ke tempat yang hendak mereka tuju. Alhasil, mereka kebingungan.

Untung saja, Degel membawa peta dan kompas dari kuil Aquarius nya. Sehingga kecemasan mereka sedikit teratasi. Mereka sudah mendaki gunung selama 1 jam tanpa berhenti.

Bahkan, Tenma yang bilang kalau 'kemping harus extrem dengan berjalan kaki' sudah mulai kelelahan. Shion dan Sage mengusulkan bahwa mereka harusnya memasang tenda tepat di kaki gunung, sehingga mereka tak perlu cape-cape menanjak gunung. Tapi, Saori dan Sasha ingin di puncak gunung (kapan nyampe nya!?).

"Disini aja, yuk ... udah cape," Regulus mulai rese karna kaki nya yang sudah mulai lemas.

"Sebentar lagi, kok, Regulus ..." Saori menimpali sambil menoleh ke arah Regulus yang tengah diseret kaki nya oleh Sisyphus(?).

30 menit kemudian ...

"Mana? Katanya sebentar lagi," Shura mengeluh karna sedari tadi mereka belum sampai, padahal sudah setengah jam.

"Sebentar lagi, kok," kali ini, Sasha yang menjawab.

60 menit berlalu ...

"Mana? Ini udah 1 jam. Udahan aja ... ini lebih cape daripada naik turun tangga kuil Sanctuary," Milo mendengus.

"Sebentarr ..." Sasha dan Saori menoleh ke arah Scorpio yang satu itu. Dan mereka juga melihat para saint yang sudah amit-amit-naujubilah-cape-banget-sumpah-kaga-boong itu.

Mu hanya tepuk-tepuk jidat, Aldebaran dan Hasgard menghela nafas pasrah, si kembar empat malah berdebat hal yang gak penting, DM dan Manigoldo siul-siul, seakan menikmati perjalanan. Padahal mereka berdoa yang enggak-enggak didalam hati.

Aiolia mengacak-acak rambutnya frustasi, Regulus anteng adem karna kaki nya diseret oleh pamannya dengan tubuh yang memasang posisi terlentang. Shaka dan Asmita berjalan dengan tenang, Dohko berjalan santai, seperti sedang mengikuti jalan santai(?).

Milo dan Kardia menjambak rambutnya frustasi, Aiolos mendengus berkali-kali, Sisyphus menarik kaki keponakannya dengan setengah hati, El Cid memasang wajah datar sambil terus berjalan, menjauh dari Shura yang tengah menyanyi dengan MerDu nya. Merusak Dunia!

Camus baca buku Ensiklopedia sambil terus berjalan, Degel memimpin arah, Aphrodite mengepang rambut Albafica tanpa sepengetahuan si pemilik rambut, dan Albafica sendiri hanya menghela nafas.

Seiya dan Tenma terus bersiul-siul, seperti sedang kontes bersiul (?). Shiryu dan Yato nguap-nguap, Hyoga tepuk tangan gaje, Shun dan Ikki hanya diam, tanpa berkata sedikitpun. Dan Yuzuriha sendiri tengah mengobrol dengan Shion. Entah apa yang dibicarakan.

A collection of Fanfiction: Saint SeiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang