Monoton(Chapter 1)

13 2 0
                                    

Arima yg sedang di ruang kelas musik memikirkan massa lalu dia ketika sedang berkompetisi di sebuah stadion perusahaan koran maihou, perayaan kompetisi piano. karena dia merasa terganggu oleh pikirannya, akhirnya dia mendengarkan musik sambil mencatat not piano yg dia dengar. 

Di musim semi yg indah, terdengar suara daun yg jatuh tertiup angin, seorang wanita berjalan gembira sambil memakan biskuit, di tengah perjalanan dia melihat se-ekor kucing sedang menjilati tangan nya di sebuah gang kecil, lalu dia mengejar kucing tersebut sampai tiba di sebuah taman yg penuh daun sakura yg berjatuhan dari pohonnya. 

Arima yg sedang di ruang kelas musik memikirkan massa lalu dia ketika sedang berkompetisi di sebuah stadion perusahaan koran maihou, perayaan kompetisi piano. karena dia merasa terganggu oleh pikirannya, akhirnya dia mendengarkan musik sambil mencatat not piano yg dia dengar. 

di sekolah di SMP Sumitani. (terdengar suara murid yg sedang berolahraga)

di sekolah di SMP Sumitani. (terdengar suara murid yg sedang berolahraga)

tiba-tiba pukulan baseball yg kencang sampai melambung tinggi dan masuk memecahkan jendala kaca ruang kelas musik sampai mengenai kepala arima yg sedang menulis not piano, lalu tsubaki yg sudah memukul baseball itu terlalu kencang di suruh bertanggung jawab oleh temannya.

Teman" nya : Heyyy..tsubaki cepat ambil bolanya

Tsubaki : iya...iyaa...sebentar

tsubaki yg sedang berlari mengambil bola tersebut ke tempat ruang musik lalu membuka pintu ruang tersebut dan melihat arima yg ter geletak di lantai karena bola baseball yg mengenai kepalanya.

watari yg sedang bermain bola melihat tsubaki melakukan hal tersebut ke ruang kelas musik.

Watari : dia melakukannya lagi ya (sambil tersenyum)

tsubaki yg sedang berlari mengambil bola tersebut ke tempat ruang musik lalu membuka pintu ruang tersebut dan melihat arima yg ter geletak di lantai karena bola baseball yg mengenai kepalanya.

tsubaki: wahhhhhhhh!!!!!!! ada mayat!!!!!! (terlihat panik :v)

arima: ukhhh!!!!!

tsubaki yg langsung mengambil bola tersebut dan ingin melarikan diri

tsubaki: sebaiknya aku cepat lari dari sini (mengendap ngendap sambil melihat ke belakang)

arima: a...., aduhh.(sambil mengambil kacamata yg jatuh)

tsubaki: ehhh... ternyata kousei . ya tuhan ku kira orang lain, syukurlah bukan orang lain yg ada di sini

arima: loh? tsubaki? sejak kapan kamu ada di sini?. heh kacanya pecah(panik ketakutan), kamu melakukannya lagi, padahal kami baru saja memperbaiki jendelanya!

tsubaki:pemukul yg hebat bisa di lihat dengan jumlah kaca yg dia pecahkan.(bersikap biasa seolah tidak punya salah)

arima: kau sudah memecahkannya berkali kali. pelan-pelan sedikit dong mukulnya !

arima: yg penting aku harus membersihkan ini dulu(sambil membersihkan ruang kelas musik)

tsubaki: dengarkan aku !!!

tsubaki yg sedang membantu arima dan mencari penki untuk membersihkan pecahan beling kaca tersebut.

arima: aku harus meminta maaf lagi kepada kepala sekolah ya?. laporan kerusakannya juga harus ku tulis!(sambil ingin mengambil pecahan beling kaca)

tsubaki: BAHAYA TAU!. bagaimana kalau jarimu terluka?(sambil memegang tangan arima yg tidak jadi mengambil pecahan beling tersebut)

arima: tidak masalah kok.

lalu watari memotret tsubaki dan arima yg sedang berpegangan tangan dari jendela ruangan kelas musik yg terbuka.

tsubaki: huh?

watari: tantangan, teman masa kecil ...! di manapun itu kalian selalu bersama, bagaikan suami istri (sambil tertawa)

Arima dan tsubaki: KAMI BUKAN SUAMI ISTRI!!!!(memarahi watari)

watari: uhhh...(ketakutan dan kaget)

tsubaki: yg lebih penting watari, kenapa kamu membawa ponselmu?, kau sedang latihan bersama club bola kan?

arima: sepatumu di lepas kalau masuk ke sini watari!

Watari : iya...iya

pulang sekolah, tsubaki,arima,dan watari di suruh pulang satu jam lebih lama oleh wakil kepala sekolah nya karena telah memecah kan jendela ruang kelas musik. mereka pun pulang bersama-sama dan mampir ke super market untuk membeli makanan. di tengah perjalanan watari pergi meninggalkan arima dan tsubaki karena ad sms dri pcr ke 3 watari yg membuat acara untuk bertemu ber 2. setelah berpisah dengan watari, tsubaki menanyakan hal hal yg berhubungan dengan "mencintai"

watari: kau itu pria yg baik, kousei.

tsubaki: baik dari mananya?

watari: tapi kousei, kau jangan terlalu baik. "orang baik selalu mati yg paling terakhir"

tiba-tiba ponsel watari berbunyi

watari: woahh! aku dapat pesan dari keiko chan!. aku duluan yaa!!!(meninggalkan pergi arima dan tsubaki)

tsubaki: pacarnya yg ke berapa?

Kousei : yang ke 3...

tsubaki: apa yg mereka lihat sih dari dia? padahal payah begitu

arima: tapi watari pria yg baik.

tsubaki: dia itu msusuh semua wanita!

berjalan berdampingan dengan arima tsubaki memberi tahu arima sesatu dan mulai bertanya

tsubaki: kalau kousei gimana? apa ada cewek yg kamu sukai?

arima: mmm...(bingung)

tsubaki: kemarin miwa bilang begini,"saat kau jatuh cinta dengan seseorang semuanya akan terlihat berwarna.

arima: enggak ada cewe yg aku sukai kok.

tsubaki: suramm. tak ada kilauan dari matamu! kita ini 14 tahun tahu!

arima: mataku tidak berkilau karena memang berwarna coklat kehitaman

tsubaki: keluar juga kata-kata bijaknya, matamu tidak berkilauan! kau itu remaja, seharusnya matamu itu berkilauan! BERKILAUUUUUAN!!!!

arima: ehm. matamu berkilauan, tsubaki.

mendengar kata itu tsubaki terdiam dan hanya melihat arima saja

arima: aku yakin, kalau segala sesuatu yg ada di sekitarnya penuh dengan warna.

arima: TIDAK SEPERTI KU!

setelah pulang bersama, rumahnya arima dan tsubaki bersebelahan, tsubaki mendapat telepon dari temannya untuk bertemu dengan temen cowonya dan berkenalan, sedangkan arima tertinggal sendirian di rumah di karnakan ayahnya yg kerja di luar kota, lalu arima masuk kedalam rumah dan bilang kepada ibunya yg sudah tiada lewat foto ibunya arima berkata, 

Arima : Aku pulang...

keesokan harinya kelas sedang belajar arima memikirkan apa yg tsubaki bilang tapi perkataannya berbanding tebalik oleh yg arima rasakan sekarang di dalam hatinya dia berkata

"tapi! bagi ku semuanya terlihat monotone. seperti lantunan musik, seperti piano. saat umurku 11 tahun di musim gugur. aku.., tidak bisa memainkan piano lagi"

-------------------------------------------
~Bersambung....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet MelodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang