Elvira masih fokus membaca novel yang baru saja ia beli kemarin, tiba saat suara seseorang membuat Elvira menghentikan kegiatan membaca bukunya.
"Adek abang pulang" teriak nya. Elvira tersenyum cerah, ia langsung memberi batas pada buku yang terakir di bacanya, lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju ke asal suara yang tepat berada di ruang tamu.
Vira pun menuruni anak tangga dengan tergesa gesa. Pasalnya ia sudah sangat merindukan abang satu satunya ini."Jangan lari lari dong dek" ucap abangnya yg melihat Elvira sedang berlari ke arahnya
"Bang Xavi udah pulang? Vira kangen ihh, Abang haus nggak? Vira buatin minuman ya" ucap Vira yang sedang memeluk abangnya dengan erat.
"Ga usah dek, tadi abang udah beli minuman kok di bandara" jawab bang Xavi membalas pelukan adiknya sambil mengelus kepala Vira
"Abang kok ga hubungin vira sih kan vira bisa jemput abang" ucapnya sambil mendongakkan kepala, sedangkan tinggi Vira hanya sebatas dada abangnya.
"Mau jemput pakai apa kamu?" tanya bang Xavi
"Ya pakai mobil lah bang" jawab Vira melepaskan pelukkan nya, lalu duduk di sofa
"Kan abang bilang kamu ga boleh bawa mobil selama abang kerja di luar kota, apa lagi kamu ga punya SIM" ucap Xavi
"Tapi kan umur ak-" ucap Vira terpotong oleh Xavi
"Ga pakai tapi tapian, abang ga perduli walaupun umur kamu udah lebih dari 17 tahun, abang akan tetep larang kamu untuk bawa mobil, pokonya ga ada cerita lagi kamu bawa mobil, ada supir untuk apa kalau bukan antar jemput kamu, ini peringatan terakhir loh dek, jangan kira abang gatau selama abang gaada di rumah kamu bawa mobil ke sekolah atau ke mall" ucap bang Xavi dengan posesif
"Bangg" rengek Vira
"Vira kan udah di bolehin juga sama mama, Vira juga mau kaya temen temen Vira yang ke mana mana bawa mobil" ucap vira memajukan bibirnya itu"Gausah ikut ikutin orang lain, jadi diri kamu sendiri. Mau abang bilang ke papa kalau kamu bawa mobil lagi? Mau di omelin papa lagi? Mau di hukum ga boleh ke mana mana selesai pulang sekolah? Mau kamu?" Tanya nya.
Dan kebetulan untuk saat ini Vira dan Xavi hanya tinggal ber 2 karena mama dan papa mereka sibuk dengan pekerjaan masing masing"Engga" jawab Vira menggelengkan kepalanya dengan cepat
"Yaudah jangan di ulangi lagi ya" ucap Xavi mengelus pelan kepala Vira
"Udah sarapan belum?" Tanya Xavi
Vira pun hanya menggelengkan kepalanya"Dari tadi ngapain aja, emang mbak ga masak?" tanya Xavi
"Masak kok" jawab Vira menyandarkan kepalanya di bahu abang nya
"Terus kenapa ga di makan?"
"Lupa" jawab Vira enteng
"Lupa apa diet" goda Xavi
"Diet" jawab Vira dengan senyum yang manis
"Kamu nih" ucap Xavi sambil mengacak acak rabut Vira
"Badan kamu segini masih mau diet??ckckc, emangnya alvaro suka cewe macam pensil gini" goda Xavi"Abanggg apaan sih kok bawa bawa alvaro deh, aku sama Varo tuh cuman temen doang kok"
"Temen apa temen" goda Xavi
"Tau aah abang nyebelin" ucap Vira beranjak dari duduk nya, lalu ia manaiki tangga untuk ke kamarnya
"Eh mau ke mana dek, iya ga bawa bawa nama Alvaro lagi deh, kita makan di luar aja yuuk kan kamu juga belum makan"
"Gamau abang rese Vira males sama abang" ucap Vira
"Udah jam 10 loh ini kamu belum sarapan" ucap Xavi sedikit teriak karena Vira sudah mau masuk kamarnya
"Gamau Vira males sama abang" jawab Vira yang sudah memasukin kamarnya, lalu ia melanjutkan membaca novel lagi.
Xavi pun menaiki tangga menuju kamar sang adik yang sedang merajuk kepadanya itu.
Tok tok tok.
"Dek abang boleh masuk gak?" izin Xavi. Masih tidak ada jawaban dari sang adik, berhubung dengan pintu yang tidak di kunci akhirnya Xavi memutuskan untuk masuk dan melihat Vira duduk sambil membaca novel yang di beli nya."Dek masih ngambek nih?" tanya Xavi
"Gak tau" jawab Vira cuek.
"Yaudah, abang mau makan keluar nih kamu mau ikut gak? Nanti abis makan kita ke mall deh. Abang yang traktir, gimana kamu mau gak?" Bujuk Xavi. Mendengar kalimat terakhir dari sang abang mata Vira langsung berbinar-binar.
"Ahhh yaudahh Vira mau, Abang tunggu luar dulu Vira mau ganti baju" jawab Vira semangat sambil mendorong pelan bahu sang abang agar menunggu di luar.
"VIRA SUDAHH SIAPP" seru Vira kegirangan sambil menuruni anak tangga.
"Kamu udah siap? Yuk lahh langsung aja"balas Xavi dengan semangat dan menggandeng tangan Vira.
Restoran
"Dek mau pesen apa?" tanya Xavi kepada Vira.
"Hmm... Vira mau pesen nasi goreng sama es teh manis aja tapi dingin ya bang" jawab vira santai, Xavi yang mendengar jawaban sang adik pun melamun sebentar dan masih mencerna perkataan adiknya.
"Kok? Kan udah es Viraa,ya dingin lah, Kalo ga pake es namanya teh hangat" Jawab Xavi geregetan dengan adiknya sendiri.
"Lah terserah Vira dong mau apa aja, kenapa abang yang Repot?" sahut Vira dengan menjulurkan lidah menghadap abangnya. Dengan gemas Xavi pun mengacak rambut dan mencubit pipi Vira, setalah itu Xavi pun lanjut untuk memesan makanan.
Setelah menunggu kurang lebih 20 menit, akhirnya makanan yang mereka pesan datang. Baru saja mereka ingin menyantap makanan yang mereka pesan, tak jauh dari meja yang Xavi dan Vira tempati tepat di belakang mereka ada 2 orang Perempuan yang sedang bergosip hangat dengan bahan gosip yang tertuju pada Xavi dan Vira.
"Eh liat deh parah ganteng bangett dongg, itu mereka pacarann?? Beruntung banget dong cewek nya" celetuk salah satu dari mereka.
"Kayak nya sih iya mereka pacaran, cocok gitu kok yang satu ganteng yang satu nya cantik. Kayaknya juga cowok nya sweet banget sama romantis gitu" sambung teman samping nya dengan wajah yang berharap.
Xavi dan Vira pun hanya tertawa karna mendapatkan omongan yang menurutnya lucu.
Setelah mereka menyelesaikan makanan nya, mereka berencana untuk pergi ke satu mall, yang katanya Xavi menjanjikan untuk membelikan baju dan hal lainnya untuk adiknya ini.
Dimobil...
"Bang tumben amat ngajak Vira jalan. Biasanya Vira duluan yang ajak abang?" Tanya Vira dengan raut wajah bingung nya.
"Ya nggak papa lah, sekali kali masa kamu mulu yang ngajak abang, sekali kali abang yang ajak yakan?" jawab Xavi yang mendapatkan anggukan dari Vira.
Setelah mengahabiskan waktu 10 menit untuk berpindah tempat, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
"Bang kita ke toko baju dulu gimana? Mau ga?" tanya Vira
"Terserah kamu aja, abang ikut aja" jawab Xavi seadanya.
Setelah mendapat jawaban dari Xavi. Tak lama Xavi merasakan tangannya yang di tarik pun langsung menoleh kearah penarik dan ternyata adiknya.
"Viraa, jangan main tarik tarik, nanti jatuh gimana?" Ucap Xavi pada vira.
"Iya bang iya maaf" jawab Vira dengan cengiran kuda.
"Vira kita ke sana aja-" ucapan Xavi terpotong karna melihat Vira adiknya bengong melihat ke arah lain.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Haii gaiss,, aku datang dengan cerita baruuu... jangan lupa baca, buat yang suka boleh share ke temen temen nya ya.Betewe cerita ini kolab sama si dua receh
hedonadona & nbillavv_
KAMU SEDANG MEMBACA
FERMER
Teen Fiction"Aku mengalah jika ada laki laki lain yang menyukai mu. Karna aku tahu bahwa yang menginginkan mu bukan hanya aku." -Elvaro Ethnan Wijaya "Aku masih ingat hari dimana saat aku menetapkan bahwa aku suka sama kamu" -Elvira Putri Ananta- Kepo pangen ta...