Satu

50 0 0
                                    

Menunggu yang tak harus ditunggu.

Batavia, suatu hari di 2019.

Kepada: hati yang di pinta untuk ber-evolusi.

Cepat pulih dan mantapkan diri untuk berjalan lebih jauh. Langkah yang kamu punya masih panjang dan semua tak berhenti hanya karena barisan barisan alinea yang menyakitkan.

Tak perlu takut karena sudah tak tertambat dan bukan berarti kau harus merambat untuk pergi. Dirinya sudah mengikhlaskan kepergianmu, harusnya kamu lebih bisa.

Tak usah merasa sendiri. Karena yang harus kamu perjuangkan hanyalah dirimu sendiri. Bukan dia, orang lain, apalagi masa lalu.

Patah yang dirinya beri memang sangat sulit untuk dipulihkan. Tapi cukup dan jangan menjadikan seseorang pelampiasan atau tempat sampah. Semua orang yang hadir dihidupmu hanya sebagai tempat berbagi yang sangat unik dan penghibur sepi ditengah sendu.

Beri ruang di sela-sela bagian yang sudah tak karuan. Ingat, hatimu perlu istirahat panjang selepas menangis yang tak kau tunjukkan.

Tak ada ucapan selamat tinggal. Hanya ada doa yang aku semoga-kan  agar kamu tidak merasakan hal yang kemarin aku rasakan. Ini sakit, dan aku rasa kamu lebih pantas untuk tertawa dan bahagia.

LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang