Wan pt.1

307 26 11
                                    

"Hari ini, akan ku ceritakan tentang sekolah ini." ucap seorang lelaki yang tengah terduduk sendiri didalam kamarnya dengan kamera yang ia taruh dihadapannya.

"Ini kisah sekolah bernama SMA Smtown, dan kelas spesialnya yang disebut kelas berbakat." lanjutnya berucap didepan kamera. Ia pun mulai menerawang ke masa lalu, saat kejadian demi kejadian tak biasa menghampirinya.

Flashback

Class X/1

"Selamat datang siswa tingkat X SMA Smtown," sambut seorang guru perempuan yang terlihat ramah.

"Disini hanya ada siswa tingkat X, XI, dan XIV. Oh ya, karena ini sekolah asrama, kami mempunya kamar untuk semua siswa." lanjut guru perempuan tersebut menjelaskan tentang sekolah SMA Smtown pada murid-murid baru.

Dilain tempat, terlihat seorang guru pengawas laki-laki yang tengah sibuk mengejar siswanya dilorong sekolah. Keringat bercucuran didahinya, namun itu tak dapat melunturkan niatnya untuk tetap mengejar siswanya yang telah melanggar aturan sekolah.

"HEI BERHENTI, MAU KEMANA KAMU?!" teriak guru pengawas tersebut, ia sedikit kualahan saat mengejar siswanya itu, yaah gimana gak kualahan?, siswanya aja masi muda jadi masi kuatlah buat maen kejar-kejaran kek gini,sedangkan dirinya? sudah tua dan rentan sakit punggung.

Beralih lagi ke kelas X/1, didalam kelas itu keadaan sangat sunyi, hanya terdengar suara guru perempuan yang masih saja sibuk menjelaskan tentang sekolah dan pentingnya kita untuk belajar.

"Dengar, kalian diterima disekolah yang dianggap nomor satu di negeri ini. Siswa yang lulus dari sini dan punya pekerjaan stabil, masa depan yang cerah, dan ada sembilan puluh persen menjadi tokoh ternama negeri ini," ucap guru perempuan didepan kelas sambil tersenyum hangat.

"Tapi sepuluh persen sisanya..." belum sempat guru perempuan tersebut melanjutkan kata-katanya, sudah terdengar suara gaduh yang berasal dari luar kelas. Semua murid pun mengalihkan ekstensi mereka ke jendela yang terdapat dipintu untuk bisa melihat kejadian yang tengah terjadi.

"BERHENTI!, MAU KEMANA KAMU?!" terdengar teriakan guru pengawas yang tengah mengejar muridnya, teriakannya terdengar cukup nyaring ditelinga para murid yang tengah memperhatikan aksi kejar-kejaran guru dengan muridnya.

"Mark" gumam salah satu siswa yang tengah memperhatikan aksi temannya sambil tersenyum geleng-geleng.

Lantai 2

Mark, seorang siswa yang kini tengah dikejar-kejar oleh gurunya bagai tersangka pembunuhan, tengah berhenti dan mengecek kebelakang apakah gurunya sudah tak terlihat, dan benar saja gurunya tertinggal jauh dibelakangnya.

Ia pun mulai mengeluarkan barang dari saku celananya/ponselnya/, dan melemparkannya kebawah. Tenang saja, ponselnya tak kan rusak, karena ia telah memasangkan parasut plastik agar tidak langsung jatuh kebawah.

Mark pun bernafas lega karena ia tak tertangkap oleh gurunya itu, namun naas keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya, karena guru yang paling ditakuti hampir seluruh penjuru sekolah tengah berdiri dihadapannya dengan memasang tatapan mematikan.

"Halo, bu," salam Mark sambil memberikan senyuman terbaiknya.

"BERHENTI, KENAPA KAMU BERLARI?!" teriak guru pengawas yang baru datang dengan wajah penuh bulir-bulir keringat, dan napas yang terengah-engah.

"Kenapa berisik?, apa yang sedang terjadi?" tanya guru killer sambil menampilkan wajah garangnya.

"Anak ini mencuri ponselnya yang disita, Bu Irene." jawab jujur dari guru pengawas yang masi sibuk mengatur napasnya.

The Gifted | NCT Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang