"Kayaknya kita putus aja deh," ucap Kina.
Ucapan Kina tentu membuat Aga pusing 7 keliling. Selama 3 bulan pacaran, jarang sekali berantem besar. Tapi, kenapa Kina tiba-tiba minta putus?????!!
"Aku nggak mau." Tegas Aga.
"Tapi harus."
"Kenapa?"
"Kita sering berantemin hal kecil, Ga."
"Kita cuma sering beda pendapat, Kina. Itu wajar." Aga menatap Kina dalam-dalam, mencari sesuatu yang dia sembunyikan. Ini terlalu tiba-tiba untuk sebuah hubungan yang baik-baik aja menurut Bhagawanta Manggala.
Kina menghela napas. "Nilaiku turun, Ayah tau kita pacaran. Dia minta kita putus."
"Tapi kan kita bisa backstreet, kamu bisa bilang ke Ayah kalau kita udah putus."
"Nggak bisa, Ga. Aku nggak mau bohong," Ucap Kina. "Gini deh, sekarang kita fokus sekolah dulu aja. Nanti 6 tahun lagi kalau kita masih sendiri, mungkin kita bisa balik lagi. Sekarang kita pisah dulu, fokus dengan pencapaian masing-masing. Ayah pengin banget aku masuk UI lewat jalur undangan."
Aga mengalihkan pandangan ke teman-temannya yang sedang bermain sepak bola. Matanya memang ke sana, tapi otaknya masih memproses ucapan Kina. Menimbang-nimbang apakah berpisah itu keputusan yang tepat atau bukan. Menurut Aga, Kina perempuan terbaik dibanding mantan-mantannya. Cuma Kina yang bisa memahami dan menerima segala kekurangan yang Aga punya.
"Okay, kalau ini mau kamu. Semoga kamu bisa mencapai cita-cita kamu. See you at the top, Atmariani Kinasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Take It or Leave It
General Fiction"Nanti 6 tahun lagi kalau kita masih sendiri, mungkin kita bisa balik lagi. Sekarang kita pisah dulu, fokus dengan pencapaian masing-masing." Kata Kina, setelah ayahnya mengetahui hubungan dia dengan pacarnya, Aga. 6 tahun kemudian, mereka dipertemu...