?2?

42 6 0
                                    

   "Ta ceritain dong tentang sekolah ini, gue kan murid baru." Mohon Lia pada Tita. Saat ini mereka memutuskan untuk berada dikelas saya, walaupun bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Mereka saat ini hanya berdua, karena semua siswa dipastikan menyerbu kantin dengan perut yang terus bergemuruh.(lebay)

"Alah murid baru palalo peang? Nih ya gue yakin banget lo udah tau seluk beluk sekolah ini. Bahkan lo pasti hapal sama letak setiap ruangan disekolah yang gedenya minta ampun ini." Balas Tita yang membuat Lia terkekeh pelan.

"Ya bukan tentang denahnya tapi tentang gurunya kek, atau murid- muridnya kek atau apa kek yang masih gue gak tau." Ucap Lia.

"Kalo gurunya sih biasa aja, tapi siswa disini nih yang mulai gak biasa." Ucap Tita yang masih ragu untuk melanjutkan kata- katanya.

"Gak biasa gimana? Kalo ngomong tuh yang lengkap ngapa jangan setengah-setengah gini."

"Ya pokoknya sikap mereka udah mulai gak biasa, gak semua sih tapi cuman beberapa aja."

"Emang gimana?" Tanya Lia lagi karena semakin penasaran.

"Nanti juga lo tau sendiri."

"Hadehh kalo lo udah ngomong kayak gitu nyerah deh gue nanya, pasti gak akan lo jawab, sampe gue sujud  di kaki lo pun pasti gak akan lo jawab kan?" Tanya Lia yang kini membuat Tita terkekeh.

"Terus dalam rangka apa lo ngelakuin semua ini?"
"Jangan bilang lo masih nyariin sahabat kecil lo itu?" Tanya Tita menyelidik.

"Hmmm ya gitu deh Ta." Jawab Lia.

"Ngapain sih lo masih nyariin dia, ini udah hampir 13 tahun lo gak ketemu dia dan lo pasti udah lupa kan dia itu gimana?" Tanya Tita.

"Iyasih Ta tapi gue punya informasi baru tentang dia." Jawab Lia antusias.

"Apa?" Tanya Tita juga antusias. Karena dia sudah sangat penasaran dengan sosok sahabat yang sangat Lia rindukan.

"Gini, waktu gue lagi jalan- jalan, gue gak sengaja ngelewatin rumah lamanya dia. Gue sempet berhenti disana, trus gue sempet liat sekeliling. Saat gue udah mau pergi dari sana, gue papasan security yang jaga daerah itu, pertamanya sih gue cuman nyapa tu security, tapi gue baru kepikiran siapa tau gue bisa dapet informasi tentang kepindahan dia. Dan akhirnya guepun nanya ke security itu, lo tau gak jawaban dia apa?" Jelas Lia panjang lebar tapi terpotong, membuat Tita semakin penasaran.

"Apa? Security itu bilang apa?" Tanya Tita tak sabaran.

"Cieee.. yang kepo."ucap Lia sambil menaik turunkan alisnya dan tersenyum jahil.

"Mulai ya nyebelinnya." Ucap Tita sambil menggelitiki perut Lia yang membuat Lia tak bisa menahan tawanya.

"Tita... berenti Ta. Aduh.. hahaha. Iya-iya gue ceritain nih sekarang." Ucap Lia sambil menahan tawanya. Setelah mendengarkan kata- kata Lia tadi, akhirnya Tita berhenti menggelitikinya.

"Nah gitu dong" ucap Tita tersenyum puas.

"Ok-ok. Jawaban dari tu security itu adalah... katanya sahabat kecil gue itu emang udah pindah sejak lama, pas gue tanya kira- kira dia pindah kemana tu security bilang kalo dia pindah ke sekitar sini, deket- deket komplek rumah gue. Itu yang buat gue jadi exited banget buat nyari dia." Jelas Lia sambil tersenyum lebar.

"Wih kemajuan yang bagus tuh. Gue janji bakalan nolongin lo buat nyari sahabat kecil lo itu sampek ketemu." Ucap Tita memberi dukungan pada Lia.

"Thanks ya Ta, lo itu emang sahabat terbaik gue deh." Ujar Lia sambil langsung memeluk Tita.

"Iya Li itu udah jadi tugas gue sebagai sahabat lo." Balas Tita sambil memeluk balik Lia dengan hangat.

                        ***

EL & LIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang