Bab 1

11.3K 607 42
                                    


Keringat membasahi tubuh semampainya. Matanya terpejam menikmati lagu yang dimainkan oleh DJ terkenal. Ditemani sorakan-sorakan dari pengunjung. Bibirnya tertarik, menawan para pemuda-pemuda yang berada di depannya.

Sorakan serta teriakan mengoda itu semakin keras tatkala dia mengedipkan matanya perlahan dan sexy sanggup mengoyahkan iman makhluk adam. "Pemuda-pemuda yang bodoh." Bisiknya serak.

Di tempat lain, di lorong yang selalu digunakan pasangan untuk beradu asmara, terlihat sekelompok pemuda serta seorang wanita cantik bersurai keemasan.

"Bajingan kau Sai! Kau mempermainkanku. Hah!" Bentak suara itu disusul bunyi bukk karena dorongannya pada pemuda bernama Sai.

"Hotaru kau salah paham." Jelas Sai frustrasi dia mencengkeram surainya menyalurkan kekesalanya kesana. "Wanita itu hanya seorang jalang, dia bahkan tidak pantas bersaing denganmu." Ujarnya sebelum melirik ke kiri.

Sekelompok sahabat-sahabatnya yang berada tidak jauh dengannya terkekeh, tampak menikmati pertengkarannya dengan sang kekasih. Sai mengeram menatap tajam sahabatnya meminta mereka agar tidak berisik dan memprovokasi keadaan yang memang sudah memanas.

"Sai kau tenang saja, Masih banyak wanita lebih cantik dari Hotaru!" Teriak suara itu disusul suara lainnya yang setuju. Lalu tawa mereka terdengar lebih menyebalkan dari sebelumnya.

"Dasar bajingan." Sai bergumam sambil mendengkus samar dengan geram tertahan diwajah tampannya. "Ho-"

Plakk!

"Kau sama bajingannya dengan teman-temanmu itu!" Bentak Hotaru dengan wajah memerah karena amarah. "Mati saja sana. Kita berakhir."

Iris gelap Sai melebar, "Hotaru! Dengar dulu penjelasan-"

"Oh dude, hentikan. Dunia ini luas, wanita tidak hanya satu masih banyak yang lebih cantik dari Hotaru." Ujar suara bersamaan satu tangan bertengger dibahunya.

"Aku akan mengenalkanmu dengan seseorang yang lebih Sexy dari mantanmu itu." Sambung suara menyebalkan lainnya.

Sai mendecih samar sembari menepis rangkulan pemuda bersurai acak-acakan bernama Kiba dan melotot kearah si pirang, "Kau tidak akan mengerti Naruto Dobe." Ketusnya diiringi senyum mengejek khas Shimura.

Naruto melotot, "Bajingan kau mayat!" Teriaknya hampir menjambak surai hitam Sai tapi dihalangi cepat oleh seseorang dari belakang yang merenggut jaketnya dari belakang punggungnya.

"Sudah hentikan itu." Tukas suara datar membuat mereka terdiam dan memberi pandangan yang sama satu sama lain. "Ayo kita masuk."

"Sebenarnya Sai aku panasaran identitas wanita yang berhasil membuatmu mengkhianati Hotaru? Boleh juga dia." Pemuda bersurai nanas bertanya seraya melangkah masuk ke dalam klub malam terkenal di New York.

Raut tertarik terpasang diwajah tampan Naruto, dia mengusap dagunya yang bebas dari jambang, "Kau benar Shika. Aku juga panasaran, bukankah kalian saling mencintai?" Tanyanya melirik Sai diikuti Kiba yang mengangguk beberapa kali. Kedua tatapan mereka menunjukkan keantusiasan yang tinggi. Sai memiliki firasat kalau dia menghindar si duo bodoh ini akan menghantuinya dengan pertanyaan yang sama berulang-ulang setiap hari.

"Ck." Decih Sai mengelah napas panjang, "Aku tidak mungkin menolak godaan primadona seperti Haruno Sakura bukan?" Keluhnya sambil meringis samar, berhasil mengejutkan tiga sahabatnya kecuali satu sahabat datarnya. Kakinya juga reflek ikut terhenti, menatap dengan alis terangkat tinggi kearah teman-temannya. "Jangan bilang kalian juga tertarik dengan wanita itu?" Tanyanya memicingkan mata waspada.

TemptationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang