"Banyak orang takut mengatakan apa yang mereka inginkan. Itulah mengapa mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan."
"Dan tidak ada seorang pun dari kalian, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu kepastian yang sudah ditetapkan. Kemudian kami ( Allah ) akan menyelamatkan orang - orang yang bertakwa, dan membiarkan orang - orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut."
( Q.S Maryam [ 19 ]: 71 - 72 )pada penjelasan arti ayat di atas di kemukakan bahwa semua kita pasti akan merasakan panasnya siksa api neraka. Pertanyaannya kemudian, "Mengapa kita harus takut terhadap sesuatu yang kepastiannya telah ditetapkan oleh Allah SWT. sebagai pemilik manusia dan seluruh isi alam raya ini; langit maupun bumi, beserta isi keduanya? Mengapa kita tidak mampu menangkalnya dengan banyak fasilitas yang telah Allah sediakan di dunia ini?"
Kehidupan di alam dunia ini hanya menyediakan dua penilaian, yaitu baik dan buruk. Sedangkan di alam akhirat kelak juga hanya tersedia dua balasan, berupa neraka dan surga, dan tidak tersedia pilihan antara. Siapa yang melakukan amal kebaikan di alam dunia ini pasti kelak akan memeroleh balasan berupa kebaikan, dan surga-Nya di alam sana. Sedangkan bagi siapa yang telah melakukan keburukan pada saat berada dalam dunia pasti akan menuai balasan di celah - celah keduanya. Jika kita melakukan kebaikan maupun keburukan, maka pasti balasannya telah ditetapkan oleh Allah SWT. semua itu menjadi rangkaian baku di dalam ketetapan atau garis takdir-Nya.
Mahasuci Allah Dzat Yang MahaMulia, Dia membingkai penjelasan ayat berikutnya dengan mengatakan, "Kecuali mereka yang bertakwa dan berhasil meraih kecintaan-Nya." Inilah sesungguhnya kunci sebagai letakan pijak yang meski kita tapaki, ketimbang membiarkan diri untuk dibakar api neraka di akhirat nanti.
Sarana maupun prasarana yang telah Allah SWT. sediakan bagi seluruh hamba - tanpa kecuali - sejatinya menunjukkan, bahwa keberpihakkan-Nya atas keselamatan manusia di akhirat sungguh lebih luar biasa besar ketimbang harus memosisikan hamba sebagai pesakitan yang teraniaya di dalam siksa neraka. Jika ada manusia yang kemudian harus memasuki neraka, sungguh ia bukanlah tipe hamba yang bisa meraih cinta-Nya. Sebab, terlalu banyak cinta Allah SWT. yang telah Dia sediakan bagi hamba, melebihi murka yang berujung kepada siksa-Nya di dalam neraka.
Itulah salah satu makna sifat Allah SWT. sebagai Dzat Yang MahaLembut lagi MahaPenyayang kepada hamba-Nya yang bersedia mencintai dan dicintai-Nya. Seorang musaffir ( ahli tafsir ) kenamaan sekelas Ibn Katsir pun ternyatalebih suka menonjolkan sisi kecintaan Allah SWT. ketimbang murka-Nya. Sebab, sebagian dari anasir yang tersedia di dalam diri manusia sesungguhnya sudah mengandung cela atau aib ( dosa ). Hal itu sengaja Allah SWT. ciptakan sebagai penyeimbang yang luar biasa indah bagi mereka yang bersedia memahaminya secara seksama. Tidak akan pernah ada sebutan bagi kenikmatan jika kita tidak pernah mengenal siksaan. Segala sesuatu yang bisa kita saksikan sebagai wujud dari nilai keindahan hanya bisa seperti itu lantaran tersedia pula keburukan yang menyertainya. Dan, di sinilah letak ujian yang sesungguhnya bagi manusia.
.
.
.
.
.
Next Part 1000 kata:")
Author nya besok final jadi ga bisa banyak - banyak:v
Do'ain guys buat besok☺
@kurnanan_
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Terlalu Kecil
Short StoryUntuk kita para 'pendosa'....., cerita ini dipersembahkan. ingatlah selalu..., Allah SWT. pasti mengampuni dosa - dosa kita, kecuali jika kita menduakan - Nya, berlaku syirik kepada - Nya. Sungguh..., tidak satu pun manusia yang sanggup luput dari...