"Ahh... suara ayam itu selalu saja mengganggu," ucap Gea, suara ayam itu merupakan unggas milik tetangganya yang ntah kenapa selalu berkokok mungkin karena ga dikasih makan.
"Geaa!! Ada temen mu nak" teriak Ibunya dari lantai bawah
"Iya buu, i'm coming" teriak Gea ga kalah dari ibunya. Ibu Gea bernama Lina, Gea hanya memiliki satu kakak laki-laki
Setelah Gea keluar dan turun dari kamar nya, ternyata yang datang kerumahnya adalah Yura teman dekatnya. Ntah apa tujuan dia untuk datang
"Apa Lo ga inget katanya mau liat cafe baru!!" kata Yura dengan membuang mukanya. Yura adalah cewe yang cantik tapi sikapnya ampun deh
"Ngegas,"
"Ngegas bukan yang ada disamping rumah Lo??"
"Unggas wehh," celetuk Gea "jadi apa tujuan Lo kesini??" Tanya Gea yang belum ngerti apa tujuan temannya itu kerumahnya
"Ayo keluar liat cafe baru di sebrang" ajak Yura sambil menarik tangan Gea.
"Ibuu, Yura ajak Gea keluar sebentar ya..makasih," Pamit Yura yang sudah di depan pintu. Lina sudah mengenal sifat anak itu jadi dia tidak terlalu mempedulikan jika itu masih wajar dimatanya.
Selama perjalanan Yura tidak menjawab satu pun pertanyaan yang keluar dari mulut Gea. Tidak lama setelah Gea lelah berbicara sendiri, mereka sampai di tempat tujuan.
Yura dan Gea pun langsung masuk dan mereka terkejut mendengar suara teriakan, yang membuat pandangan mereka tertuju pada satu orang.
"Geaaa, apa kabarrrrrrr??" Teriakan super Seseorang menyapa Gea
"Wulan??" Tanya Gea lupa-lupa ingat
"Apa sih yang inget di otak lo ge??" Celetuk Yura sambil menunjuk kepala Gea
"Eh iya Wulan apa kabar??" Tanya Gea
"Dia nanya dodol, Lo ngapa nanya balik!" Ucap Yura dengan nada tinggi
Wulan terkekeh "Baik ge,"
"Eh iya" jawab Gea
"Ya udah duluan ya" pamit Wulan
"Eh iya, cepet amat" namun Wulan sudah pergi tanpa jejak. Yura menghentikan lamunan Gea dengan menariknya pergi keluar cafe
"Ngapa keluar??" Gea heran
"Ga Jadi" Yura terkekeh
"Bilang aja kagak punya duit" sindir Gea
"Mau bayarin silahkan,"
"Udah keluar ogah," seru Gea sambil meninggalkan Yura yang masih kesal dengan wajah memerah
"Aduhh," ucap Gea
"Gou??" Tanya Raka yang barusan menabrak Gea
"Gea ka, bukan Gou!!"
"Gou dari mana??" Tanya Raka tanpa rasa bersalah
"Dari sebrang, noh Yura" jawab Gea sambil menunjuk Yura yang kebingungan ingin menyebrang jalan. Karena jalan disitu selalu ramai
"Oh" Raka terkekeh "Mau nyari cowo tubuh kotak-kotak ye??" Lanjutnya
"Tubuh kotak-kotak apaan??" Tanya Gea heran
"Itu loh kalo yang k-pop pada-pada bilang 'AH ADA TBS NYA' gitu"
"Abs dodol"
"Oh iye lupa hahaha, tau aja Gou kan juga suka yang begituan makin mirip deh" Seru Raka "gue juga punya loh ge, mau lihat ga??" Raka terkekeh
"Bikin dari mana Lo?? Olahraga aja kagak pernah" sindir Gea
"Dari cetakan"
"Cetakan agar??"
"Cetakan es batu, kalo agar ntar bentuk Nye bukannya kotak-kotak malah bunga-bunga" Raka terkekeh
"Serah"
"Oh iye, enak aje gue ga pernah olahraga. Besok dah gue ajak elo olahraga buat buktiin kalo badan gue itu kotak-kotak!!" seru Raka
"Ogah gue olahraga Ama lo"
"Bodo" ucap Raka sambil melet
"Ngapain Lo melet-melet, udah jelek tambah jelek" celetuk Yura
"Ngapain sih Lo disini, ga mau ngakuin gue ganteng hah??" Seru Raka
"Dih," ucap Yura
Gea terkekeh melihat tingkah laku mereka "ga usah ketawa Lo!" Ucap Yura
"Biarin sih, gue suka lihat Gou ketawa" ejek Raka
Gea tidak menanggapi omongan Raka, dia langsung pergi dan menarik tangan Yura menjauh dari posisi Raka
"dah ah bay bay" ejek Yura dengan ekspresi konyol
Selama perjalanan pulang Gea selalu dapat telpon dari Raka ntah apa mau dia, tapi Gea tidak mempedulikan itu dia lebih memilih bercanda dengan Yura.
~~~
Oke Terimakasih~
Buat awalan semoga bagus hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Waifu
Teen Fiction"Gouuu," teriak Raka membuat seluruh penjuru lorong sekolah menatapi dirinya seolah berkata bahwa dia seorang WIBU namun Raka tidak peduli "Gea, bukan Gou!!" ucapnya "Dan gue bukan waifu lu," lanjutnya "Ah si Gea teh kerjaannya marah mulu," Raka...