Sinar pagi entah datang dari mana, membuat nya harus membuka matanya
"Duh itu ayam, kalo ga berisik bisa juga die buka jendela," protes Gea sambil membangunkan tubuhnya yang tidak mau berpisah dengan kasur semacam magnet.
Gea mengucek matanya dan makin lama penglihatannya semakin jelas, dan dirinya juga semakin terkejut. Siapa yang datang dari jendela pagi-pagi mengganggu tidurnya "ohayou," ucap orang itu lembut dengan menunjukkan senyum manisnya
"Hah??" tanya Gea
"Budek atau congean??"
"ngapain coba??" tanya Gea heran
"kenapa telpon gak diangkat??"
"ngirit pulsa"
"Beli lah" sindir Pria tersebut
"ka, gue gak suka sama lo" ucap Gea
Raka yang mendengar kata-kata tersebut terkekeh, ya Pria yang datang dari jendela itu adalah Raka"siapa yang nyuruh lu jujur??" goda Raka
"ih ko' serius gini sih, deg degan gue neh" ucap Gea yang merasa bahwa suasana berubah mengalihkan topik pembicaraan
"Ya udah" jawab Raka singkat
"Ya udah apaan??"
"Ya udah ayo joging" tawar Raka
"Turun dan kembalikan tangga seperti semula, gue laporin Mak gue kalo ga dilakuin"
"Ya udah"
"Ya udah apaan??"
"Turun, gue diruang tamu" jawab Raka yang mulai turun dan menghilangkan dari jendela
"Kesambet apaan tuh dingin gitu" bisik Gea pada dirinya sendiri.
Setelah Gea siap dia turun dan menghampiri Raka yang sedang ngobrol dengan Abangnya, Gento itulah nama abang Gea yang ganteng dan pinter tapi ya gitu.
"Bang, jangan mau ngobrol Ama dia mah" celetuk Gea
"Pacaran??" Goda Gento
"Ga bang" jawab Gea singkat "ntu si Kunyuk ngajakin joging dadakan, gapape lah sekejap bangkit" ucap Gea semangat
"Hati-hati"
"Gou mah biarin aja, dia paling cuman diculik ama tukang cilok mba wati seberang dijadiin pembantu bikin saos cilok dah," celetuk Raka
"biarin lah, biar die saos nye gak pake' cabe busuk, tapi kalo elo yang beli gue pakein bawang biar bau bawang nye nyengat" sindir Gea
"Oh nyindir, okeh!!" Seru Raka "pamit bang" ucap Raka bergerak dari sofa dan meninggalkan orang yang ada di situ, mama Gea sedang belanja di pasar karena keperluan dapur habis, dan papa Gea sudah meninggal sejak 4 tahun yang lalu.
"Baybay bang" Gea pun salam dan pergi menghampiri Raka yang sudah lari pelan di ujung jalan "gila tuh anak ninggalin gue,"
"Woy Gou gc!!" Teriak Raka dari kejauhan
"Ninggalin Mulu najong emang" protes Gea
"Eh elu mirip itu ge," tunjuk Raka kesalah satu unggas
"Bebek??" tanya Gea
Raka terkekeh "Iya, mirip,"
"Emang gue suka bebek, beli makanan bebek yok" ajak Gea
"Mau jogging malah ngasih makan bebek,"
"ga suka??"
"Ga dong" jawab Raka
"Eh besok abang gak bisa nganter, jemput gue lah"
"ga bisa," jawab Raka singkat
"Kenapa??" Tanya Gea kecewa
"Ya ada urusanlah, naik angkot wae,"
"ga mau"
"terserah" jawab Raka tak acuh
"jadi nya mau??" tanya Gea memastikan"nggak, sejak kapan gue bilang mau,"
"Ko' Raka gitu sih,"
"biarin," jawab Raka dan pergi meninggalkan Gea dibelakang "lama lo ge" seru Raka
Raka selalu berjalan di depan Gea karena langkah dia yang lebih besar dibandingkan langkah miliknya.
"duduk sini," ajak Raka sambil berdiri dan menyediakan bangku itu buat Gea "jauh juga dari rumah ketaman, beli minum bentar" lanjutnya. Gea nurut dan duduk di bangku yang Raka sediakan
"Bang air bening, bukan putih," ucap Raka
"Iya bentar, Eneng teh beli apa??" Tanya orang itu pada gadis yang berdiri tepat disamping Raka
"Air putih," jawab gadis itu, Raka yang mendengar suara itu langsung reflek nengok dan
"Oh Wulan," ucap Raka sambil memandang gadis itu memastikan
"Oh Raka," jawab Wulan
"Ga usah ikut-ikutan, masih aje kaya smp," ucap Raka ngeledek
"haha inget aku??" Tanya Wulan
"Kocak lu,"
"Nih dek air nya," ucap abang pemilik warung
"Iya, ini uang nya sekalian dia ya," jawab Raka sambil menunjuk Wulan
"Makasih jelek," seru Wulan
"Hhm" jawab Raka
Raka kembali ketempat Gea duduk, "nih minum, Gou gue ga bau kan?? " ucap Raka
"Gea bukan Gou" jawab Gea sambil membuka botol minum yang dibelikan Raka.
"Gapapa ge, gue suka manggil lu Gou, mirip banget kalo lagi protes-protes," ucap Raka
"Dah ah ayo pulang, dari rumah kesini aja udah berasa," ajak Gea, mereka pun jalan, namun Raka seperti biasa jalan didepan Gea tidak pernah beriringan dari awal kenal. Raka menghentikan Langkahnya
"Maaf, dan makasih," ucap Raka, dan kembali berjalan
"Sama-sama," jawab Gea yang tidak mengerti maksud Raka. Mereka pun sampai depan rumah Gea.
"Sampai pagi jumpa," seru Raka"Bodo," jawab Gea dan menampilkan senyum sekilas, namun Raka tidak peduli dan dia pergi. 'aneh, kocak lu' ucap Gea dalam batinnya
Arigatou~
Tunggu kelanjutannya!!
Untuk maksud judul semoga ngerti....
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Waifu
Teen Fiction"Gouuu," teriak Raka membuat seluruh penjuru lorong sekolah menatapi dirinya seolah berkata bahwa dia seorang WIBU namun Raka tidak peduli "Gea, bukan Gou!!" ucapnya "Dan gue bukan waifu lu," lanjutnya "Ah si Gea teh kerjaannya marah mulu," Raka...